Mulai
Selasa, 04 Juni 2024
Jam : 22.34Hari yang ditunggu telah tiba di mana keluarga Alundra akan kembali ke Indonesia dan saat ini mereka sudah berada di dalam pesawat yang sebentar lagi akan mendarat.
"Ven," panggil Jevino yang membuat lelaki itu menatap kearahnya.
"Apa?" balas Haeven apa adanya.
"Kau tidak tidur," tanyanya.
"Aku tidak mengantuk, lantas untuk apa aku tidur," ujar Haeven sembari menggelengkan kepalanya karena merasa konyol dengan pertanyaan kakak keduanya itu.
"Ya, siapa tahukan kamu ngantuk, kalau ngantuk kamu tidur aja," balas Jevino yang hanya diberi anggukan kepala sebagai responnya.
Beberapa menit kemudian pesawat yang mereka tumpangi kini sudah mendarat dengan selamat di bandara Soekarno-Hatta. Keluarga Alundra pun keluar dari pesawat sembari menyeret koper mereka. Mereka berlima berjalan secara beriringan menuju ke arah keluar bandara, setelah sampai Haeven langsung menghirup udara segar.
"Cukup segar bahkan cuacanya sangat cerah," gumamnya.
"Pastinya cerah karena langit pun tahu, bahwa kini mataharinya tengah bersinar terang." Jevino menyahut yang membuat Haeven menoleh ke arah lelaki itu sekaligus terkekeh geli mendengar perkataan kakaknya itu.
"Ayo?" ajak sang Bunda yang membuat keduanya mengikuti langkah kaki kedua orangtuanya, tetapi tiba-tiba Haeven menghentikan langkah kakinya yang membuat kedua kakaknya ikut menghentikan langkah kakinya juga.
"Kenapa?" tanya Reki.
"Aku kebelet pipis, jadi aku ke toilet dulu ya," pamitnya dan bergegas pergi dari hadapan keduanya yang kini tengah menggelengkan kepala mereka, merasa maklum dengan tingkah sang adik.
Sedangkan Haeven, lelaki itu sudah sampai di kamar mandi dan tengah menuntaskan panggilan alamnya, setelah selesai Haeven mencuci tangannya dan mengelapkan ketisu toilet yang tersedia di sana.
Drtt
Di saat dirinya tengah mengeringkan tangannya, ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk untuknya dan segera saja dia mengambil ponsel yang ada di saku celananya, kemudian mengangkat panggilannya, setelah dirinya tahu siapa yang menelponnya.
"Kenapa, sih?" tanya Haeven heran karena sang kakak lah yang menelponnya, sangat tidak ada kerjaan sekali.
"Kau lama sekali," balas orang disebrang sana yang membuat Haeven memutar bola matanya malas.
"Gak usah drama," cibirnya sembari kakinya terus melangkah pergi meninggalkan kamar mandi, tetapi dipertengahan jalan dirinya tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat ponselnya terjatuh.
"Eh, astaga, sorry-sorry aku gak sengaja," ujar orang itu yang tidak digubrisnya sama sekali, karena Haeven tengah menunduk dan mengambil ponselnya yang terjatuh.
"Tidak masalah," datarnya yang membuat orang itu tertegun mendengar suaranya, sedangkan Haeven langsung mendongak saat tidak mendapatkan respon dari orang yang ada dihadapannya itu dan saat tatapan keduanya bertemu orang itu terbelalak kaget saat melihatnya.
"Halal," ujar orang itu kaget dan merasa tidak percaya dengan kehadirannya.
"Kau salah orang," balas Haeven semakin dingin setelahnya anak itu bergegas pergi meninggalkan orang itu yang masih mematung di tempatnya dan setelah kepergian Haeven orang itu langsung memasang wajah sedihnya.
"Aku yakin itu kamu Lal," gumamnya. Orang itu lantas bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alamnya. Sedangkan Haeven, lelaki itu tengah berjalan dengan cepat menuju ke parkiran bandara.
Haeven tampak celingak-celinguk mencari keberadaan mobil keluarganya, karena ternyata parkirannya cukup luas dan membingungkan untuknya. Sebab ini pertama kalinya Haeven menginjakkan kakinya lagi di Indonesia.
"Ven," teriakan sang kakak membuat Haeven berjalan ke arah lelaki itu dan setelah sampai di depan mobil, Haeven langsung masuk ke dalam mobil dan memejamkan matanya karena tiba-tiba saja dirinya mengantuk.
"Aku mau tidur jadi jangan ganggu," terangnya.
"Tidurlah," balas Jevino sembari mengusap rambut sang adik, agar adiknya bisa tidur dengan pulas. Sedangkan Haeven, lelaki itu hanya memejamkan matanya saja karena pikirannya masih terpikir dengan kejadian beberapa saat yang lalu.
Aku tidak menyangka bisa secepat itu bertemu dengan orang yang dari masa lalu, batinnya lirih. Apalagi saat dirinya mengingat mimik wajah orang itu yang sangat terkejut melihatnya begitu juga dengan dirinya, Haeven sangat terkejut tadi tetapi beruntungnya, dirinya bisa mempertahankan mimik wajah datarnya, sehingga orang itu tidak tahu bahwa dirinya juga ikut terkejut karena tidak sengaja bertemu.
Sudah tiga tahun ya? Batin Haeven.
Aku kembali Indonesia, tempat di mana kenangan burukku berada, sambungnya dalam hati.
Ya, Haeven masih mengingat beberapa kenangan buruknya di Negara ini, kenangan yang membuatnya tidak mempercayai orang lain, itu sebabnya dirinya hanya berteman dengan teman-teman kakaknya Jevino yang sudah lebih dulu pindah ke Indonesia dan Haeven berharap dirinya akan satu kampus dengan teman-teman kedua kakaknya itu.
Aku berharap, aku tidak akan bertemu denganmu lagi, batinnya lirih, setelahnya Halal memutuskan untuk tidur, karena perjalanannya menuju ke kediaman Alundra lumayan jauh dari bandara.
@Salmasr13Tobi Continue
Selasa, 04 Juni 2024
Jam : 23.02Dipublikasikan : Selasa, 04 Juni 2024
Jam : 23.03
KAMU SEDANG MEMBACA
02. I'm Back ( Halal Wijaya) (Completed ✅ ) (Sudah Terbit)
De Todo🦋 BOOK KEDUA ( 2 ) DARI CERITA HALAL DAN ARJUN 🦋 Semua orang mengira dia benar-benar sudah pergi meninggalkan mereka, tetapi kenyataannya dia masih ada di dunia ini dan bahagia bersama dengan keluarga barunya, keluarga yang benar-benar menyayangin...