08.

263 32 0
                                    

.
.
.
.

" Jangan mendekat ! " Dia merentangkan tangannya di depan dada

" Jaga jarak lima meter !!"

Mark malah tertawa " yak ! Kenapa saya ga bisa deket kamu ?!"

" Yak yak ! Lu pikir gue siapa Lo?!" Haechan menggeleng cepat dan langsung pergi membawa tas selempang nya

"Kamu pacar saya !"

Haechan berbalik tak terima " sejak kapan ?! Halu ya ? Kasian !!"

"Sejak saya cium kamu !"

Mata Haechan membulat sempurna, ini masih area kampus dan bisa bisa nya dia berbicara Seperti itu

" Orang stres." Sekali lagi Haechan malah membully Mark

Kemudian dia berjalan dan tak peduli dengan Mark.

Mark tersenyum dan berjalan cepat menghampiri Haechan dengan rambut halus dan juga kacamata yang menempel menambah kesan tampan.

Haechan mengakuinya.

Mark tampan.

" Ku kira kira akan bersama ~"

" Namun nyatanya tidak." Lanjut Haechan tak peduli

Mark Tersenyum dan kemudian bernyanyi lagi

"Renjun Siro siro ~ nana Siro siro ~ Lee Jeno jelek Ohh noo~~ Sungchan Siro siro~beomgyu Siro siro ~gongju Haechaniee  oh yess !!"

" Mark Jung tampan yang berasal dari canada, aku Selalu mencintaimu ~~" dia membuat bentuk hati di tubuhnya

Kemudian Haechan menatap Mark dan menunggu kelanjutannya.

1

2

3

"Haechan cuaa Haechan, cua Haechan , cuaa Haechanieee cuaa !! "

Haechan Menghela Nafas panjang lalu Menatap Mark " shibal ."

" Aww kasar kamuhqq sama aquh."

Haechan tak berkedip sekalipun

"Beneran stress nih orang ."
.
.
.
.














Haechan terdiam di depan orang tua nya .

" Ga mau ."

" Kenapa?"

" Aku ga mau ikut kalian ke Chicago." Ucapnya dengan tegas

Di bawah sana tangan Haechan sudah mengepal kuat sampai jari jarinya memutih

Hendery melihat itu.

Ten dan Johnny sudah menyerah Berbicara dengan anak bungsu mereka, sudah berbagai cara untuk membujuk Haechan namun laki laki manis itu tak mau mengiyakan semuanya.

Dia sadar bahwa semuanya memang harus dijalankan sendirian.

Dan jangan bergantung pada orang lain.

" Aku udah bilang sama kalian , kalau aku ga butuh kalian lagi."

"Berapa kali aku ngomong? Semoga ini yang terakhir, dan aku tegaskan jika kalian ingin pergi, pergilah, jangan pernah bilang apapun jika pada akhirnya kalian tak peduli dengan apa yang aku lakukan."

" Berapa ya?" Dia menghitung di jari nya

" Dua tahun? Tiga tahun ? Ah lima tahun terakhir." Dia menunjukan kelima jarinya di depan orang orang tua itu sambil tersenyum manis

" Dan yang pastinya bukan masalah pekerjaan, tapi pengobatan."

Kemudian tersenyum " gagal ginjal ." Menatap sang Kaka

"Bener kan ?"

Semua orang terkejut atas pengakuan dari si bungsu terutama Hendery, dia cukup terkejut saat sang adik mengetahui penyakitnya.

" Bagaimana kamu bisa tau?" Tanya sang ibu

Haechan tersenyum " aku ga mungkin diam aja, dan ngga tanya sama bubu taeyong.."

Sang ibu menunduk lagi "maaf kan Mae .."

Haechan bangun dari duduknya " terserah , dan Abang semoga Lo cepat sembuh dan bisa balik ke Korea." Kemudian menghela nafas panjang

" Aku pergi."
.
.
.
.












Segitu aja otakku lagi buntu banget

I am you, not us (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang