hehehehe
***
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
***
hujan mulai turun begitu deras, membasahi seluruh kota dengan gemuruh petir yang saling bersahutan dengan sirine polisi juga ambulans
para polisi sedang mengevakuasi beberapa orang yang tadi rion lawan,namun ada sesuatu yang tidak mereka ketahui...
~ PENYESALAN | TNF ~
banyak nya suara sirine membuat Rion yang awalnya tak sadarkan diri perlahan mulai membuka matanya yang terasa begitu berat, pandangan rion begitu kabur tetap ia tetap berusaha melihat apa yang terjadi
dari kejauhan terlihat marchel dengan atribut polisi mulai mendekat ke arah rion yang tengah bersandar di samping mobil dengan badan penuh darah
"yon...apa yang terjadi?"tanya marchel
dengan susah payah rion mencoba berbicara dengan menahan rasa sakit di perut nya
"ca-caine"jawab rion dengan tangan yang berusaha menunjuk ke arah mobilnya yang terguling begitu jauh
dengan cepat marchel berlari ke arah mobil tersebut mencari keberadaan iparnya itu, dengan raut wajah yang semakin lama semakin cemas,ia kembali ke hadapan rion dan memegang pundak rion
"sorry yon gua gak bisa nemuin badan caine..."
begitu sakit hati rion mendengar kata-kata yang keluar dari mulut marchel, dengan sisa tenaga nya ia mencoba meraih tangan marchel
"cell...gua titip anak anak gua ya"dengan senyum tipis nya ia mulai menutup matanya perlahan lahan
marchel terdiam sejenak kemudian mulai menepuk nepuk pipi rion agak keras
"yon...yon lu bercanda jangan gini yon gimana nasib anak anak lu gimana nasib caca sama exu yang masih kecil"
dengan cepat marchel mengangkat tubuh rion masuk ke dalam ambulans dan dibawa oleh para medis,sementara marchel masih berada di tempat kejadian dan terus mencari Caine yang hilang entah kemana
di sisi anak anak,gin yang masih belum bisa tidur ia pun keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah kolam renang, melihat lautan yang begitu luas dan indah dengan sinar bulan nya
drettt' drettt'
"uncle marchel kenapa telpon malem malem begini"dengan perasaan bingung gin tetap mengangkat telepon itu
"halo uncle ada apa?"
"papi dan mami mu kecelakaan gin"
deg!
"apa maksudnya itu ini tidak mungkin kan?"monolog gin
"sekarang papi mu sedang perjalanan ke rumah sakit, uncle akan menyusul kalian ke sana"
"uncle bagaimana keadaan papi sama mami!"tanya gin yang mulai panik
"papi mu mendapatkan beberapa luka tusukan dan pukulan tetapi..."
"kenapa uncle bagaimana dengan mami"
"mami mu belum uncle temukan karena... uncle menemukan bahwa mobil yang di tumpangi mami dan papi mu sudah terguling jauh dari tempat kejadian"
jantung gin berdegup semakin kencang rasa panik nya mulai menyerang seluruh tubuh nya
"baiklah aku dan anak anak akan segera pergi ke rs"
saat telepon terputus gin mulai melangkah kan kaki nya menuju tangga namun sangking lemas dirinya ia tak bisa berjalan lagi dan berakhir terdiam di samping tangga sambil terus berpegangan pada dinding
terdengar suara langkah kaki dari arah atas yang mulai menuju ke arah tangga, terlihat bayangan seorang lelaki dengan langkah yang begitu cepat dan wajah khawatir nya itu, menghampiri gin yang mulai terduduk lemas
"gin lu kenapa?"tanya nya
"ji...papi di larikan ke rumah sakit karena sebuah insiden dan mami belum ketemu dimana keberadaan nya"
"a-apa"riji begitu Shok ia tak bisa berfikir apa apa,namun dengan cepat ia sadar dan membawa gin ke ruang tengah
"cek cek radio semua nya"- riji
"Kenape sih ji malem malem gangguan orang tidur aja"- krow
"kita semua berangkat ke rs sekarang papi lagi di rawat di sana"- riji
"Hah!"- all
***
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
***
ehek ehek gimana nih sama kelanjutan nya mau di lanjut lagi gak nieh wkwkw
btw pemberitahuan dulu sedikit, Minggu depan aku bakal sibuk ujian lagi dan pasti gak bisa buat lanjut cerita ini sementara waktu,dan juga buat para bocil fomo cerita aku cuma karangan semata buat kesenangan aku aja dan jangan pernah nganggap semua yang aku tulis itu bener ada, karena aku sayang sama kalian para readers ku tercinta😘🫶 biar cerita ini gak ku un public, sekian dulu babay
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN | TNF [ END ]
FanfictionMenceritakan tentang penyesalan terbesar seorang pria yang kehilangan cinta nya yang