6

1.3K 208 56
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ALUR CERITANYA.📍



Mereka semua terdiam melihat Hernan yang menatap kebingungan ke mereka.

Di belakang Hernan juga ada Ayah.

Iya, Hernan pulang bersama Ayah.

"Nan kamu istirahat ke kamar dulu ya, nanti Ayah panggil."

Hernan menoleh ke Ayah dan ia mengangguk pelan.

"BI NARSIH! BIBI!" Panggil Ayah lantang.

Bi Narsih datang dengan langkah tergopoh-gopoh menghampiri Ayah.

"Iya Tuan?"

"Tolong anter Hernan ke kamarnya ya Bi." Ucap Ayah yang diangguki oleh Bi Narsih.

"Mari Den Enan!"

Hernan dan Bi Narsih melenggang pergi.

Tatapan Hernan bertemu dengan sorot mata tajam Herza, namun Hernan langsung memalingkan pandangannya.

"Ceritain semua nya Ayah!" Ucap Herza tegas menatap Ayahnya tajam.

••••••

Mereka berenam dan Ayah duduk berkumpul di ruang tamu.

"Apa yang terjadi sama Hernan Yah? kenapa dia begitu? Yah kata Bian, Hernan amnesia itu nggak benar kan?" Tanya Herza secara beruntun.

Ayah menatap mereka satu persatu, ia menghela nafas pelan sejenak.

"Nyatanya yang di bilang sama Bian itu benar nak. Hernan mengalami amnesia disosiatif."

Sabian yang mendengar itu terkejut, tentu ia tau apa itu amnesia disosiatif.

"Dari kapan Yah?" Tanya Herza lagi.

"Dari Hernan bangun dari koma nya 5 tahun lalu. Benar, Hernan mengalami koma selama 2 tahun dan sebelum koma dia--"

"Apa Yah? kenapa?" Tanya Karel lirih.

"Sebelum koma panjang, Hernan sempat mengalami kejang dan henti jantung. Kamu ingat kan Herza? waktu itu kamu tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa hingga sulit bernafas dan sakit seharian yang kamu bilang rasanya ini seperti mau mati? itu karena kembaranmu sedang sekarat." Jelas Ayah membuat Herza terdiam karena terkejut.

"Kita sempat hampir kehilangan Hernan kembali. Tapi denyut jantungnya kembali, Ayah kira itu sudah akhir dari kepanikan waktu itu. Tapi Ayah salah Nak!"

Ayah menundukkan kepala nya.

"Ayah waktu itu memang ke sana langsung menemani Oma, Ayah menyaksikan semua nya sendiri."

"Lalu dokter mengatakan Hernan harus segera di operasi karena keadaannya yang semakin menurun, tapi dokter memberikan pernyataan kalau operasi itu akan berdampak besar nanti nya."

"Hernan pernah mengalami kecelakaan juga kan dulu yang membuat kepalanya terbentur keras? yang membuat dirinya lebih gampang lupa."

Tatapan Herza kosong, jelas diri nya mengingat itu semua.

"Lalu saat kejadian itu Hernan mengalami pendarahan yang membeku di otaknya, itu kondisi yang sangat tidak baik Nak. Jadi satu-satu nya cara adalah di operasi, tapi dampak dari operasi itu adalah Hernan akan mengalami hilang ingatan."

UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang