Chap.08✨

15 0 0
                                    

~Elio Evander prince~

Saat ini Elio sedang bekerja di tempat biasanya sembari memperlihatkan orang orang yang begitu bahagianya Nazia yang melihat itu langsung menepuk pundak Temannya itu."gak baik lihatin orang kaya gitu"ucap Nazia

"Hahhhh...iya Naz, ngomong¹lio kapan ya bisa kaya mereka"ucapnya sembari membersihkan piring kotor.

"Suatu saat nanti Lio pasti bakal seperti mereka,Lio cukup bersabar menjalani hidup yang tidak adil ini"ucap Nazia.

Elio hanya tersenyum lalu menganggukkan kepala"ayok semangat Bayi"kata Ninda yang tiba"datang, Mereka berdua Hanya tersenyum hangat.

"Kak sejak kapan kakak disana"tanya Nazia pada Ninda.

"Baru datang"

Caffe yang tadinya masih sepi kini semakin ramai karena ada college bisnis ternama yang datang ketempat Elio berkerja.

Elio yang melihat orang yang sepertinya iya kenal langsung menundukkan kepalanya lalu memberikan menu"Selamat malam tuan ini menunya"Ucapnya dengan sopan

"Berikan saya makanan yang ini hidangkan dengan baik"Elio hanya menggunakan kepala lalu pergi menyisakan mereka yang menatap kearah Elio."menggemaskan"ucap salah satu dari mereka.ucapan itu membuat Salah satu dari mereka menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa Tuan Abian"Ucap orang itu

"Tidak"Ucapnya dengan dingin, sekarang suasana caffe itu yang tadinya ramai langsung senyap karena aura menyeramkan dari Abian.

"Permisi tuan ini pesanannya"mereka hanya berdehem memperhatikan cara Elio menyiapkan makanan dengan begitu hati hati.

"Hallo anak muda siapa namamu"

"Ouh hai tuan,Nama saya Elio Evander,tuan bisa memanggil saya El atau Lio"Ucapnya sambil menampilkan gigi putihnya.

"Kamu tinggal sama siapa"tanyanya lagi

"Sama ayah"

"Lalu ibu kamu kemana"

"Udah gak ada..waktu Lio umur 5 tahun"

"Eh..maaf ya nak om gak tau"Elio hanya tersenyum hangat"gpp om, kalau begitu Lio mau ke dapur dulu ya om masih banyak yang harus Lio kerjakan"ucapnya tanpa Elio sadari Abian menggeram marah.

Brakk

Sontak pasang mata tertuju padanya,Abian tidak mempedulikan tatapan mata mereka iya hanya menatap kearah Elio yang masih mematung"kau pergi"Ucapnya pada Elio.

"Saya membatalkan kerja sama kita"kata Abian lalu pergi kearah dapur disana Elio yang berdiri menghadap keatas"kau"ucap Abian,sontak Elio melihat siapa yang memanggilnya.

"Tu-tuan ko-kok ada disini"Ucapnya sambil terbata bata.Abian tidak mendengarkan ucapan Elio iya langsung mencengkram erat rahang Elio.

"Sa-sakit tu-tuan ke-kenapa"

"Diam sialan..kau pembunuh"ucap Abian dengan mengencangkan cengkramannya"sa-saya bu-bukan pembunuh tuan"Abian tertawa sangat keras sampai Nazia dan Ninda menghampirinya"El kenap-"belum sempat Ninda melanjutkan ucapannya langsung mendapatkan tatapan tajam dari Abian yang ternyata sudah ada beberapa bodyguard disana.

Hope I'm HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang