Dengan pikiran yang terus berputar, Daniel duduk di ujung tempat tidurnya dengan mata yang masih berair. Namun, tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia akan berpura-pura setuju dengan keinginan ibunya untuk memakai baju tertutup di kota, tapi pada saatnya nanti, dia tidak akan membawa baju yang terbuka untuk ibunya. Sebaliknya, dia akan membawa baju seksi yang sudah dia belikan, tanpa memberi tahu ibunya.
Lalu Daniel ke kamar ibunya
sambil menahan air mata, "Ibu, aku tahu ini sulit bagimu. Tapi tolong, percayalah padaku, aku hanya ingin yang terbaik untukmu."
Elizabeth, masih terpukul oleh semua ini, menjawab dengan suara yang gemetar, "Daniel, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku merasa terombang-ambing antara perasaanku."
Daniel mendekati ibunya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya dengan lembut. "Ibu, kita akan menghadapi semuanya bersama-sama. Aku akan selalu ada di sampingmu, tak peduli apa yang terjadi."
Elizabeth tersentuh oleh kehangatan dan dukungan Daniel. Dia mencium bibir putranya dengan lembut, merasa lega memiliki seseorang yang selalu ada di sampingnya.
Dengan suara yang mantap, Daniel setuju dengan ide ibunya untuk memakai baju tertutup di kota. Namun, diam-diam dalam hatinya, dia merencanakan sesuatu yang berbeda. Saat Daniel mulai mengemas koper, Elizabeth sibuk bersiap-siap tanpa mengetahui rencana tersembunyi putranya.
Dalam keheningan yang menggema di kamar, Daniel memasukkan semua baju seksi yang telah dia beli ke dalam koper. Dengan setiap gerakan hati-hati, dia menyembunyikan baju-baju itu di antara pakaian lainnya, memastikan bahwa ibunya tidak menyadari keberadaannya.
Dengan hati yang berdebar-debar, Daniel menutup koper dan menatapnya dengan penuh pertimbangan. Dia tahu bahwa rencananya bisa berujung pada kesuksesan besar atau kegagalan total, tetapi dia telah memutuskan untuk mengambil risiko itu demi memberikan pengalaman baru bagi ibunya.
Setelah menyelesaikan pengemasan, Daniel berjalan keluar dari kamar dengan koper di tangannya. Dia merasa deg-degan, tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, tekadnya untuk memberikan pengalaman baru bagi ibunya membuatnya semakin mantap dengan keputusannya.
Saat Elizabeth selesai bersiap, dia menemukan Daniel di ruang tamu dengan senyum penuh harap di wajahnya. "Kamu siap, Elizabeth?" tanya Daniel dengan suara lembut.
Elizabeth mengangguk dengan cepat, tidak menyadari bahwa di balik senyum putranya tersimpan sebuah rencana rahasia. "Aku siap," jawabnya dengan senyum kecil.
Daniel membantu ibunya mengangkat koper ke dalam mobil, memastikan semuanya terlihat seperti biasa. Namun, hatinya berdegup kencang karena rencana rahasia yang telah dia rencanakan.
Saat perjalanan menuju kota dimulai, Daniel merasa campuran antara gugup dan bersemangat. Dia tidak sabar untuk melihat reaksi ibunya ketika dia menemukan kejutan yang telah dia persiapkan.
Di kota
Setelah sampai di rumah kecil Daniel di tengah kota yang sibuk, Elizabeth sangat terkejut ketika dia melihat koper dan tidak menemukan baju miliknya. Dalam kepanikan, dia menoleh pada Daniel, ekspresinya berubah menjadi campuran antara kemarahan dan kesedihan.
"Teganya kau, Nak, mengerjai ibu," kata Elizabeth dengan suara bergetar, air mata mulai mengalir di pipinya. "Sudah ibu bilang, ibu tidak mau memakai ini. Sekarang bagaimana mau balik lagi juga jauh, uang ibu abis."
Daniel mencoba untuk menenangkan ibunya dengan nada yang memaksa, "Ibu, pakai saja yang ada."
Namun, ketika Elizabeth mendengar kata-kata Daniel, dia menatapnya dengan tatapan penuh kekecewaan. "Nak, aku baru tahu sekarang. Kau hanya ingin tubuh ibu, kau hanya bernafsu padaku, bukan mencintaiku," ujarnya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hubungan Sedarah (18+)
RomantikMenceritakan hubungan terlarang Daniel dengan ibunya Elizabeth Jangan lupa tinggalin jejak yah vote dan folownya biar nanti aku lanjut trus