Halloo....
Sebelum mulai membaca, jangan lupa kasih vote, dan follow.
Tandai kalo typo di komen
...Happy Reading...
***Jam sudah menunjukkan pukul 10.29, yang artinya 31 menit lagi bel istirahat untuk kelas stupid akan berbunyi.
Disinilah Delvin, duduk di bangku pojok belakang sambil menundukkan kepalanya di antara lipatan tangannya. Ya, Delvin tengah tertidur pulas, sepanjang pelajaran berlangsung Delvin tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan.
Kringgg... Kringgg
Bel istirahat berbunyi. Mendengar bel berbunyi, Delvin terbangun dari tidurnya lalu segera bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi ke kantin. Namun saat hendak ingin melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja Bu Ruha bertanya kearahnya. "Mau kemana kamu?"
Kini seluruh murid yang ada di kelas stupid melihat ke arah Delvin.
"Mau ke kantin, istirahat," jawab Delvin.
"Itu bel istirahat untuk anak kelas average. Kalo bel istirahat untuk anak stupid masih tiga puluh menit lagi. Sekarang kamu kembali duduk!" ucap Bu Ruha.
Delvin yang mendengar itu langsung mendaratkan kembali bokongnya ke bangkunya. Bu Ruha kembali melanjutkan pelajarannya ketika melihat Delvin yang sudah duduk kembali ke bangkunya.
"Baik, kita lanjutkan lagi pembelajarannya," ucap Bu Ruha, melanjutkan kembali menulis materi di papan tulis.
Delvin sudah sangat muak melihat tulisan-tulisan yang tertulis di papan tulis itu. Daripada dirinya harus melihat ke arah depan, Delvin memilih untuk melihat ke arah luar jendela untuk menikmati pemandangan yang, biasa saja.
Namun saat dirinya sedang melihat ke arah jendela, tiba-tiba saja Delvin memiliki sebuah ide yang cukup licik. Yaitu, kabur melalui jendela kelas.
Sebelum memulai aksinya, Delvin melihat ke sekeliling, untuk memastikan kondisinya sudah aman atau belum. Delvin melihat semua orang yang ada di kelas ini sedang terfokus ke pembelajaran, dan Bu Ruha juga sedang fokus menulis materi di papan tulis. Dan inilah momen yang tepat untuk Delvin kabur.
Delvin segera berdiri dari tempat duduknya dengan hati-hati, agar tidak mengeluarkan suara decitan dari kursi. Ia perlahan berjalan mengendap-endap menuju ke arah jendela. Delvin segera naik ke jendelanya, lalu dengan perlahan ia meloncat ke luar. Untung saja jendelanya sudah terbuka, jadi Delvin dapat lebih mudah untuk kabur.
"Akhirnya, gue bebas dari kelas sialan itu."
"Dan ya, sekarang tinggal mengisi perut gue yang udah lapar ini," ucap Delvin, sambil memegang perutnya.
***
Kini Delvin sudah berada di kantin, dengan makanan yang sudah berada di tangannya. Delvin melihat makanan itu dengan mata yang berbinar, pasalnya makanan itu tampak lezat dan lebih bernutrisi. Andai saja makanan untuk kelas stupid juga seperti ini.
Delvin segera berjalan menuju meja yang sudah di tempati oleh sahabatnya. Ya, Delvin memiliki sahabat dari kelas Average. Memiliki sahabat dari kelas Average sangat membantu bagi Delvin, ia seringkali membantu Delvin mengerjakan tugas. Dan murid dari kelas Average dapat memilih teman asramanya sendiri. Siswa stupid seperti Delvin tidak mungkin tinggal di sana kalau bukan karena dia.
Kini Delvin sudah sampai di mejanya, Delvin segera duduk dan segera menyantap makanannya.
"Gue rasa ini gak adil!" ucap Delvin, di sela-sela makannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Class
Ficção AdolescentePernahkan kau bertanya, apa gunanya belajar dengan keras? Pernahkan kau merasa kesal dengan sistem sekolah yang konyol? Pernahkan kau penasaran kenapa sekolah hanya tertarik pada siswa genius, tanpa melihat penderitaan yang mereka alami? Dan berapa...