Sebuah panggilan masuk dari Wonyoung. Awalnya Haruto tak menghiraukannya. Namun yang ketiga kalinya ketika dia mengangkat....
"Hallo... Apakah kau kekasih yang punya hp ini? Sekarang ia sedang berada di IGD RS Soldam karena keracunan alkohol. Apakah kau bisa kemari?"
Haruto tanpa berpikir panjang bergegas menuju kesana.
Hiyyih terlihat tidak kuat, ia mencoba memanggil Haruto tapi tidak ada jawaban. Sampai ia mendengar suara pintu terbuka kemudian tertutup.
Hiyyih mengambil hpnya untuk menelfon Haruto namun Haruto tidak menjawab.
Akhirnya Hiyyih terpaksa menelfon Hikaru.
"Hika-chan.... tolong aku."
Suaranya terdengar lemah.
Tak lama Hikaru dan Jeongwoo datang. Mereka mengingat-ingat kata sandi rumah Hiyyih apa. 15 menit kemudian mereka mengingatnya dan langsung menuju kamar Hiyyih. Ia menemukan Hiyyih tidak sadarkan diri. Hikaru menelfon ambulance.
Mereka sampai di IGD. Jeongwoo dan Hikaru terlihat sangat khawatir.
"Kamu bisa menghubungi Haruto?"
"Tidak ada jawaban."Hikaru terus mencoba menghubungi Haruto namun tidak ada jawaban. Jeongwoo terlihat sangat marah.
Hiyyih telah ditangani dokter.
"Kalian beruntung membawanya tepat waktu kesini. Semenit saja terlambat mungkin keadaannya akan lebih parah dari yang dibayangkan."
"Terimakasih dokter."Hiyyih tertidur dengan tangan di infus. Hikaru sedikit lega melihat Hiyyih sekarang. Dokter menyarankan untuk pindah ke kamar jadi Jeongwoo mengurus administrasi.
Saat hendak mengurus administrasi, Jeongwoo melihat Haruto berada disana sedang membayar biaya rumah sakit....
"Jeongwoo... kau disini?"
Tak bisa menahan emosinya, Jeongwoo langsung melayangkan pukulan ke Haruto sampai Haruto terjungkal.
"BANGSAT!! Kau malah menemani selingkuhanmu disini sementara kau meninggalkan istrimu yang sedang sekarat??" Teriakan Jeongwoo terdengar hingga ke bangsal Hiyyih.
Hikaru yang mendengarnya langsung berlari menuju Jeongwoo.
Haruto terkejut dengan apa yang dikatakan Jeongwoo.
Jeongwoo melayangkan pukulan kedua dan ketiganya hingga Hikaru datang memisahkan dan beberapa satpam datang untuk melerai.
"Kau tahu Hiyyih sakit tapi kau meninggalkannya sendirian demi selingkuhanmu .. hebat sekali kau... Jangan harap kau bisa menemui Hiyyih lagi!! Akan kupastikan dia menceraikanmu secepatnya!!"
Jeongwoo dan Hikaru meninggalkan Haruto yang masih terdiam dan membisu.
Haruto mencari dimana Hiyyih berada. Ia tidak peduli dengan luka diwajahnya. Ia sangat mengkhawatirkan Hiyyih. Ia merasa bersalah meninggalkan Hiyyih tadi padahal ia tahu Hiyyih sedang sakit.
"Hiyyih...."
"Pergilah sebelum Jeongwoo datang memukulmu lagi."
"Aku suaminya. Aku berhak ada disini."
"Huh.. suami?? Kau bahkan tak memperdulikannya. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu seorang suami??"Jeongwoo datang dan langsung menyeret Haruto untuk menjauh dari Hiyyih.
"Pergilah sebelum aku benar-benar menghajarmu!!"
"Kau tidak ada hak mengusirku!!"Hiyyih terbangun dari pingsannya. Ia melihat Jeongwoo dan Haruto sedang bersitegang dengan mata yang masih belum terbuka sempurna.
"Haruto..."
Mereka mendengar Hiyyih memanggil Haruto. Haruto bergegas kesamping Hiyyih dan meraih tangan Hiyyih.
"Kamu sudah sadar? Dimana yang sakit?"
"Aku tidak apa.. Muka kamu?"
"Tidak apa-apa."Hiyyih melihat Hikaru dan Jeongwoo disana.
"Kalian ada disini?"
"Sejak awal. Kau tidak bertanya padanya dimana dia disaat kau pingsan?"
"Ahh... Aku tadi memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak menjawab. Kau kemana?"
"Aku... aku... maafkan aku..."
"Wonyoung lagi?"
"Dia ada disini juga, dia...."
"Aku tidak mau tahu. Pergilah!!"Hiyyih sangat kecewa dengan Haruto.
"Hiyyih... hiyyih... dengarkan aku emm...."
Hiyyih melepaskan tangannya dari Haruto. Hiyyih berharap jawaban lain yang ingin ia dengar. Namun tetap saja Wonyoung alasan utamanya.
"Kau tidak dengan apa yang Hiyyih katakan!!"
Haruto melihat Hiyyih menangis dipelukan Hikaru. Untuk kedua kalinya ia melihatnya menangis. Mungkin ini sudah berkali-kali. Namun Haruto baru melihatnya 2 kali.
Hatinya terasa tercabik-cabik. Ia tidak sadar juga meneteskan airmata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
RomanceHaruto dan Hiyyih telah terikat sebuah pernikahan yang dijalani secara terpaksa. Mereka melewati begitu banyak masalah sebelum akhirnya bersama.