Mulai
Sabtu, 29 Juni 2024
Jam : 13.41Meri menatap sang suami dengan perasaan terluka, karena perkataan suaminya itu cukup menyakitkan untuk dirinya dengar.
"Aku benar-benar bertemu dengan putraku, aku tidak berbohong sama sekali Alta," ujar Meri yang lagi-lagi membuat Alta jengah dibuatnya.
"Kalau begitu dimana dia, kalau dia memang masih hidup," tanya Alta menuntut yang membuat Meri bungkam, karena dirinya tidak tahu keberadaan Halal dimana.
"Aku tidak tahu," lirih Meri. Alta hanya bisa mengehelakan napasnya kembali.
"Tidak tahu?" tanya Alta. "Lantas kenapa tadi kamu kekeh sekali kalau Halal itu masih hidup," sambungnya dan langsung pergi meninggalkan Meri begitu saja, karena Alta benar-benar sudah muak dengan tingkah istrinya itu. Bukan hanya Meri saja yang selalu mengatakan bahwa Halal masih hidup, putra keduanya Marvel. Anak itu juga selalu mengatakan bahwa adiknya itu masih hidup dan hal ini membuat Alta marah kepada keduanya, karena Alta merasa bahwa mereka berdua tidak bisa mengikhlaskan kepergian Halal.
Meri yang ditinggal pergi oleh Alta hanya bisa menitikkan air matanya dan sesekali wanita itu menghapusnya, karena tidak mungkin dirinya terus menangis, apalagi saat ini dirinya sedang di tempat umum.
Pada akhirnya Meri pun menyusul kepergian Alta yang kini sudah jauh dari jangkauannya. Dan sesampainya di dekat parkiran Meri langsung memasuki sebuah mobil yang dimana didalamnya sudah ada Alta.
"Cepatlah masuk." Alta tidak menatap istrinya sama sekali, lelaki itu tampak fokus memandang ke arah depan. Karena sungguh Alta sebenarnya merasa sedih melihat ke adaan istrinya yang selalu saja berkhayal bahwa putra bungsu mereka masih hidup. Jika memang Halal masih hidup, kenapa Halal tidak datang untuk menemui mereka dan menjelaskan bahwa dirinya masih hidup.
Meri yang mendengar perintah Alta hanya bisa menurut. Wanita itu masuk ke dalam mobil dan tidak lupa menutup pintu mobilnya kembali. Setelah memastikan Meri duduk dengan benar, Alta langsung tancap gas dan meninggalkan taman kota yang riuh akan pengunjung.
Di sisi lain, Haeven, lelaki itu tengah menatap kepergian sebuah mobil mewah dari taman kota dan hal ini membuat Jevino semakin tidak suka dengan wanita tadi.
"Masih ingin disini," tanya Jevino dingin yang membuat Haeven menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan bingung.
Dia kenapa, dingin sekali, batin Haeven.
Jevino yang tidak mendapatkan jawaban dari Haeven hanya bisa menghela napasnya lelah. Lelaki itu berusaha mengatur emosinya yang terkadang memang suka kelepasan dan Haeven yang menyadarinya langsung masuk ke dalam mobil kakak keduanya itu. Karena sejak awal Haeven memang tidak masuk ke dalam mobil. Haeven lebih memilih untuk berdiri di luar mobil dan memperhatikan interaksi antara Meri dan Alta.
"Jangan marah." Haeven berusaha untuk mengurangi emosi sang kakak. Karena Jevino itu memang terkadang suka memperlihatkan emosinya yang meledak dan berkahir dengan menjauhkan diri. Sebab dirinya tidak ingin mengeluarkan emosinya kepada sang adik.
Jevino tidak menanggapi sama sekali karena seperti yang kita ketahui bahwa emosi lelaki itu tidak bisa di kontrol dengan baik, jadi sebaiknya dirinya tidak mengeluarkan suara sama sekali. Mobil yang keduanya tumpangi mulai berjalan dan menjauhi area taman kota.
Ngomong-ngomong di dalam mobil itu terdapat tiga orang dan salah satunya adalah Reki yang sejak tadi diam menyimak pembicaraan keduanya.
Reki menatap Haeven penuh makna dan pikirannya kembali melalang buana entah kemana, sepertinya lelaki itu sedang memikirkan sesuatu.
Aku yakin, kamu pasti bisa mengambil keputusan yang benar Haeven, batin Reki, karena Reki dan keluarga Alundra tidak bisa memutuskan apa pun atas kehidupan Haeven. Karena yang lebih berhak soal Haeven jelas keluarga anak itu sendiri dan juga diri Haeven sendiri.
Haeven hanya bisa menghela napas pasrah karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari kakak keduanya itu dan Jevino lelaki itu tidak ada niatan sama sekali untuk berbicara dengan sang adik.
Kenapa aku harus bertemu dengannya, batin Haeven yang merasa tidak menyangka akan bertemu dengan ibu kandungnya sendiri.
Ngomong-ngomong kenapa ibu kurusan, apakah ibu tidak makan dengan teratur, padahal aku sudah menyuruhnya untuk tidak memikirkan ku, batin Haeven.
Haeven Alundra, dia hanyalah seorang anak yang dibawa oleh Yoan dan juga Reki kedalam keluarga Alundra. Awalnya Haeven mengira bahwa mereka akan menolaknya, tetapi dirinya salah, karena keluarga Alundra malah menyambutnya dengan suka cita.
Haeven yang diperlakukan dengan baik oleh keluarga Alundra merasa senang dan secara perlahan traumanya dimasa lalu pun berangsur-angsur berkurang. Semua itu berkat dirinya yang bersedia berobat dengan teratur untuk menghilangkan rasa stres yang dirinya alami. Ah, satu hal lagi yang harus kalian tahu bahwa Haeven berhasil selamat dari mautnya, padahal saat itu keadaannya semakin kritis dan untuk dirinya bertahan hidup pun rasanya tidak yakin. Tetapi atas kehendak Tuhan dirinya bisa selamat dari kematiannya.
Tobi Continue
Sabtu, 29 Juni 2024
Jam : 22.54Dipublikasikan: Sabtu, 29 Juni 2024
Jam : 22.55
KAMU SEDANG MEMBACA
02. I'm Back ( Halal Wijaya) (Completed ✅ ) (Sudah Terbit)
Acak🦋 BOOK KEDUA ( 2 ) DARI CERITA HALAL DAN ARJUN 🦋 Semua orang mengira dia benar-benar sudah pergi meninggalkan mereka, tetapi kenyataannya dia masih ada di dunia ini dan bahagia bersama dengan keluarga barunya, keluarga yang benar-benar menyayangin...