7

1.4K 221 62
                                    

📍WARNING KATA KATA KASAR DAN TYPO. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ALUR CERITANYA.📍

Pagi hari yang cukup cerah ini, Hernan di ajak oleh Sabian untuk berkunjung ke Rumah Sakit tempatnya bekerja.

Kebetulan juga ia merasa diri nya sangat bosan hanya sendirian di rumah besar tersebut karena Karel yang masih mengajar dan Herza yang ke kantor, akhirnya Hernan menyetujui Sabian.

Kini ia sedang duduk dikursi penumpang belakang di dalam mobilnya, sedangkan pak supir tetap fokus mengemudi.

Hingga kemudian kedua mata nya menyipit, saat melihat di sebuah gang kecil ada seorang pria yang sedang di rundung oleh 2 preman.

"Pak! pak berhenti dulu!" Titah Hernan yang langsung di turuti oleh supirnya.

Saat mobil itu berhenti, Hernan langsung bergegas keluar mobil.

"Mana sini uang lo semua hah!" Palak salah satu preman tersebut.

Pria itu masih diam bergeming dengan tatapan datarnya.

"Sialan ngelunjak ya lo!"

Saat tangan itu melayang ingin memukul pria tersebut, Hernan lebih dulu menendang keras punggung nya yang alhasil membuat preman itu jatuh tersungkur ke tanah.

Pria itu dan kedua preman melihat ke Hernan yang menatap tajam ke arah preman-preman tersebut.

"SIALAN! SIAPA LO HAH?"

Hernan melemparkan beberapa lembar uang berwarna pink ke wajah preman yang tadi berteriak ke diri nya.

"Ambil sana dan jangan nampakin muka lagi di orang itu atau kalian akan tau akibatnya!" Ucap Hernan tegas.

Merasakan aura yang menekan dari Hernan membuat preman-preman itu mengambil uang-uang tersebut dan lari pergi.

Kini hanya ada Hernan dan pria tersebut.

Hernan tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria di hadapannya karena pria itu memakai hoodie hitam beserta tudungnya, masker hitam dan juga topi hitam.

Pandangan Hernan beralih ke bawah, nampak lah luka baret lumayan panjang di tangan kanan pria tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan Hernan beralih ke bawah, nampak lah luka baret lumayan panjang di tangan kanan pria tersebut.

"Duh tanganmu luka! bentar ya aku mau ambil sesuatu dulu, jangan kemana-mana."

Hernan berbalik badan dan sedikit berlari.

Tidak lama kemudian Hernan kembali lagi dengan membawa kotak kecil bertuliskan P3K.

Mereka berdua duduk di kursi panjang yang berada di dalam gang tersebut.

"Siniin tanganmu!"

Pria itu menjulurkan tangannya ke Hernan.

Hernan menunduk dan mulai mengobati luka di tangan pria tersebut.

"Ini kalau nggak segera di obatin bisa infeksi tau."

UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang