"Winter umben kamu jemput aku? Emangnya gak bareng sama ka karina? " Tanya giselle
"Tadinya emang mau bareng selle, cuman pagi pagi banget Ka karina call katanya ga bisa bareng mau di anter sama supir" Ucap winter sambil cemberut
Giselle hanya ber oh ria menanggapi ucapan sahabat nya itu Dan gak berselang lama mereka sampai di sekolah.
"Winter tunggu! jangan dulu turun" Titah giselle
"Loh kenapa?" Tanya winter heran
"Itu kamu lihat kesana, ada ka ningning sama ka karina turun dari mobilnya ka mark sama ka Jeno" Ucap giselle seraya menunjuk ke arah karina dan ningning
Winter menyipitkan matanya manatap kucing nya yg lagi bercanda girang dengan seorang lelaki.
'Tadi pagi berarti dia berbohong di antar oleh supir' batin winter
Winter dan giselle saling melirik.
"Its ok giselle! biarkan mereka bertindak sesuka mereka Dan kita bertindak sesuka kita" Ucap winter mencoba menyabarkan hati nya untuk tidak emosi terlebih dahulu "Kamu lihat! kita sudah berpenampilan keren, Pasti akan banyak pasang mata yg melihat ke arah kita" Lanjut winter pede
"Kamu benar win, mereka meremehkan pesona kita"
"Kalo begitu lets go kita turun dan lancarkan aksi kita" Ajak winter dengan semangat yg di angguki oleh seulgi
Sebenarnya winter sangat sakit hati dengan sikap karina hanya saja ia mencoba bersikap masa bodo menanggapinya, Karna menurut nya karina tidak mungkin menghianati nya. jika pun iya winter tidak akan rugi karna perawan kekasih nya ia yg dapat.
Gisee dan winter berjalan menuju kantin sekolah karna emang mereka belum sarapan sama sekali, Saat sampai kantin banyak pasang mata melihat mereka. Termasuk dua queen ice sedang menatap winter dan giselle.
"Kau bener win! mereka pada melihat ke arah kita Dan kamu lihat! tatapan mereka begitu memuja dan terpesona melihat kita" Bisik giselle yg begitu antusias
"Apa yg ku bilang, kita itu tinggal di poles sedikit udah kaya idol" Bisik winter "Sekarang kita mulai rencana kita selle" Ucap winter yg di angguki Giselle.
Ningning dan karina sedari tadi tidak berkedip melihat pesona kekasih mereka berdua, Sampai sampai mark dan jeno mereka cuekin.
"Kar lihat mereka! Kenapa mereka berubah menjadi keren" Bisik ningning
"Aku gak tau ning! kenapa winter begitu tamvan ya ampun" Pekik karina "Eh eh ning.. mereka menuju kesini" Lanjut nya
Ningning dan juga karina melihat dua kekasih mereja menuju mejanya, Mereka memberikan senyum termanis nya pada dua adik kelas kesayangan mereka. Tapi seketika senyuman itu luntur dibibir kedua nya Karna winter dan giselle melewati meja mereka Dan Malah duduk di belakang bersama yeri dan yeji, ningning dan karina menganga tak percaya, apakah mereka baru saja dicuekin oleh dua bocah itu. Sedangkan winter dan giselle menahan senyumnya melihat ekpresi kedua kakak kelas mereka.
Ningning dan karina di buat geram karna tingkah kedua bocah itu, Sedari tadi ningning dan karina muak dengan kedua adik kelas itu yg genit pada yeji dan yeri.
Karina marah sangat amat marah, karna winter seperti tidak menganggap nya ada disana. Ditambah dengan winter yg menggombali yeri membuat karina murka. Karina bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju meja winter
Brak...
Karina menggebrak meja winter membuat keempat adik kelas nya dan seisi kantin di buatnya kaget, winter mendongakkan kepalanya menatap karina dengan alisnya yg mengkerut bingung.
"Kenapa?" Tanya winter dengan nada dingin
"Kamu tanya kenapa? Harusnya aku yg tanya, kamu kenapa cuekin aku dan malah genit dengan perempuan lain" Bentak karina yg sudah kepalang emosi.
Winter bangkit dari duduk nya dan menghadap karina "Kenapa kalo aku genit dengan yeri? Kamu aja bisa dekat dengan cowo lain sampai sampai pacar sendiri di bohongin. Kenapa aku gak boleh dekat dengan cewe lain. Egois!!" Ucap winter yg tak mau kalah
"Aku dengan Jeno hanya teman"
"Aku pun sama dengan yeri hanya teman" Balas winter " Kalo emang kamu masih mau kesana kesini mending kita gak usah bersama, Karna aku gak suka sama cewe yg suka nempel sana nempel sini. Kamu pikir aku gak sakit hati liat kamu tertawa bersama dengan cowo lain, Ditambah tadi pagi kamu bohongin aku. Jika kamu sudah gak mau dengan ku bilang jangan kaya gini" Ucap winter panjang lebar
Karina menggeleng keras, ia tidak mau hubungannya berakhir dengan winter.
"Aku gak mau putus, aku sayang sama kamu" Ucap karina
"Terus kenapa sikap nya kaya gitu hm?" Tanya winter lembut
"Maaf" Cicit karina sambil menunduk
"Karina!kamu ngapain minta maaf sama bocah seperti dia" Ucap Jeno tiba tiba
Karina mendongakkan kepala nya dan menatap Jeno tajam "Kamu diam deh jen" Bentak karina, Kemudian karina menarik tangan kekasih nya dan membawanya ke taman belakang .
Sedangkan giselle melanjutkan mengobrol nya dengan yeji dan yeri tanpa menghiraukan tatapan sendu ningning.
Sedangkan sisi lain sepasang kekasih sedang berdebat.
"Kenapa membawaku kesini?" Tanya winter kembali dingin
"Aku mau jelasin masalah tadi pagi, aku gak sengaja bareng dengan Jeno. Waktu aku berangkat sekolah di pertengahan jalan mobilku mogok dan kebetulan jeno lagi lewat, ia mengajakku bareng. Ya karna aku gak mau telat jadi aku iyain aja ajakannya" Jelas karina
Winter mengangguk anggukan kepalanya mengerti "Aku menerima alasanmu! tapi kamu tau? Kamu sudah membuat daddy badmood pagi ini" Bisik winter dengan deep suara nya, ia mendengkatkan tubuhnya menempel pada tubuh karina lalu menarik pinggang kekasih nya itu "Karna kamu sudah buat daddy badmood, jadi kamu harus di.. "
"Hukum" Lanjut karina yg seakan tau isi otak mesum kekasih nya
Winter mencium kening karina "Tapi sekarang belum saatnya menghukummu baby" Ucap winter seraya mengelus sayang rambut kekasih nya "Tapi, siapkan dirimu saat nanti daddy menghukummu"