9

145 8 2
                                    

Upacara pemakaman telah selesai. Semua keluarga telah berkumpul di ruang keluarga untuk mendengarkan surat wasiat terbaru.

"1. 50% harta akan diberikan kepada Haruto Watanabe termasuk rumah ini.
2. 20% harta akan diberikan kepada Kenjiro Watanabe.
3. 10% harta akan diberikan kepada Haida Watanabe.
4. 20% harta akan disumbangkan ke Yayasan Anak Watanabe."

"Wasiatnya berubah?"
"Iya Tuan."
"Hiyyih??"
"Huening Bahiyyih mendapatkan sebuah rumah kecil di Pulau Jeju."
"Pasti ada yang salah."
"Tuan Ryu Watanabe baru merubah sehari sebelum beliau meninggal."

Semua bertanya-tanya apa yang merubah jalan pikiran kakek.

Hiyyih mengantar Haruto ke kamarnya untuk beristirahat karena 4 hari ini Haruto belum tidur dengan baik.

"Sepertinya ada yang salah. Aku akan bicara dengan Pengacara Lee."
"Tidurlah. Aku akan membuatkanmu makanan."
"Kalau aku tidur kau pasti akan pergi."
"Aku tidak akan kemana-mana."
"Kalau begitu temani aku tidur."

Mereka tidur saling berhadapan dan bergandengan tangan. Haruto sangat takut jika Hiyyih akan meninggalkannya.

"Kau akan pindah ke Jeju?"
"Aku belum tahu."

Haruto tertidur lelap. Hiyyih pergi ke dapur untuk memasak. Ia menyiapkan begitu banyak makanan dan menyimpannya di kulkas. Ia meninggalkan beberapa catatan di kulkas.

Sejak saat itu, hubungan Haruto dan Hiyyih membaik. Haruto juga sudah memutus hubungannya dengan Wonyoung.

Walaupun hubungannya membaik, mereka belum tinggal satu rumah. Karena memang mereka belum menyatakan perasaan satu sama lain.

Hiyyih berulang tahun hari ini. Ia tidak berencana untuk merayakannya.

Semua teman dan sahabatnya sudah mengucapkan ulang tahun. Ada satu orang yang Hiyyih tunggu-tunggu namun tidak ada kabar.

Drrt... Drrttt...

Panggilan dari Hikaru.

"Hallo..."
"Nanti malam ikut aku yukk..."
"Kemana?"
"Pokoknya dandan aja yang cantik. Aku telah mengirimkanmu dress yang cantik. Nanti pakailah. Jam 6 aku jemput. Bye..."

Belum juga Hiyyih menjawab, telfonnya sudah dimatikan oleh Hikaru.

Hiyyih telah siap. Ia menggunakan dress off shoulder panjang warna pink.

"Emang harus ya pakai tutup mana? Nanti kalau bulu mata aku rusak gimana?"
"Sebentar aja."

Hikaru menutup mata Hiyyih. Ia membawanya ke sebuah tempat yang indah.

Semua teman dan sahabat hadir disana termasuk Haruto.

Haruto berdiri di depan menunggu Hiyyih dengan membawa sebuket bunga warna pink yang cantik. Ia sangat gugup saat ini.

Hiyyih telah berdiri dihadapan Haruto.

"Buka aja penutup matanya." Bisik Hikaru.

Hiyyih membuka penutup matanya secara perlahan. Ia sangat terkejut melihat teman dan sahabatnya ada dihadapannya saat ini.

"Surprise...." teriak seluruh temannya.

Haruto menurunkan bunganya agar ia bisa melihat Hiyyih. Mata Haruto berbinar terang. Ia sedang menikmati anugrah Tuhan yang paling indah didunia ini. Mata mereka saling bertemu. Bertatap cukup lama.

Haruto melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan Hiyyih. Ia mengambil nafas panjang agar tidak gugup.

Mereka saling tersenyum simpul.

"Kamu cantik..."
"Makasih..."

Kegugupan itu membuat semakin canggung.

"Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Mungkin ini bukan pertama kalinya aku mengatakan ini, tapi ini pertama kalinya aku mengatakannya secara resmi. Hari-hariku sangat indah ketika bersamamu. Hidupku terasa tenang dan nyaman ketika berada disampingmu. Tidurku menjadi nyenyak ketika aku bisa menggenggam tanganmu. Makanku menjadi berselera ketika kita makan bersama. Hatiku sangat gembira ketika melihat kamu tersenyum...."

Haruto berhenti sejenak. Ia seperti menahan tangisnya.

"Aku bukan manusia yang baik dan sempurna untukmu. Aku memiliki banyak kesalahan dimasa lalu yang seharusnya tidak kamu maafkan. Namun, aku berjanji dimasa depan akan membahagiakan kamu dan tidak akan membuat kamu bersedih sedetikpun. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu dalam kondisi apapun. Maukah kamu kembali membangun rumah yang pernah kita bangun dulu? Memperbaiki apa yang telah aku rusak? Membangun rumah itu menjadi lebih kokoh bersama?"

Hiyyih terlihat sangat terharu. Ia tidak bisa menahan airmatanya mendengar semua ungkapan hati Haruto.

Hiyyih mengambil bunga yang ada ditangan Haruto sebagai jawaban bahwa dirinya menerima Haruto kembali.

Haruto terlihat tersenyum bahagia dan mengeluarkan sebuah cincin indah untuk dipakaikan di jari manis Hiyyih.

"I Love You...."
"I Love You too...."

Haruto mencium kening Hiyyih kemudian memeluknya erat. Cukup erat dan sangat lama.

Semua orang bertepuk tangan bahagia melihat keduanya. Hikaru terharu akhirnya sahabatnya itu mendapatkan kebahagiaan juga. Namun Jeongwoo masih belum 100% percaya pada Haruto. Ia masih waspada terhadap Haruto.

~THE END~

Btw, terimakasih buat semua yg udh mampir buat baca. Jangan lupa like yaa...
tolong kritik dan sarannya yaa ...
Aku sangat butuh saran dari kalian☺️
Terimakasih love ❤️❤️

Complicated Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang