PENYESALAN | TNF [ END ]

S3.mengejutkan

Hallowrrr guys,para readers ku yang cantik dan mungkin ada yang ganteng juga, makasih buat 700 vote I'm very happy thank you all kita bakal menuju 1k vote makasih support nya

Seperti biasa jangan lupa vote komen dan follow akun aku maaciw

***

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

***

Isi pikiran Rion kini sangat tak karuan ia ingin semua masalah ini cepat selesai dan ingin cepat bertemu dengan orang yang di cintai nya,gin yang satu mobil bersama Rion meminta agar dirinya saja yang menyetir karena di saat ini kondisi Rion sedang tak baik baik saja"Yon biar gue aja yang bawa"ucap gin Rion tak menjawab nya dan langsung masuk ke kursi penumpang,gin kini melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah anak bo dan terlihat juga beberapa anak bo sedang melakukan aktivitas mereka di sana mobil Rion beserta anak-anaknya memasuki rumah itu

"Yo,ada perlu apa nih Yon?"tanya Kevin

"Gini makotoshi anggota lu bukan"ucap Rion

"Iya dia anggota gua ada perlu apa?"

"Dia ada di sini?"tanya Rion lagi

"Ada mau gua panggilin"ucap Kevin dan Rion mengiyakan ucapan Kevin

Datanglah dua orang wanita dari dalam markas bo dan mata Rion langsung tertuju pada gadis berambut putih itu

"Apa benar kau yang bernama Makotoshi?"tanya Rion

"Ya,ada perlu apa dengan ku?"jawab Makotoshi

"Apa kau mengenal miraie yuzuki?"

"Ya aku mengenalnya dia mama ku? ujar Makotoshi

"Siapa ayah mu"ucap Rion

"Untuk apa anda menanyakan itu"jawab Makotoshi

"TINGGAL JAWAB! Susah benget"ucap Rion yang mulai tersulut emosi

Makotoshi yang mendengar nya terkejut namun ia berusaha tenang,ia terus berfikir bagaimana cara agar identitas sang calon ayah nya tidak terbongkar

"Tak akan ku beritau!"ucap Makotoshi

Kesabaran Rion semakin tipis ia semakin mendekat ke arah Makotoshi dan mencekik leher nya, semua orang yang ada di sana ingin menolong Makotoshi namun tak ada yang bisa menghentikan aksi Rion

"JAWAB PERTANYAAN KU DENGAR BAJINGAN!"ucap Rion

"A-ahh le-pas lepaskan a-akuh"ucap Makotoshi dengan terbata bata karena ia mulai kehabisan nafas