Salmasr13
Mulai
Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 22.24Haeven dan Jery, keduanya tengah berburu makanan yang membuat Reki dan yang lainnya hanya bisa menggelengkan kepala mereka.
"Lihat, siapa tadi yang katanya kebanyakan, tapi apa ini, kau bahkan sudah banyak makan," ledek Jevino yang membuat Haeven menatapnya dengan datar, karena Haeven tahu bahwa kakaknya itu tengah mengejeknya.
"Udah, biarin si loak itu banyak omong," ujar Jery yang kini mendapatkan delikan tajam dari Jevino.
"Sialan lo," kesal Jevino dan hendak menghampiri Jery, tetapi sayangnya aksinya di hentikan oleh Reki yang membuat Jevino mengurungkan niatnya.
"Hahaha ..., si loak gak tuh," ejek Celiondra yang membuat Jevino semakin kesal dibuatnya.
"Berisik lo singa." Celiondra hanya mendengus kesal saat Jevino sudah memanggilnya dengan singa, padahal namanya itu tidak ada unsur singanya sama sekali, tetapi kenapa lelaki ini selalu memanggilnya dengan panggilan singa.
Haeven yang melihat kekesalan Jevino hanya terkekeh kecil, karena dirinya selalu suka melihat ekspresi kakak keduanya itu.
"Aku kesana dulu." Haeven menunjuk ke arah sebuah stan makanan yang tidak jauh dari ketujuhnya. Sontak saja mereka bertujuh menatap ke arah yang ditunjuk oleh Haeven.
"Yaudah pergi aja, nanti balik lagi kesini," ujar Reki yang membuat Haeven tersenyum senang dan bergegas pergi ke stan makanan kesukaannya.
Haeven pun berjalan ke arah stan makanan kesukaannya dan hendak memesan, tetapi sayang, dirinya tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang membuatnya menunduk dan meminta maaf kepada orang yang ditabraknya.
"Sekali lagi maafkan saya, karena saya telah menabrak Anda," ujar Haeven tidak enak bahkan kata-kata yang anak itu keluarkan semakin formal. Sedangkan orang yang ditabraknya menegang dan menatapnya dengan dalam.
Haeven yang tidak mendapatkan jawaban apapun lantas mendongak dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui siapa orang yang dirinya tabrak.
"Sekali lagi saya minta maaf," ujar Haeven sekali lagi dan berusaha pergi dari hadapan orang itu, tetapi sayang, langkahnya terhenti karena lengannya yang telah dicekal.
"Anda ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Haeven dengan pandangan bingungnya.
"Halal," lirih orang itu yang seketika membuatnya menegang kembali, tetapi beruntungnya dirinya bisa mengendalikan raut wajahnya.
"Maaf, apakah anda mengatakan sesuatu?" tanya Haeven sekali lagi dan berusaha untuk tuli dengan panggilan nama yang orang itu katakan. Sedangkan orang itu menatapnya dengan sendu, dirinya merasa sakit saat Halal sang putra tidak mengenalinya.
"Haeven." Panggilan Jevino membuat keduanya menoleh, sedangkan orang itu mengernyitkan alisnya heran saat seseorang memanggil Halal dengan panggilan lain.
"Kamu masih lama," tanya Jevino setelah dirinya sampai didekat Haeven yang membuat Haeven tersenyum lega melihat keberadaannya.
"Masih lama soalnya aku belum pesan apapun," balas Haeven.
"Loh, kok, belum pesan," sahut Reki yang ternyata menyusul keduanya. Bukan hanya Reki, tetapi Jery, Celiondra, Jidan, Jiundra, dan juga Wandi pun ikut menyusulnya.
"Aku gak sengaja menabraknya," balas Haeven dan melihat ke arah seorang wanita paru baya yang seumuran dengan Bunda ketiganya.
"Kamu udah minta maaf," tanya Jevino lagi.
"Sudah Kak, barusan aku sudah meminta maaf kepadanya." Haeven menatap teduh ke arah keduanya.
"Kalau begitu ayo kita beli makanannya, sekalian kita beliin makanan untuk Bunda juga, dia pasti seneng karena kamu membelikan dia makanan dari sini," jelas Reki yang membuat Haeven tersenyum cerah ke arahnya. Yeah, hanya dengan kata bunda maka Haeven yang murung akan berubah senang.
"Dengan senang hati aku akan membelikan Bunda makanan, aku yakin semua makanan yang ada disini Bunda pasti menyukainya," balas Haeven senang yang membuat ketujuhnya merasa gemas dengan tingkahnya.
"Kau benar, Bunda pasti akan menyukainya," sahut Jery.
"Dan kau bisa melakukannya dari sekarang, sebelum orang-orang itu menghabiskan semua makanan yang ingin kau belikan untuk Bunda." Jidan menyemengati Haeven yang membuat Haeven semakin tersenyum senang dibuatnya.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu dan mencari makanan yang enak untuk Bunda." Haeven benar-benar bersemangat. Bahkan Haeven melupakan sosok wanti paru baya yang ada dihadapannya.
Ingat Haeven itu sangat menyayangi Bundanya, jadi jangan heran jika prioritas utama Haeven adalah sang Bunda. Setelah kepergian Haeven dari hadapan mereka. Reki melihat ke arah wanita paru baya itu yang tampak sedih.
"Apa anda membutuhkan sesuatu," ujar Reki yang membuat wanita itu terkejut.
"Tidak ada, tapi apakah dia adik mu," tanya wanita itu yang membuat Jevino menatapnya tidak suka.
"Dia memang adik kami, kenapa anda bertanya seperti itu," sahut Jevino dengan sinisnya yang membuat wanita itu merasa tidak nyaman.
"Saya hanya penasaran dengannya," jelas orang itu yang membuat Jevino semakin tidak suka dengannya.
"Sudah jangan bicara lagi, bantuin adik mu, gih, jangan sampai dia terluka," cegah Reki yang membuat Jevino mendengus tidak suka.
Tobi Continue
Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 23.05Dipublikasikan : Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 23.05
KAMU SEDANG MEMBACA
02. I'm Back ( Halal Wijaya) (Completed ✅ ) (Sudah Terbit)
Random🦋 BOOK KEDUA ( 2 ) DARI CERITA HALAL DAN ARJUN 🦋 Semua orang mengira dia benar-benar sudah pergi meninggalkan mereka, tetapi kenyataannya dia masih ada di dunia ini dan bahagia bersama dengan keluarga barunya, keluarga yang benar-benar menyayangin...