Ketemu Jery dan Arjun

18 3 0
                                    

Mulai
Jum'at, 14 Juni 2024
Jam : 23.05

Haeven, Reki, dan Jevino, kini ketiganya sudah berada di kantor rektorat dan dihadapan mereka ada seorang laki-laki paru baya yang tengah menjelaskan fakultas mana yang akan mereka tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haeven, Reki, dan Jevino, kini ketiganya sudah berada di kantor rektorat dan dihadapan mereka ada seorang laki-laki paru baya yang tengah menjelaskan fakultas mana yang akan mereka tempati.

"Pak," panggilan pak rektorat kesalah satu dosen yang ada di kampus itu.

"Iya, apa ada apa," balas sang dosen.

"Apakah, anda bisa mengantarkan mereka ke fakultas mereka masing-masing," tanya pak rektor.

"Bisa pak," balasnya menyanggupi.

"Nah, nak Haeven, nak Reki, dan juga nak Jevino, kalian bertiga bisa mengikuti beliau untuk pergi ke fakultas kalian masing-masing," jelas sang rektor yang membuat ketiganya mengangguk mengerti.

"Kami permisi pak," ujar ketiganya dan mengikuti dosen yang akan membawa ketiganya ke fakultas mereka masing-masing.

Mereka bertiga keluar dari ruangan sang rektor dan mengikuti langkah kaki sang dosen yang tengah menuntun ketiganya menuju ke gedung fakultas masing-masing.

"Ini fakultas musik," ujar sang dosen dan menunjuk fakultas yang ada dihadapan ketiganya.

"Siapa yang akan masuk ke fakultas musik," tanya sang dosen.

"Saya pak." Jevino menyahut dan membuat sang dosen menganggukkan kepalanya sebagai responnya.

"Kalau begitu kamu boleh langsung masuk ke sana dan sebentar lagi akan ada seseorang yang akan datang menjemputmu," ujar sang dosen kita panggil saja pak Harto.

Setelah ucapan pak Harto selesai, seseorang benar-benar datang dan ternyata orang itu Jery teman Jevino dan juga Haeven saat mereka masih berada di Yokohama Jepang.

"Lah Jery, gue kirain siapa ternyata lo yang dateng jemput gue," celetuk Jevino yang membuat pak Harto menatap ke arahnya dan Jevino langsung tersadar bahwa dirinya telah salah berbicara.

"Maafkan saya pak, saya terkejut karena ternyata sahabat saya yang menjemput saya," ujar Jevino yang membuat pak Harto mengangguk maklum dengan tingkahnya. Sedangkan Haeven dan Reki, kedua orang itu kini tengah cekikikan karena merasa lucu dengan kejadian barusan.

"Tidak papa, saya maklumin," balas pak Harto.

"Jery bawa dia ke kelasmu, kamu pasti tau kalau dia satu jurusan denganmu, kan?" sambung pak Harto.

"Baik pak." Jery membalas dengan sedikit menganggukan kepalanya.

"No, ayo," ajak Jery yang membuat Jevino mengikuti langkah kaki lelaki itu.

"Kami permisi dulu pak," pamit keduanya dan meninggalkan Haeven, Reki dan juga pak Harto di sana. Setelah kepergian keduanya pak Harto melanjutkan langkah kakinya menuju fakultas kedokteran.

"Nah ini fakultas kedokteran," ujar pak Harto setelah ketiganya sampai di depan fakultas kedokteran.

"Selamat pagi pak," seseorang menghampiri ketiganya dan ternyata orang itu sudah menunggu kedatangan ketiganya.

"Nah, dia mahasiswa terbaik dijurusan kedokteran tahun ini," puji pak Harto kepada mahasiswa itu yang kini tengah tidak bergeming sama sekali.

"Halal," bisiknya yang membuat pak Harto keheranan karena mahasiswanya ini malah melamun.

"Hendra," panggilan pak Harto membuat Hendra tersadar dari lamunannya.

"Aah, iya pak," balas Hendra sedikit gelagapan.

"Kamu pergilah bersama dengannya, dia mahasiswa baru di jurusan yang sama denganmu," jelas pak Harto.

"Baik pak." Hendra pun menoleh ke arah samping Haeven dan ternyata orang itu adalah Reki. Si murid baru di sekolah mereka dulu, disaat mereka masih SMA yang keberadaannya tiba-tiba menghilang, bahkan kedua sahabatnya pun tidak mengetahui keberadaan Reki, sebelum Reki sendiri yang memberitahu keduanya.

"Kamu, bisa ikut bersamaku," ujar Hendra yang hanya dibalas anggukan kepala Reki sebegai responnya.

Reki menoleh ke arah sang adik sebelum dirinya benar-benar masuk ke dalam fakultas kedokterannya.

"Nanti Kakak atau Kak Nono yang akan menjemputmu," ujar Reki ke arah Haeven.

"Akan aku tunggu dan aku harap kalian tidak akan lama-lama untuk menjemputku." Haeven menatap sang kakak datar karena terkadang kedua kakaknya itu suka lupa untuk menjemputnya, setiap kali ketiganya ingin pergi ke kantin waktu sekolah dulu.

"Baiklah-baiklah, Kakak usahain untuk tidak lupa, tapi kalau Kakak gak bisa menjemput kamu, nanti Kakak suruh Jiundra atau Wandi untuk menjemput kamu." Haeven mengangguk-nganggukkan kepalanya setelah mendengar pernyataan sang kakak.

Reki langsung mengelus rambut halus milik Haeven setelahnya Reki mulai berjalan masuk ke area fakultasnya sendiri bersama dengan Hendra yang kini tengah memimpin di depannya.

Hendra tampak mengepalkan tangannya, dirinya masih tidak percaya bahwa adiknya masih hidup, tapi kenapa adiknya itu bersikap seolah-olah mereka tidak pernah saling kenal. Bahkan Hendra semakin kesal saat melihat interaksi Reki dan Haeven yang begitu hangat, entah kenapa dirinya merasa cemburu melihat ke akraban keduanya.

Sedangkan Haeven langsung mengikuti langkah kaki pak Harto setelah dirinya melihat sang kakak pergi dan masuk ke dalam gedung fakultasnya. Kini tinggal fakultasnya yang akan keduanya tuju dan disinilah Haeven berada di depan fakultas teknik dan ternyata  dirinya di jemput oleh Arjun.

Arjun, kalian masih ingat dia, kan, si lelaki mungil yang memiliki kesabaran setipis tisu dibagi dua yang merupakan sahabatnya Halal dulu dan kini anak itu ternyata kuliah di jurusan teknik. Bahkan kini Arjun berada di hadapan Haeven karena dia lah yang menjemputnya.

 Bahkan kini Arjun berada di hadapan Haeven karena dia lah yang menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salmasr13

Tobi Continue
Jum'at, 14 Juni 2024
Jam : 23.36

Dipublikasikan : Jum'at 14 Juni 2024
Jam :23.37

02. I'm Back ( Halal Wijaya) (Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang