восемь(delapan)

6.6K 305 0
                                    

-votmen syang
VOTE ATU ZEYENGKU♥️



••
Caren datang ke perusahaan jean dengan keangkuhannya, nazel pun yang di dalam ruangan jean yang sedang jean pangku menatap pintu dengan kaget karna caren langsung membukanya.

"Jean!!" Jean hanya melirik caren dan nazel pun hanya menatap nya malas tapi masih di pangkuan jean dengan santai bahkan sekarang sudah mennyandarkan punggungnya ke dada bidang jean, jean pun memeluk perut ramping nazel.

"Turun ga sialan?! turun!!" Caren menatap nazel dengan marah tapi nazel hanya santai sembari memegang tangan jean di perutnya dengan sedikit elusan di punggung tangan jean.

"Mau apa emang kalau aku turun dari pangkuan pak jean?" Jean sudah menjelaskan pada nazel bahwa jean di jodohkan oleh ayahnya dengan wanita ular ini dan jean pun tidak mau di jodohkan jadi ya jean nya juga tidak mau untuk apa nazel takut pada wanita ini ada jean di belakangnya.

"Jean! kenapa kamu diam saja?! aku ini tunangan kamu jean!" Caren mematap jean marah sembari menggebrak meja jean.

"Saya hanya mengikuti kelinci kecil manis saya saja." Jean menenggelamkan wajahnya di ceruk leher nazel, nazel pun tersenyum remeh pada caren sembari mengelus halus rambut jean yang ada di ceruk lehernya dengan jean yang semakin mengeratkan pelukannya di perut rampingnya.

"Lihat, calon suamimu menempel sekali dengan ku." Nazel mengangkat wajah jean lalu mencium bibir jean dengan mesra, jean pun menerimanya dan membalas ciuman nazel.

"Sudah, calon istri mu melihat." Nazel tersenyum manis ke arah jean, nafas caren sudah naik turun menahan amarah.

"Apa kau iri? tidak pernah di perlakukan seperti ini oleh jean?" Nazel mencodpngkan tubuhnya dan menompang kedua tangannya di meja jean, jean hanya menatap malas caren.

"Dasar jalang!" Nazel hanya tertawa sembari memukul meja jean dengan perlahan.

"Tidak masalah jika aku kau sebut jalang, jalang ini bisa mendapatkan sesuatu yang kau ingin kan sialan." Nazel menatap tajam mata caren yang sudah memerah menahan tangisnya.

"Lihat saja, tunggu pembalasan ku anjing sialan!!" Caren berbalik dan berjalan cepat keluar tuangan jean dengan mata yang bercucuran air mata.

"YA aku tunggu aksi mu bajingan!!" Nazel berteriak sebelum caren keluar ruangan jean.

Brak

Caren menutup pintu ruangan jean dengan kencang sampai nazel menertawakan nya.

"Pintu mu akan rusak." Nazel menatap jean yang hanya menatapnya dengan senyum bangga lalu mengecup seluruh wajah nazel.

"Malam ini datanglah ke rumah utama, bersamaku." Jean menangkup wajah nazel, nazel hanya mengangguk.

"Ya, kau harus menikahi aku." Nazel menatap dalam pada mata jean yang menatap nya memuja.

"Ahh akhirnya kau tergila-gila olehku jean."


°°
"Selamat malam." Nazel membungkuk ke arah keluarga jean yang sudah berkumpul di ruang tamu, jean datang dengan bingkisan di sebelah tangannya dan sebelahnya di pegang erat oleh jean.

"Ah selamat malam, duduklah." Taerani tersenyum manis ke arah nazel, taerani suka dengan nazel yang terlihat sangat manis dan cantik terlihat anak yang baik.

"Terimakasih, ini saya bawakan sedikit buah-buahan." Nazel duduk di kursi berendeng dengan jean.

"Wah terimakasih." Taerani menerima buah-buahan itu lalu ia bawa ke dapurnya.

"Siapa namamu?" Nazel terlihat bingung tapi ia berusaha tenang.

"Nama saya nazel jasenara." Nazel tersenyum manis ke arah jeffryan yang menatapnya datar.

"Dad, stop looking at him like that." Jean malas melihat daddy nya yang menatap tidak senang ke arah nazel.
"Dad, berhenti menatapnya seperti itu."

Jeffryan hanya melirik jean dengan malas, taerani pun kembali dari dapur membawakan teh dan cemilan di nampan.

"Silahkan di minum." Taerani kembali duduk di samping jeffryan, nazel hanya tersenyum saja.

"Siapa nama orang tua mu?" Nazel malah semakin bingung kenapa ayahnya jean menanyakan orang tuanya juga, jean pun mengerutkan alisnya menatap jeffryan dengan bingung.

"Najasenara yuda dan winie zelvana." Nazel tersenyum manis menatap jeffryan tapi jeffryan menatap sedikit kaget nazel.

"What? hey bukankah itu nama om yuda teman daddy?yang waktu itu pergi ke jepang." Marka mengikut nimbrung karna mendengar nama yuda.

"Dimana ayahmu?" Jeffryan menatap nazel dengan serius.

"Ada di rumah." Nazel menjawab polos jeffryan ya emng iya kan ayahnya ada di rumah.

"Maksud daddy ayah kamu ada di negara ini?" Nazel langsung tersenyum malu.

"Besok malam saya kerumah kamu." Nazel dan jean pun kaget yang sedari tadi hanya menyimak.






see you the next chapter

LOVE MY BOSS•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang