Один(satu)

18.6K 519 17
                                    

-votmen syang
Jean leaudevan - Lee jeno
Nazel jasenara - na jaemin



••
Nazel lagi rebahan sambil main handphone dan ada adiknya yang lagi main sendiri di sebelahnya, nazel takut sebenarnya sendirian di rumah walaupun berdua sama adiknya.

Bunda sama ayahnya lagi ke kondangan temennya jadi karna takut navel nangis karna banyak orang jadi di suruh jagain sama nazel di rumah kata bundanya.

Dia pikir-pikir bunda nya pasti lagi ngerumpi ga mungkin pegang-pegang handphone ayahnya pasti pegang handphone karna takut ada hal penting.

Dia pikir-pikir bunda nya pasti lagi ngerumpi ga mungkin pegang-pegang handphone ayahnya pasti pegang handphone karna takut ada hal penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nazel membanting handphone nya ke sebelah tempat tidur kosong, lalu menghampiri navel mencium nya dengan gemas.

Ting

Suara nyaring notifikasi membuatnya kaget, lalu mengambil handphone nya dan betapa ia kagetnya boss nya lah yang menerima pesan nya tadi bukan ayahnya.

"Gila-gila ini ma gimana ini aduh!!! blok harus di blok gamauu ini ma maluuu!!!" Nazel sangat panik ia seperti kesetanan setelah membaca pesan jean pun nazel memblokir nomor jean ia langsung menenggelamkan wajahnya karna memerah malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila-gila ini ma gimana ini aduh!!! blok harus di blok gamauu ini ma maluuu!!!" Nazel sangat panik ia seperti kesetanan setelah membaca pesan jean pun nazel memblokir nomor jean ia langsung menenggelamkan wajahnya karna memerah malu.

"Ihh apaan si napa bisa salkir coba aaaaa malu, pak jean malah love you lagi aaaa salting!!!" Navel menatap kakaknya dengan bingung matanya menatap nazel polos.

"Seksi banget gila pak jean!!" Nazel menatap lagi ponselnya yang menampakan pap jean yang sedang di mobil.



°°
Ting nong

"Siapa itu?" Nazel sudah tidak sepanik dan segila tadi ia menatap navel yang menatap nya juga dengan mata polosnya dan dot yang ada di bibirnya.

Nazel pun menggendong navel dan membawa nya keluar kamar lalu menuruni tangga dan sampi di puntu depan.

Cklek

Betapa kagetnya nazel ternyata jean beneran datang kerumahnya dengan wajah yang datar menatap nazel yang sedang menggendong navel yang menatap jean dengan mata bulatnya.

"P-pak t-tadi itu salah kirim!" Nazel berbicara gugup, ia sangat gugup dan salting ternyata beneran datang, wajahnya sampai tengkuk memerah.

"Makannya baca dulu namanya." Jean menunduk karna tubuh nazel lebih pendek dari jean lalu jean pun mendekatkan wajahnya ke wajah nazel.

"I-iya maaf" Nazel menatap langsung mata jean yang sayu.

"Tampan." Ucapan tanoa sadar nazel membuat jean tersenyum tipis.

"Saya tau." Jean menjauh kan wajahnya dengan senyuman tipisnya, nazel langsung tersadar dan menepuk pipinya dengan sedikit kencang sungguh nazel merasa bodoh dan memalukan.

"Ayo, saya temani." Nazel pun mengangguk dan mempersilakan jean masuk.

"Navel kakak malu sekali." Ucap nazel sebelum menutup pintu utama.

"Saya hubungi kamu tadi, tapi tidak aktif." Jean duduk di sofa ruang tamu nazel dan menaruh jas juga tas kerja nya di sampingnya.

"Hmm i-itu iya tadi data nya ga sengaja kematiin hehe" Nazel duduk di sofa sebelah jean tapi sedikit jauh dengan navel yang ada di pangkuannya sedang memainkan kakinya.

"Saya bikinin kopi yah? tunggu sebentar, saya titip navel dulu." Nazel pun bangkit dan memberikan navel pada jean, lalu nazel pun pergi ke dapur meninggalkan jean yang sedang tatap-tatapan dengan navel.

Navel memiringkan kepalanya menatap jean dengan polos, jean pun mengikuti kepala navel yang miring, lalu navel memiringkan nya lagi ke sebelahnya, jean pun mengikuti nya, lalu navel tertawa terbahak-bahak sampai dot nya terlepas untung dot nya yang di kalungkan ke lehernya.

Navel merentangkan tangannya berusaha menggapai wajah jean, jean pun memberdirikannya dan navel langsung menangkap wajah jean dan navel cubit pipi jean, navel pun tertawa terbahak-bahak lagi.

Nazel sampai aneh di dapur navel sampai tertawa keras seperti itu apa yang di lakukan bosnya sampai navel segirang itu tawanya.

Nazel pun datang dan kaget melihat navel yang sedang menepuk-nepuk pipi jean sampai jean menutup matanya.

"Ah aduh maaf, navel jangan seperti itu aduh." Nazel mengerutkan alisnya dengan rasa bersalah setelah menaruh kopinya lalu mengambil navel di pangkuan jean dan menggendong nya menghadap ke depan.

"Navel tidak boleh seperti itu." Navel menatap nazel dengan bibir yang di tahan tapi melengkung kebawah matanya sudah berair hidungnya sudah memerah menandakan navel akan menangis.

"Sini sama saya saja." Jean pun menggendong navel dan menyandarkan kepala navel di bahunya, navel pun langsung memeluk jean dan menatap nazel dengan wajah yang memerah.

"Jangan menangis." Jean menepuk-nepuk pantat navel yang memakai pempers saja, lalu nazel memasangkan dot navel lagi ke mulutnya dan navel langsung menyedot nya.

Tidak berselang waktu yang lama navel sudah terlelap di gendongan jean, dengan jean yang masih menepuk-nepuk pantat navel.

"Sini pak, saya tidurin navel di kamar." Jean pun memberikan navel ke nazel, lalu nazel pun membawa navel ke atas di tidurkan di kamar ayah dan bundanya karna tempat tidur navel ada bersama ayah dan bundanya, nazel pun menurunkan navel sembari menepuk-nepuk pantatnya.

Setelah menutup pintu kamar nazel pun turun lagi ke bawah, dan duduk di samping jean.

"Kamu juga mau?" Nazel menatap jean bingung.

"Mau apa?" Jean tersenyum manis lalu mendekatkan diri pada nazel.

"Saya kelonin."








see you the next chapter

aaaahhh mau di kelonin😩

LOVE MY BOSS•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang