5

1.3K 228 56
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ALUR CERITA NYA.📍

Hai karena melihat responsif kalian yang heboh sekali membuat saya senang dan double up hari ini.

Jadi ayo banyakin ya komen alur ceritanya dan votenya.

•••••


Mari kita mundur sejenak, saat sebelum Jasta bertemu dengan Hernan.


Beberapa jam sebelum itu.

Pagi yang cerah terlihat seorang pria sedang berjalan di Bandara sembari ber-telepon.

"Iya Oma ini Hernan udah nyampe Indo kok."

"....."

"Tapi Hernan mau jalan-jalan bentar ya Oma?"

"....."

"Hahaha enggak dong Oma ku yang cantik, nggak akan nyasar Hernan. Lagian kan ada Mang supir juga."

"....."

"Iya Oma nanti kalau udah nyampe rumah, Hernan kabarin ya."

"....."

"Love you Oma! muachh waalaikumsalam."

Panggilan telepon itu terputus.

Hernan tersenyum dengan pandangan ke depan.

"Hello My city, i'm back." Gumam Hernan pelan.

•••••

Hernan memandangi jalanan kota dari kaca mobilnya.

Suasana di dalam mobil yang hanya berisi Hernan dan supir pun hening.

Cit!

Suara ban mobil yang di rem mendadak.

Hernan yang duduk dibangku belakang tersentak kaget karena supirnya rem mendadak.

"Kenapa Pak?" Tanya Hernan.

"I-itu Den saya hampir nabrak seorang Nenek-nenek."

Tanpa sepatah kata pun, Hernan keluar dari mobil.

Ia menghampiri seorang Nenek yang terjatuh di aspal depan mobilnya.

"Astaghfirullah Nek, maaf ya Nek? Nenek nggak papa? ayo kita ke Rumah Sakit ya Nek." Ucap Hernan dengan nada cemas, ia membantu Nenek tersebut untuk berdiri.

"Tidak apa-apa, Nenek baik-baik saja Nak."

"Nggak papa gimana? ini tangan sama lutut Nenek luka gini, ayo kita ke Rumah sakit ya Nek!"

Nenek itu tersenyum ramah, ia bisa menilai kalau pemuda dihadapannya ini adalah orang yang baik dan tulus.

Nenek pun mengangguk dan Hernan menuntun Nenek masuk ke mobilnya.

Tujuannya adalah ke Rumah Sakit.


Hernan sedang menunggu Nenek tadi di depan ruangan, ia duduk dengan gusar karena cemas.

UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang