15. Another Day, Another Problem

157 18 6
                                    

Wonwoo tau maksud dan tujuan Yeeun mendatanginya di kantor pasti untuk mencari masalah pada Yerin. Dengan murka segera Wonwoo mengusir perempuan itu secara paksa, bahkan menyeretnya sendiri keluar dari ruangan dan menjadikan Yeeun tontonan memalukan untuk pegawai disana.

Merasa malu, namun Yeeun tetap mengangkat dagunya dengan ego yang tinggi. Menatap ke dalam lewat jendela, mendengus kesal lalu berbalik dan berjalan keluar.

Kalau boleh jujur Yeeun sebenarnya sangat malu.

Akibat kelakukan Yeeun barusan, pikiran Wonwoo jadi terganggu. Dia gak tau apa yang terjadi selanjutnya pada Yerin jika Yeeun terus bertingkah. Makanya karena gak fokus akan pekerjaan, Wonwoo pun memutuskan untuk menelepon istrinya.

"Halo, Wonwoo?"

Wonwoo tersenyum tipis mendengar itu. Suara Yerin sangat lembut.

"Kamu dimana?"

"Rumah," padahal Wonwoo kira Yerin di kantornya. Kalau begini berarti memang Wonwoo diharuskan untuk pulang lebih cepat.

"Aku pusing Rin, aku pulang ya?"

Di seberang sana, Yerin sedang menggigit jarinya menahan pekikan. Mendengar Wonwoo meminta izin padanya untuk pulang, suara memelas dari suaminya itu membuat kulit Yerin meremang seketika. Wonwoo manja lucu juga.

"Kamu pusing? Yaudah sini pulang, aku siapin makan sama obatnya ya,"

"........."

"Um.. oke, hati-hati"

"........."

Sambungan terputus, Yerin langsung menuju dapur mencari bahan makanan yang bisa ia masak dengan cepat. Mencepol rambutnya, memakai apron dan bersiap untuk membuatkan omelette untuk Wonwoo. Mudah dan enak.

Setengah jam kemudian ketika Yerin baru saja ingin mempercantik omelette di piring, tiba-tiba seseorang memasukkan password pintu rumah. Jelas itu Wonwoo, karena siapa lagi selain dia dan Jaehyun (yang kebetulan sedang ada urusan di luar).

Yerin kaget karena gak mungkin Wonwoo datang secepat itu, tapi begitu Yerin menghampiri pintu, senyumnya seketika luntur. Itu bukan Wonwoo, melainkan Yeeun.

"Hai!" sapa Yeeun dengan gak tau diri langsung masuk. "Bisa-bisanya tebakan gue bener, password lo tanggal nikah?? Bucin juga lo ya,"

Sebenarnya kata sandi rumah diatur oleh Nini pada saat memberikan rumah ini untuk mereka. Walaupun sebenarnya Nini bilang mereka bisa menggantinya kapan saja, tapi keduanya terlalu malas untuk itu.

Yerin menahan emosinya, segera dia menunjuk ke arah pintu. "Keluar!"

"Loh, kok gitu? Gue bertamu loh,"

"Gak ada tamu gak punya sopan santun kayak lo! Cepet keluar!" Yerin menegaskan.

Yeeun yang mau mendekati Yerin langsung menghentikan langkahnya. Tiba-tiba merasa sedikit gugup melihat tatapan tajam Yerin, Yeeun jadi hanya bisa memainkan ujung rambutnya berusaha santai.

"Gue tadi abis dari kantor suami lo,"

Yerin mengerutkan kening, Wonwoo bilang dia mau pulang karena pusing di kantor. Atau jangan-jangan itu karena ulah Yeeun?

"Gak usah bawa-bawa Wonwoo soal urusan kita." ujar Yerin tegas.

"Loh, kenapa? Dia kan suami lo.. atau jangan-jangan dia gak tau ya lo buru-buru nikah supaya warisan Ayah bisa lo cairin?"

Yerin melipat tangannya di depan dada. "Pernikahan gue bukan urusan lo, mending lo cepet keluar sebelum Wonwoo dateng!"

"Oh, jadi suami lo ngusir gue karena mau pulang? Bagus deh gue ke sini biar ketemu lagi,"

Lie Before Love ⨾ wonwoo, yerin.  ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang