PENYESALAN | TNF [ END ]

S2.sakit

Hallowrrr para readers ku tercintah apakah kalian sangat suka dengan book ini atau b aja kalau suka jangan lupa vote komen dan follow akun aku maaciw

***

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

***

Setiap harinya Caine hanya melakukan aktivitas seperti biasa namun akhir akhir ini ia sering sekali mimisan dan itu gak sebentar ia akan mimisan selama 30 itu yang membuat dirinya jarang sekali keluar dari kamarnya, tidak ada satupun orang yang tau keadaan Caine dan itu membuat semua anak anak nya khawatir tetapi Caine selalu menutupi semua nya dari anaknya bahkan Rion

"Mami"panggil Mia

"Iya kenapa?"tanya Caine

"Mami gapapa kah?"ucap Mia khawatir melihat kondisi Caine yang agak lemas

"Gapapa ko mami cuma lagi cape aja"ucap Caine dengan senyuman nya

"Mami mau riji anter ke dokter gak?, dari tadi mami keliatan lemes banget gak kayak biasanya"ucap riji menengahi percakapan Mia dan caine

"Gapap-"ucapan Caine terhenti karena ia tiba-tiba merasakan pusing yang amat sakit di kepalanya

"MAMIII,MAMI MIMISAN"teriak Mia

"WOY cepetan mana tisu"ucap riji menahan badan Caine yang hampir ambruk

Semua anak-anak sangat khawatir melihat keadaan Caine seperti itu, Caine tak berhenti mimisan hingga 5 berlalu membuat anak-anak nya semakin panik

"Gin gin cepet keluarin mobil kita bawa mami ke RS"ucap key, mereka pun bergegas pergi ke RS dengan Caine yang mulai kehilangan kesadaran nya

"Mami mami bisa denger selia kan?"tanya selia yang memangku kepala Caine, Caine hanya mengangguk ia tak kuat untuk mengeluarkan sepatah katapun,Mia yang melihat caine seperti itu hanya bisa menangis di pelukan key

"(Aku juga pengen nangis tapi siapa lagi yang mau nenangin mereka semua kalau bukan aku atau gin)"Monolog key dalam hatinya

Sesampainya di RS gin dengan sigap langsung membawa mami nya ke dalam rumah sakit,dan caine pun di larikan ke ruang IGD, semua anak anak hanya bisa menangis' dan berdoa agar Caine tak apa apa

"Kakak...hiks mami kak"Mia tak henti hentinya menangis hingga sekarang

Bahkan anak lelaki pun ikut menangis tanpa suara dan hanya terdengar isakan dari mereka