Chap.02✨

32 1 0
                                    

~ Elio Evander prince~

Sore harinya Elio sedang mengerjakan sesuatu di cafe tempat iya bekerja, karena hari ini cafe sedang sepi jadinya Elio mengerjakan tugas yang lain seperti mencuci piring dll.

Tak lama kemudian ada seorang pria paruh baya datang ke cafe itu dengan beberapa orang yang berpakaian serba hitam itu.

"Permisi ada yang bisa saya bantu tuan"tanya Elio.

"Kau"tunjuknya"sepertinya kita bertemu lagi ceboll"ucapnya sambil sambil tersenyum smrikk

Elio yang baru sadar kalau orang itu yang ada di toko kue kemarin langsung bergidik ngeri.

"Ma-maaf tuan itu Lio bener bener enggak sengaja..hiks.hiks"lambat laun terdengar Isakkan kecil yang membuat pria itu langsung pergi ke meja yang sudah di pesan.

"Kau cepat berikan menu makanan disini, jangan cuma menangis"ucapnya sambil memainkan hpnya.

Elio langsung pergi menuju meja itu untuk memberikan menu nya.
Setelah mereka memesan makanan Elio segera menuju dapur,di dapur ternyata sudah ada pemilik cafe.

"Ade kenapa"tanya pemilik cafe.

"Gpp kak,ini Elio lagi membuat makanan buat tuan yang ada di sana"wanita itu hanya menggunakan kepala lalu pergi.

Elio langsung mengantarkan makanan yang dipesan oleh tuan tadi menjadi gugup, bisanya tidak seperti ini.

"Permisi tuan ini pesanannya"ucapnya dengan nada bergetar.

"Hmmm, segera hidangkan"titahnya

Setelah menghidangkan makanan Elio langsung pergi ke dapur untuk beres beres.

Karena hari sudah mulai malam Elio segera pulang ke rumah, sesampainya di rumah Elio langsung mendapatkan pukulan dari sang ayah,kali ini apa lagi coba.

Bugh

Bugh

"Heh sialan,mana saya minta duit"sambil menyodorkan tangannya ke arah Elio.

"Ayahh hari ini Elio belum gajian,terus kenapa ayah enggak nyari kerja tambahan"lagi dan lagi Elio mengatakan hal itu membuat Ardi tersenyum smrikk,Elio yang merasakan aura mencekam ini hanya bisa pasrah.

Ditariklah tangan Elio menuju gudang ,lalu Elio langsung di rantai dibagiin tangannya, supaya memudahkan Ardi mencambuk Elio.

Ctass

Ctass

Ctass

Ctass

Sampai cambukan ke sepuluh tubuh Elio langsung mengeluarkan bercak darah,itu membuat Ardi merasa senang.

"Saya tau kau berbohong sialan, pasti uang itu ada di dalam tas itu kan"ucapnya sambil mengambil tas milik Elio.

Ardi yang mengobrak Abrik tas milik Elio tidak menemukan sepeser pun uang.Elio hanya bisa menangis dalam diam meratapi nasibnya yang seperti ini.setelah kepergian ayahnya itu Elio langsung tidur sambil berdiri karena rantai yang mengikat tangannya belum di buka oleh sang ayah.

Ke esokan pagi nya Elio langsung di guyur dengan air perasan lemon membuat Elio langsung terbangun dari tidurnya sambil menahan rasa perih di sekujur tubuhnya.

Elio yang merasakan tangan sudah berada di bawah lagi pun langsung menatap sang ayah dengan tatapan sendu.

"Bangun dan langsung buatkan saya makanan"ucapnya sambil berjalan keluar dari gudang itu.

"Tubuh Lio bener bener sangat perih,kenapa ayah selalu melakukan hal ini kepada Lio"gumamnya sambil berjalan ke  keluar.

Elio langsung memasak makanan untuk ayahnya, sambil melirik ayahnya yang pokus terhadap hpnya.
Makanan sudah siap dan Elio harus segera pergi ke sekolah.

Sekarang jam 06:57 wib untung gerbang belum ditutup.

Elio sudah sampai dikelasnya dan langsung disambut dengan hangat oleh teman temannya.

Menurut Elio rumah ternyaman itu adalah kelasnya, setiap berada di kelas Elio langsung menghangat.

Jam pelajaran pertama sudah dimulai Elio dan teman temannya belajar dengan sangat baik.

"Elio"panggil Reyhan

"Kenapa Rey"

"Eummm,kita ke kantin bersama ya"

"Tapi Lio mau di kelas aja Rey"jawaban dari Elio langsung menarik tangan Elio.tujuannya sekarang kantin.

"Kok kita ke kantin Rey"

"Yaelah El,kita ke kantin ya mau makan lah masa mau turu"ucapnya dengan santai tapi masih menarik lembut tangan Elio.

"Nah kita duduk di sini aja"sambil mendudukkan tubuh Elio"tunggu disini ya Rey beli makanan dulu buat El"ucapnya dan langsung menuju ibu kantin.

Orang orang disana menatap Elio dengan tatapan hangat,tapi ada Saja beberapa orang yang sangat membenci Elio.

Reyhan datang membawakan makanan dan susu buat Elio."nih makanan dan susu buat El"kata Reyhan sambil tersenyum cerah.

"Ma-makasih Rey"ucapnya dengan gugup sambil menatap susu coklat kesukaannya.Rayhan yang melihat itu hanya terkekeh melihat ekspresi wajah Elio yang menurutnya sangat menggemaskan.

Bel masuk sudah berbunyi murid murid semua sudah berada di kelasnya masing-masing.

Elio yang tidak sengaja menabrak seseorang langsung bangun dan meminta maaf.

"Maaf"sambil menundukkan kepala, tidak ada jawaban dari orang yang iya tabrak, orang itu langsung pergi begitu saja.

🐻🐻🐻

Diperjalanan pulang iya langsung pergi ke tempat kerjanya, sebelum iya kerja iya istirahat dulu di bangku yang tak jauh dari tempat kerjanya.

Sambil melamun melihat orang yang berlalu lalang,di pinggiran jalan ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan kosong.

Tak lama kemudian ada seorang pria paruh baya datang menghampiri Elio.
dia adalah Ardi ayah angkat Elio"kenapa kau masih disini,kenapa kau gak kerja hah"ucapnya sangat keras,sampai orang itu mendengar ucapan dari ardi.

Ardi yang tidak mendapatkan jawaban dari Elio langsung membogem rahang Elio dengan keras sampai sudut bibir Elio langsung mengeluarkan darah.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"Sudah cukup ayah ini sakit, apakah ayah tidak melihat kalau kita sedang berada di luar, kalau ayah benar benar menyuruh Elio kerja terus menerus bagaimana dengan sekolah Elio yah,Elio juga manusia Elio bisa capek,Elio bisa sakit Elio juga manusia yah"ucapnya dengan nada tinggi.

"Kau berani sekali membentakku hah"sekali lagi tamparan keras mendarat di pipi tirus Elio.

Plakk

Satu tamparan membuat orang itu merasa kasian,iya tidak bisa mengikuti urusan orang lain.orang itu langsung pergi begitu saja.

Ardi pergi begitu saja meninggalkan Elio yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menangis.

*
*
*
*

Sampai jumpa guys

Barang siapa yang meninggalkan vote maka rezekinya akan bertambah banyak.

Maka dari itu yok vote cerita nya.

Hope I'm HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang