Chapter 8

626 40 0
                                    

"Jaemin, hanya kau omega pria yang menarik dimataku." Jaemin melotot tak percaya, apakah Jeno melakukan sebuah confession padanya? Ditambah tangan kekar alpha dihadapannya ini mengusak pucuk kepala Jaemin untuk menenangkannya. Jaemin tidak boleh goyah, ia yakin Jeno hanya memanfaatkan keadaannya yang merupakan seorang omega.

"Kau membuatku bingung. Maksudmu apa Jeno?"

"Aku hanya meluruskan kesalah pahaman atas kejadian tadi."

"Bukan. Jangan bersikap seperti ini."

"Seperti ini bagaimana maksudmu?"

"Kau berubah semenjak mengetahui diriku adalah seorang omega. Apakah kau mendekatiku sebagai alpha yang mencari omega nya? Atau kau hanya memanfaatkan keadaanku yang mungkin akan butuh dirimu jika heat nanti datang lagi?" Jeno tertohok dengan pertanyaan Jaemin. Ia tidak bisa menjawabnya.

"Jeno, aku menolak ajakan mu untuk menjadi partner ranjang ku. Aku minta maaf jika kejadian seperti di Tokyo nantinya akan terulang kembali. Tapi aku tidak ingin membuat perjanjian denganmu."

"Jaemin, aku...."

"Aku tidak ingin terjebak dalam sebuah perasaan dengamu." Jeno ingin sekali menjawab Jaemin, namun lidahnya kelu. Apa yang harus ia jelaskan pada Jaemin. Bukankah jika ia bersikukuh menjadikan Jaemin partner ranjang, omega itu akan merasa terpaksa?

"Mari kita berteman seperti biasa. Lupakan jika aku adalah seorang omega." Jaemin pergi begitu saja meninggalkan Jeno.


~MISFIT, Just a Friend to You~


Jeno benar-benar membenci perempuan. Ia akan mengutuk dew ajika nanti pasangannya merupakan seorang wanita. Wanita itu jahat, licik dan penjilat. Semua terpancar dari ibu tiri Jeno, Roseanne Park. Yang Jeno tau dari suster Doyoung, ibunya adalah seorang laki-laki dan sudah tiada. Ibu angkatnya itu tidak berani menceritakan ibu kandung Jeno lebih jauh karena takut anak itu akan semakin sedih. Doyoung mendoktrin Jeno jika ia tak butuh ibu kandung, ia hanya butuh Doyoung sebagai ibunya. Ibu kandung Jeno telah tersenyum dan bahagia di surga sana. Hal ini semata-mata agar anak yang ia rawat sedari kecil itu tidak larut dalam kesedihan.

"Suster, mana ayah? Katanya ia akan kesini." Jeno kecil menangis menunggu ayahnya yang sudah berjanji di telepon akan mengunjungi Jeno.

"Sayang, ayah sedang sibuk. Jeno bermain dengan suster saja ya?"

"Tidak mau... Suster bukan orang tua Jeno."

"Dengar Jeno, jika kau membutuhkan orang tua. Aku adalah orang tua mu. Aku bisa menjadi ayah sekaligus ibu yang sangat menyayangimu. Bukankah itu lebih bagus?"

"Tidak, tetap saja kata teman-teman di sekolah, suster itu bukan keluarga Jeno."

"Sayang, apakah kau mau suster pulangkan ke ibu Rose? Apakah Jeno mau tinggal dengan ayah tapi hidup berdampingan dengan orang jahat?" Jeno kecil menggeleng dan segera memeluk Doyoung.

"Sayang, mulai sekarang panggil aku mama ya. Suster ingin jadi ibunya Jeno, boleh kah?"

"Mama Doy?"

"Iya nak?" Doyoung tertawa sumringah dan memeluk Jeno dengan tulus. Ia mencium pipi anak itu berkali-kali dan menggelitikinya. Jeno yang tadinya menangis kembali tersenyum dan ceria karena Doyoung. Ibunya seorang pria, pasti jika masih ada ia akan secantik dan sebaik mama Doyoung. Tidak seperti ibu tirinya yang merupakan jelemaan iblis.

Jeno semakin dewasa semakin paham jika ayah ya memang tidak bisa bertemu dirinya dulu karena Rose. Ia bisa membaca situasi jika ibu tirinya itu sangat tidak menyukai Jeno. Pasti banyak tipu muslihat dan ancaman yang ayahnya dapat dari sang ibu tiri. Yang Jeno sayangkan adalah ayahnya lemah dan tidak tegas. Ia lebih memilih keluarga baru dan karier nya dibanding Jeno.

Saat Jeno mendapati ada seorang wanita yang menyukainya, ia akan mengaggap remeh orang itu. Sang alpha akan membuat wanita itu terbang dan menjatuhkan nya ke dasar jurang sehingga wanita itu sadar jangan hanya mengagumi seseorang dari paras maupun hartanya. Jeno sering membuat para wanta sakit hati. Hal ini tak luput dari mata Jaemin. Ia tau jika Jeno banyak berkencan dengan wanita, tapi berujung menyakitinya. Hebatnya Jeno sangat pintar menyembunyikan ini dari agensi. Banyak yang tergila-gila pada Jeno karena parasnya, namun ia tau jika itu hanya nafsu semata. Ia tidak akan menerima jika mengetahui Jeno adalah anak haram yang disembunyikan oleh calon Perdana Menteri Jung Jaehyun.


~MISFIT, Just a Friend to You~


Mark memperhatikan interaksi Jaemin dan Jeno selama latihan. Tidak ada yang berubah kecuali Jaemin lebih pendiam dan Jeno selalu menatap Jaemin dengan tajam. Bukan, bukan tatapan Alpha menyeramkan yang Jeno pancarkan, melainkan tatapan posesif. Ditambah pula aroma Jeno tercium aneh akhir-akhir ini. Bercampur dengan feromon seorang omega. Tapi, siapa? Bukan aroma Haechan dan Jungwoo yang sangat tipis karena memakai scent blocker tentunya. Aroma nya sangat asing namun dapat menarik perhatian Mark.

"Jeno." Tegur Mark pada Jeno yang tengah membuka kaos nya yang terlihat basah karena keringat.

"Ya Hyung?" Tanya Jeno yang heran melihat hyung nya itu diam saja sedari tadi.

"Tidak." Mark menatap Jeno sebentar.

Mark mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Jeno. Mengapa feromon Jeno juga sangat blooming akhir-akhir ini? Ia tau jika Jeno adalah alpha dominan, tapi ini sedikit berbeda? Ia sedang mencuri perhatian siapa sehingga terus menerus mengeluarkan feromon nya? Mark yang seorang alpha saja bisa mencium, apalagi omega. Disisi lain, Jaemin baru saja mengambil tas nya di loker gym milik agensi. Pria itu cukup terkejut mendapati Mark yang ternyata tengah berdiri dibelakangnya.

"Hyung, kau mengagetkanku." Ucap Jaemin sambil mengelus dadanya.

"Jaemin." Ucap Mark.

"Ada apa hyung?"

"Aku sedang berusaha mendekatkan diri dengan para member. Bagaimana jika aku menginap di unitmu malam ini?" Ucap Mark datar, sebisa mungkin ia tidak membuat Jaemin curiga.

"Ah... Tentu ..... Mmm..." Jaemin tampak tak nyaman dengan permintaan Mark.

"Aku pernah menginap di unit Jeno dan Jisung sebelumnya. Aku ingin mencoba menginap di unit mu untuk kali ini. Kau tak masalah kan? Lagi pula kita berdua adalah Alpha."

"Iya hyung."

"Tunggu aku jam 9 malam." Mark pergi begitu saja, meninggalkan Jaemin yang tampak kebingungan untuk menyambut nanti malam.


~MISFIT, Just a Friend to You~


Haechan melihat Jisung sang maknae tengah menonton siaran Youtube Mukbang Ramyeon. Program menaikan masa otot yang ketat membuat para member tidak bisa makan sembarangan seperti Ramyeon. Apalagi Jisung, Alpha itu masih cukup kurus jika dibandingkan dengan Jeno dan Jaemin. Ia dijadwalkan untuk makan telur dan dada ayam setiap harinya, namun Jisung bosan. Ia ingin sesuatu yang lain. Haechan tertawa melihat Jisung yang menjilat bibirnya berkali-kali menonton bagaimana nikmatnya Youtuber Mukbang melahap mie tersebut dan menyeruput kuah nya hingga habis tak tersisa.

"Baby Jisungie ingin ramyeon kan? Mari Hyung buatkan malam ini."

"Serius Hyung? Akhirnya aku bisa makan mie setelah 1 bulan."

"Tapi ingat, ini hanya rahasia kita berdua ya?"

"Rahasia kita bertiga." Jeno muncul dari belakang.

"Jeno / Hyung." Ucap Haechan dan Jisung bersamaan.

"Aku ikut." Ucap Jeno.

"Jam 10 ya setelah rekaman beres, kalian langsung siap-siap dan datang ke unitku. Oke?"

"Siap komandan." Jisung memberi hormat pada Haechan.


~MISFIT, Just a Friend to You~


Malam pun tiba, tepat pukul 10 malam Jeno dan Jisung datang ke unit sang manager. Perlu author jelaskan jika gedung Agensi bersebelahan dengan gedung apartemen sebagai asrama artis yang sudah debut dan para manager maupun atasan agensi. Memang Agensi band Misfit cukup besar. Sang CEO mendesain gedung agensi bersebelahan dengan apartemen agar para artisnya tak perlu lama berada diluar dan diteror penguntit selama di jalan. Cerdas bukan?

Ting
Tong

Jisung dengan tidak sabaran memencet bel apartemen Haechan. Jeno mengekor saja di belakang melihat tingkah kekanak-kanakan Jisung yang ingin Ramyeon.

"Selamat datang baby nya Hyung. Mari duduk." Mereka berdua duduk dan menatap kagum masakan Haechan. Walaupun hanya Ramyeon, omega itu berhasil mengubahnya menjadi makanan yang sangat menggiurkan.

"Kalian berdua saja? Aku kira kalian satu rombongan. Mana Mark dan Jaemin?" Tanya Haechan.

"Bukan nya Mark hyung menginap di unit Jaemin Hyung?" Ucap Jisung sambil mengambil sumpit dari tempatnya.

"Apa?!?!?" Ucap Haechan dan Jeno bergantian.

Jeno dan Haechan segera berdiri dari meja makan. Jisung melihat kedua senior nya ini dengan wajah aneh. Kenapa mereka sangat panik?

"Aku harus keatas mengecek sesuatu." Ucap Jeno gelagapan.

"Aku juga harus keluar sebentar." Haechan mengekori Jeno di belakang.

"Loh, jadi Aku sendirian disini?" Jisung bingung mau senang atau sedih. Senang jika semua Ramyeon dihadapan ini untuk dirinya sendiri, sedih jika ia harus makan sendirian.

"Tunggu saja bocah, aku akan segera kembali." Ucap Jeno sambil mengejek Jisung.

Haechan dan Jeno benar-benar keluar menuju unit Jaemin. Haechan yang paling panik disini, ia menekan bel berkali-kali karena tak kunjung dibukakan oleh Jaemin.

"Kalian? Ada apa kemari?" Tanya Jaemin kebingungan melihat kedua manusia dihadapannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jeno dengan khawatir, begitu juga Haechan yang berdiri dibelakangnya.

"Huh?" Jaemin kebingungan kali ini.

"Haechan? Kau mengetahui sesuatu?" Mark muncul dari belakang Jaemin dan mengeluarkan feromon Alpha nya untuk mengintimidasi Haechan.

~To be Continued~

MISFIT "Just a Friend to You" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang