Kediaman Alundra Part 1

15 3 0
                                    

Mulai
Rabu, 05 Juni 2024
Jam : 20.52

Setengah jam sudah berlalu kini keluarga Alundra sudah sampai di kediaman Alundra dan Haeven, lelaki itu masih tertidur bahkan kedua kakaknya tidak ada niatan sama sekali untuk membangunkannya karena Haeven tidur cukup pulas, jadi mereka merasa ti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setengah jam sudah berlalu kini keluarga Alundra sudah sampai di kediaman Alundra dan Haeven, lelaki itu masih tertidur bahkan kedua kakaknya tidak ada niatan sama sekali untuk membangunkannya karena Haeven tidur cukup pulas, jadi mereka merasa tidak tega untuk membangunkannya.

"Kau, gendong dia," ujar Reki ke arah Jevino yang membuat lelaki itu menoleh ke arahnya.

"Kenapa harus aku?" tanya Jevino.

"Karena tubuhmu lebih besar dan kuat dibandingkan denganku," balas Reki yang mendapatkan tatapan sinis dari kembarannya.

"Kurang ajar sekali, ya, kau ini," kesal Jevino sedangkan Reki hanya cengengesan tidak jelas.

"Itu, kenyataannya bro," balasnya dan bergegas pergi meninggalkan sang adik di dalam mobil, karena posisi keduanya memang masih berada di dalam mobil.

Setelah Reki melarikan diri, Jevino hanya bisa menghela napasnya kesal karena dirinya selalu saja ditumbalkan untuk menggendong sang adik. Pada akhirnya Jevino menggendong Haeven yang tidak terganggu sama sekali dalam tidurnya.

Hanya memerlukan waktu 30 menit bagi Jevino membawa Haeven menuju ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya itu bahkan dia pun menyelimutinya agar sang adik tidak kedinginan. Setelah selesai dengan urusannya Jevino memutuskan untuk pergi ke kamarnya sendiri.

Jam menunjukan pukul dua siang dan Haeven terbangun dari tidurnya, bahkan anak itu menggeliat sekaligus merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku.

"Eh ...," kaget Haeven saat dirinya menyadari, bahwa dirinya sudah berada di dalam kamarnya.

"Kenapa, aku sudah berada di kamar," herannya, "apakah kak Reki atau kak Nono yang membawaku ke sini," sambungnya, mengingat kedua orang itu selalu tidak pernah membangunkannya jika dirinya sudah tertidur, baik di dalam mobil ataupun di dalam kelas, maka mereka akan membawanya pulang dengan menggendongnya tanpa membangunkannya sama sekali.

"Ah, sudah, lah, pasti salah satu di antara mereka yang membawaku kemari," gumamnya. Haeven pun bergegas pergi menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena dirinya belum mandi akibat dirinya yang ketiduran di dalam mobil.

Haeven turun dari ranjangnya dan berjalan menuju ke arah lemari untuk mengambil pakaiannya, setelahnya anak itu pergi menuju ke kamar mandi dan tidak lupa mengambil handuk yang tergantung di depan pintu kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Haeven sudah selesai dengan acara mandinya bahkan, dia sudah memakai pakaian santainya. Dia memakai baju hitam berlengan pendek di padukan dengan celana yang panjangnya hanya selutut. Haeven tampak menyisir rambutnya sehingga rambutnya tampak rapih, setelah selesai merapihkan penampilannya Haeven memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan pergi menuju ke lantai satu, di mana keluarganya tengah berkumpul di ruang tamu.

"Kau sudah bangun sayang," Bunda langsung bertanya kepadanya saat netranya melihat kehadiran Haeven di sana.

"Tentu, aku sudah bangun Bun, kalau tidak aku tidak mungkin berada di sini dan dihadapanmu," jelas Haeven yang membuat sang Bunda terkekeh dibuatnya.

"Bunda hanya bercanda," terang sang Bunda, "ayo sekarang kita pergi ke ruang makan, kalian pasti sudah lapar, kan?" ujarnya dan menatap keempatnya.


"Tentu," balas keempatnya kompak yang membuat sang Bunda menggelengkan kepalanya melihat kekompakan mereka berempat.

Haeven dan keluarganya pun pergi menuju ke arah ruang makan dan ternyata di sana sudah tersedia berbagai macam makanan enak yang sudah Bunda mereka siapkan.

"Wah, banyak sekali makanannya," ujar Haeven takjub apalagi setengah yang ada di meja makan adalah makanan kesukaannya.

"Makanlah yang banyak biar kau sehat terus," sahut Reki yang mendapatkan delikan tajam dari Haeven, sedangkan Jevino hanya tersenyum teduh melihat kelakuan keduanya.

"Aku selalu sehat, kau pun tahu, itu," sinis Haeven.

"Bukannya makin gemuk, ya, kalau makan banyak," celetuk Jevino dengan polosnya yang kini giliran dia yang mendapatkan delikan tajam dari sang adik.

"Sudah-sudah, kalian jangan menggoda adik kalian lagi, apa kalian gak kasian dengan adik kalian yang hampir menangis ini," lerai sang Daddy yang malah ikutan mengejek Heaven.

"Bunda," rengek Haeven yang membuat sang Bunda menatap tajam ke arah keempatnya.

"Kalian, jangan menganggu adik kalian terus, kalau kalian masih mengganggunya, Bunda akan membuat kalian tidur di luar rumah," ancam wanita cantik itu membuat ketiganya kelabakan. Ah, mereka lupa bahwa Haeven adalah anak kesayangan Bunda mereka, jadi jika mereka menjahili Haeven. Mereka pasti yang akan kena imbasnya, tetapi mereka tidak masalah, karena mereka sangat suka menjahili adik mereka. Apalagi saat adik mereka sudah merengek yang membuat mereka gemas dibuatnya.

Pada akhirnya mereka makan dengan tenang dan tidak mengganggu adik mereka lagi, apalagi jika wanita kesayangan mereka sudah mengeluarkan ancamannya, mereka pasti tidak akan berani melanjutkan menjahili adik mereka, tetapi mereka pasti akan menjahili adik mereka kembali, jika adik mereka sudah tidak merenggut lagi kepada mereka.

Pada akhirnya mereka makan dengan tenang dan tidak mengganggu adik mereka lagi, apalagi jika wanita kesayangan mereka sudah mengeluarkan ancamannya, mereka pasti tidak akan berani melanjutkan menjahili adik mereka, tetapi mereka pasti akan menjahi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@Salmasr13

Tobi Continue
Rabu, 05 Juni 2024
Jam : 21.26

Dipublikasikan: Rabu, 05 Juni 2024
Jam : 21.27

02. I'm Back ( Halal Wijaya) (Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang