11

1.6K 222 44
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN CERITANYA.📍

Hallo vote dan komenan buat alur cerita chapter kemaren menurun, jujur sedih karena kebanyakan lebih fokus komen diluar cerita tapi gapapa saya tetap sayang kalian.

Nah agar saya bisa lebih bersemangat update di sela luang nanti, jadi lebih ditingkatkan lagi ya vote dan komennya.

Chapter ini adalah chapter yang special kalian tunggu😊.

••••••


Drap!

Drap!

Suara langkah kaki yang sedikit berlari itu berhenti di taman kota.

Mata bak rubahnya menulusuri sekitaran taman, mencari seseorang yang ia cari.

Hingga seseorang yang memakai hoodie berwarna biru dengan tudung hoodie duduk di bangku taman.

Senyum kecil terbit di kedua sudut bibirnya.

"Hernan.." Gumamnya pelan.

Ia berjalan mendekati orang yang ia tuju.

"Nan maaf ya gue telat, tadi ada uru--"

Ia berdiri disampingnya, menepuk bahu kanan orang itu.

Seseorang yang ia ajak bicara menoleh ke arahnya, namun ia sangat terkejut bahkan dirinya tidak bisa menyembunyikan raut wajah terkejutnya.

Bukan.

Bukan Hernan yang ia ajak bicara.

Tapi orang itu adalah Jastara.

Jastara yang memakai hoodie milik Hernan.

"Juna.." Panggil Jasta lirih.

Ya, dia adalah Juna.

Juna yang memang sudah janjian dengan Hernan untuk ketemuan seperti biasanya, namun ia tak menyangka kalai yang datang adalah Jasta.

Bagaimana bisa?

Apa Hernan telah ingat kembali? Dan memberitahukan ke Jasta?

Berbeda dengan raut wajah Juna yang terkejut, raut wajah Jasta lebih sendu.

Ia senang, ia juga sedih.

Tersadar dari rasa terkejutnya, Juna memalingkan wajahnya ke samping. Degup jantungnya kini berdebar kencang.

"Maaf Anda salah orang!" Ucap pelan Juna yang ingin beranjak pergi namun Jasta lebih cepat mencekal pergelangan tangannya.

"Gue nggak mungkin lupa wajah orang yang selama ini gue tungguin."

Juna terdiam dengan perasaan yang gusar.

Mata nya telah berkaca-kaca.

"Maaf, nama saya Rafka bukan Juna." Kata Juna berusaha tegas menahan suaranya yang bergetar.

Jasta menggeleng pelan, ia masih menatap lekat Juna.

Seolah takut sekedip dikit pun ia akan kehilangan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang