11.

249 26 1
                                    

.
.
.
.

Renjun dan Jaemin sedari tadi hanya saling pandang tanpa mau memulai pembicaraan, Mereka berada di sisi yang berbeda karna di tengah ada seseorang yang sedang melukis sesuatu dengan khidmat tanpa ingin di ganggu.

Renjun melirik Jaemin , dan Jaemin pun melakukan hal yang sama , entah mereka pun harus melakukan apa , ingin menangis pun tidak akan merubah apapun yang membuat Haechan kembali mendengar.

Beberapa kata yang membuat Renjun dan Jaemin makin lemas yaitu

" Pendengarannya tidak bisa kembali seperti semula jika tidak menggunakan alat  bantu dengar."

Yang artinya Haechan tidak bisa mendengar lagi selamanya.

Renjun menepuk buku itu dan membuat Haechan menatapnya.

Renjun mengambil buku dan pensil yang ada di tangan cantik Haechan dan menulis sesuatu di sana

" Ingin keluar ? Kita ke taman dan jalan jalan?".

Haechan memandang sendu Tulisan itu.

" Gue beneran ga bisa denger lagu ya Jun ? Na ?" Katanya

Renjun dan Jaemin lagi lagi saling menatap.

" Gue gabisa denger ocehan Lo lagi ,gue gabisa denger cerita dari Jaemin lagi , gue bahkan gabisa untuk bisa sekedar mendengarkan ucapan kalian ."

" Gue ga mau jalan jalan , Mending kalian pulang ."

Segara tidak langsung Haechan mengusir mereka berdua .

"Kita ngga akan pergi sebelum Mark datang !"

"Nana !" Tegur renjun

"Maaf , nana lupaa !!"

Haechan memandang keduanya.

Entah apa mereka bicarakan sehingga bisa tertawa seperti itu.

Dia menghela nafas panjang dan melanjutkan sesi melukisnya.

Jaemin Tersenyum dan menulis sesuatu di hp nya "gue sama renjun pulang , Lo kalau udah balik dari sini jangan lupa chat kita." Itu isi dan chat tersebut

Haechan mengangguk mengerti "kalian hati hati."
.
.
.
.









Beberapa Hari kemudian

Haechan berada di taman rumah sakit .

Dia sendirian karna tidak ada yang menunggunya, memangnya siapa yang akan menunggunya? Renjun dan Jaemin kuliah, keluarga Jung punya kesibukan masing masing yang Haechan tidak ingin tahu.

Kedua orangtuanya dan juga Kaka nya ? Apa yang bisa dia andalkan dari keluarganya sendiri.

Haechan Tersenyum melihat semua orang yang di temani keluarganya, entah apa yang dia pikirkan sehingga dia sangat bosan di sini.

Berbicara pun tidak ada gunanya.

Baginya sekarang hidupnya sudah hancur.

Dan tidak ada yang bisa di perbaiki.

Dia lantas bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar rawat inap nya yang berada di lantai atas , dia harus Segara pulang.

Sambil membawa alat infus yang berada di tangannya dia harus ekstra waspada.

Haechan merapihkan barang barang nya , merapihkan kasur yang dia pakai dan juga merapihkan penampilan nya yang agak berantakan karena dia tidak mandi mandi

Dia teringat sesuatu.

Dia tersenyum sambil memandang hp nya untuk memberikan chat kepada seseorang.

Me .
Sunoo ini aku Haechan .

I am you, not us (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang