Chapter 12

1.4K 145 11
                                    

Hari ini cuaca sedang tidak bagus, padahal hari ini adalah hari dimana Jihoon hanya milik Junghwan satu hari penuh. Awalnya mereka berniat untuk ke playground kemudian shopping dan malamnya ke bioskop, tapi belum keluar dari rumah Jihoon tiba-tiba turun hujan dengan derasnya. Jihoon menatap Junghwan yang menatapnya melas

" Yaudah kita tunggu hujan reda ya"

Mau tak mau Junghwan menurut, karena mereka tidak bisa memaksakan diri untuk keluar dari rumah. Mobil Junghwan terparkir didepan gang, sementara Jihoon tidak memiliki payung atau jas hujan yang bisa mereka pakai

" Padahal aku udah siapin semuanya "

Junghwan memeluk Jihoon erat sembari menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang kekasih, sementara itu si empu hanya tertawa gemas melihat tingkah manja Junghwan. Diantara kekasihnya Junghwan adalah yang paling manja, tapi selain dengannya dia justru jadi yang paling disegani

" Nanti kalau reda kita keluar ya, hujannya pasti gak lama"

" Gimana kalau lama?"

" Yaudah kita disini aja, kamu gak betah dirumah ku?"

"Bukan gituuuuu, aku kan pengen ajak kamu keluar sayaaang"

" Masih ada waktu banyak "

" Tapi besok kamu punya Jaehyuk"

Jihoon menahan tawa ketika Junghwan merengek sambil hentakin kakinya dilantai

" Salah sendiri mau berbagi "

Tiba-tiba Junghwan melepaskan pelukannya dia ingin menjawab perkataan Jihoon tapi urung ketika ada panggilan masuk dari ponselnya

"Siapa?" Jihoon melihat kearah ponsel Junghwan, tapi belum melihat nama yang tertera di layar pipih itu Junghwan lebih dulu berdiri

"Aku angkat telepon bentar"

Junghwan berjalan sedikit menjauh, dia berdiri tepat di depan jendela kamar Jihoon

"Halo ma"

Suaranya sangat pelan tapi Jihoon bisa mendengarnya, pria manis itu menyibukkan dirinya dengan buku-buku yang berserakan dimeja belajar, niatnya agar tak mendengar percakapan Junghwan dengan ibunya. Tapi pergerakan tangannya berhenti ketika mendengar satu kalimat dari bibir kekasihnya

"Aku...lagi dirumah temen"

Jihoon berbalik untuk melihat Junghwan yang ternyata juga melihat kearahnya, pria tampan itu tersenyum lebar seakan tak tahu jika perkataannya didengar Jihoon

"Aku akan pulang setelah-"

Ucapan Junghwan terhenti kala melihat Jihoon tak membalas senyumannya dan malah pergi keluar kamar setelah dengan gerakan kasar meletakkan buku-bukunya

"Y-ya ma, aku akan pulang setelah hujan reda"

Cukup lama Junghwan berbicara dengan mamanya, saat ia keluar dari kamar dia mendengar suara bising dari dapur

Grep

Jihoon sedikit terkejut ketika sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang

" Buat apa sayang?"

Sejujurnya Jihoon sedikit bingung, makin hari baik itu Junghwan atau kekasihnya yang lain tiba-tiba mudah sekali bersikap manis. Bahkan rasanya Jihoon sampai sedikit kewalahan menerima setiap Perlakuan manis mereka, dari maja mereka belajar itu semua?

"Buat nasi goreng, aku takut kamu laper. Ini udah jam makan siang"

Jihoon tersenyum lebar, menutupi rasa penasaran tentang sikap Junghwan beberapa saat yang lalu. Ia tak ingin berharap apa lagi menuntut banyak dari hubungan yang diawali rasa kasihan, bisa menikmati waktu bersama mereka dan menerima segala sikap manis mereka saja sudah cukup untuk Jihoon. Biarlah urusan sakit hati bisa dipikirkan nanti, dia akan mencoba mengumpulkan keberanian untuk menerima kemungkinan terburuk nantinya

Jihoon HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang