Tidak terasa hubungan winrina saat ini sudah memasuki 6 bulan Dan selama 6 bulan berpacaran mereka tak henti hentinya berkembang biak, ntah itu winter yg minta atau karina yg menggoda. Selama berhubungan sex mereka tidak pernah menggunakan pengaman.
"Morning eomma.. Appa.." Sapa winter lalu mencium pipi kedua orang tuanya.
"Morning too baby" Ucap serempak orang tua winter
"Loh kamu mau sekolah nak? kirain eomma kamu mau nemenin karina karna dia sakit" Tanya irene heran
Winter yg mendengar ucapan ibu nya membulatkan matanya kaget "karina sakit eomma?" Tanya nya
Irene mengangguk "Iya tadi pagi mommy jenjen call eomma katanya karina sakit dan mau ke dokter tapi pengennya denganmu nak" Jelas sang eomma
"Ah kalo begitu winter ganti baju lagu terus mau ke rumahnya ayang mbeb ya eomma" Pamit winter yg di angguki kedua orang tuanya.
Winter berangkat menuju mension kekaasih nya, saat sampai mension ia begegas masuk.
Ting tong ting tong
Ceklek
"Eh nak winter! kenapa ngos ngosan seperti ini?" Tanya jennie ibu nya karina
"Ah eomma.. Winter tadi berlari dsri parkiran kesini, winter khawatir sama ayang mbeb winter. Kata eomma karina sakit?" Jawab winter sambil mengatur nafasnya.
"Iya nak! dari kemarin karina muntah muntah, mommy mau ajak kedokter tapi ia gak mau. Dia pengen nya sama nak winter"
Winter mengangguk anggukan kepalanya "Hmm apa aku boleh ke kamar karina mommy" Ijin winter pada calon ibu mertuanya yg masih sangat seksi itu, yg di angguki oleh jennie
Winter bergegas naik ke lantai dua menuju kamar sang pujaan hati.
Ceklek
Winter masuk kedalam kamar sang kekasih tanpa mengetuk terlebih dahulu "Sayang" Panggil winter lalu melangkahkan kakinya mendekati karina yg terbaring lemas "Kamu sakit apa?" Tanya nya serata mengelus kening kekasih nya
"Gak tau hon! dari kemarin aku mual mual terus " Adu karina dengan lemas
"Kalo begitu sekarang kita ke dokter ya! Baby mau kan" Ajak winter yg di angguki karina dengan lemah seperti orang yg hidup segan mati tak mau
Mereka pun berangkat kedokter dengan menggunakan supir karna karina yg ingin duduk di pangkuan winter
Setelah selesai di periksa karina dan winter duduk di hadapan dokter untuk mengetahui hasil pemeriksaan kekasih nya .
"Gimana dok dengan keadaan kekasih saya?" Tanya winter
Dokter tersebut hanya memberikan senyuman "Selamat tuan! kekasih anda sedang mengandung Dan usia kandungannya sudah masuk ke dua bulan" Ucap sang dokter memberitahu
Winter dan karina membulatkan matanya dan menutup mulutnya kaget.
"Kekasih saya hamil dok?" Tanya winter memastikan dan dokter mengangguk mantap
"Saya akan kasih obat anti mual dan vitamin dan tolong jaga kandungannya ya! Karna anda masih muda jadi agak rentan kandungannya " Jelas dokter
Winter dan karina hanya mengangguk! Winrina pun pulang dengan keadaan campur aduk mereka senang karna mereka akan segara memiliki anak, tapi disisi lain mereka juga takut dengan kedua orang tua mereka.
"Hon, aku takut bilang sama mommy dan daddy dengan keadaan ku saat ini" Lirih karina
Winter mengelus kepala karina yg bersandar didadanya "Kamu jangan terlalu banyak pikiran ya sayang! orang tua kita biar aku yg tanganin" Ucap winter lembut "Aku pun sudah menghubungi orang tuaku untuk datang ke mension kamu! kita akan jujur dengan kondisi kamu saat ini" Lanjutnya
Karina hanya mengangguk lemah dan Tak terasa mobil winrina pun sampai di mension manoban, Saat mereka masuk mension ternyata kedua orang tua winter dan karina sudah berkumpul di ruang keluarga.
"Eh sayang kalian sudah pulang?" Ucap jennie
"Sudah mommy" Jawab winter lalu memapah karina untuk duduk di sofa.
"Jadi gimana dengan keadaan karina, win?" Tanya jennie kembali
Winter yg melihat karina takut dengan cepat menggenggam tangan kekasih nya supaya rileks dan tidak gugup.
"Karina hamil" Ucap Gugup winter
Semua orang tua mereka terkejut dan tak lama mereka tersenyum bahagia
"Horeeeee bentar lagi ku dapat cucu" Ucap tuan manoban kegirangan.
"Aduh jeng kita bakal dapat cucu bentar lagi" Seru jennie senang yg di angguki irene
Winter dan karina menganga melihat kedua orang tua mereka.
'Agak laen keluarga ini, orang tua lain mendengar anaknya hamil di luar nikah atau menghamili anak orang pasti akan marah, sedangkan keluarga ini malah girang' batin winter.
"Kalian gak marah?" Tanya karina
Mereka serempak menggelengkan kepalanya.
"Kalian memberikan kami cucu kenapa kami harus marah" Ucap tuan kang
"Tapi kita masih sekolah dan kita pun belum nikah" Ucap winter
"Masalah sekolah itu gampang, itu kan sekolahan appa jadi bisa di atur" Sombong tuan kang "Kalo masalah kalian belum nikah, kan bisa seminggu lagi kalian menikah Dan gak ada penolakan" Lanjutnya.
'Tau gitu ngapain gue mikirin ampe puyeng' gerutu karina
"Yasudah kalo gitu winter antar karina ke kamar ya! biar ia istirahat " Pamit winter
Karina membaringkan tubuh kekasih nya di ranjang, lalu ia pun ikut berbaring di samping karina.
"Aku senang ternyata tembakan ku tidak meleset " Ucap winter seraya mengelus perut karina
"Gimana aku tidak hamil hon, selama kita bercinta kamu selalu mengeluarkan nya di dalam" Dengus karina
Winter hanya terkekeh "Yasudah sekarang mommy bobo ya! daddy temanin" Ucap nya yg membuat pipi kekasih nya memerah karna di panggil mommy.
Karina pun mengeratkan pelukannya pada winter lalu menutup matanya, winter yg melihat kekasih nya sudah tertidur pulas, kemudian ia pergi kebawah untuk membahas pernikahan nya bersama kedua orang tuanya dan keluarga karina .
Kedua keluarga tersebut sepakat acara pernikahannya di adakan seminggu lagi dan acaranya tidak terlalu meriah hanya keluarga besar kerabat dan teman bisnis yg di undang.
Saat mereka asik mengobrol terdengar karina yg menangis kencang membuat Semua orang panik lalu berlari ke kaamar karina.
Winter langsung menghampiri kekasih nya dan memeluknya "Sayang kenapa menangis?" Tanya nya panik
"Hik hiks.. Hon.. dia jahat hiks" Ucap karina sambil menunjuk kearah TV
Winter mengerutkan alisnya bingung "Jahat kenapa sayang?" Tanya nya yg gak tau maksud kekasih nya.
"Dia hiks.. Hiks.. Dia selingkuh dari kekasih nya yg sudah berpacaran delapan tahun" Tangis karina "Kekasih nya ketauan selingkuh terus hiks ia meninggalkan kekasih nya dan memilih selingkuhan nya" Lanjutnya yg sudah sesegukan.
Winter menganga tak percaya, jadi kekasihnya menangis hanya karna menonton gosip.
Karina seketika menatap winter tajam lalu mendorong tubuh kekasih bocah nya "Apa kamu selingkuh sama seperti dia?" Tuduh karina menunjuk TV lagi.
Winter menggeleng dengan cepat "Gak sayang! aku gak selingkuh! Aku cuman sayang sama kamu aja" Ucap nya lalu memeluk kekasih nya kembali.
"Awas saja jika kamu selingkuh akan kupotong habis juniormu" Ancam karina
'Dasar cowo brengsek gara gara dia jadi gue yg kena" Gerutu winter dalam hati
Kedua orang tua winter dan karina hanya menggelengkan kepalanya melihat drama kedua sejoli tersebut.