Chapter 15

588 42 2
                                    

Jaehyun masuk ke kamar anak bungsunya. Disana terpampang jelas poster-poster band MISFIT yang di dominasi oleh Mark dan Jeno.

Ia melihat banyak sekali kemiripan yang Mark miliki dengan Taeyong. Kenapa ia baru menyadarinya? Selama ini Jaehyun tak peduli dengan dunia idol. Yang ia tau hanya anaknya debut dalam sebuah band yang beranggotakan empat orang.

"Chenle." Panggil Jaehyun pada anaknya yang sedang menggambar di tab nya.

"Ya, ayah?"

"Kau menyukai Mark kan?"

"Sangat!!! Aku bahkan ingin memiliki suami seperti Mark hyung nantinya."

"Masih kecil tidak boleh cinta-cintaan!" Tegur Jaehyun yang melihat Chenle berbunga-bunga melihat Mark, yang kemungkinan adalah kakak nya.

"Iya, tidak ayah. Eum... Kenapa ayah bertanya tentang Mark?" Balas Chenle sedikit cemberut.

"Tidak, ayah penasaran saja. Anak itu begitu charming. Bisa kah kau menceritakan latar belakang nya?" Jaehyun memancing Chenle agar menceritakan idol nya.

Bukan kah fans biasanya mengetahui seluk beluk sang idol?

"Yang aku tau keluarga nya adalah seorang dokter. Ia lama tinggal di kanada dari umur 3 tahun. Setelah itu tak ada berita apa-apa lagi. Keluarga dan identitas asli para member sangat ditutup-tutupi."

Jaehyun mengangguk paham.

"Ok kalau begitu. Kau segera istirahat ya nak. Bukankah besok ada jadwal test menyanyi oleh tuan Shim?"

"Ayah, kau mengingatkannya! Padahal aku sedang melupakan nya agar tak gugup!" Chenle protes pada ayahnya.

"Semangat anak ayah."

Jaehyun tertawa melihat tingkah anaknya yang kesal. Ia keluar dari kamar Chenle dan duduk sendirian di taman rumahnya.

"Aku harus memastikan nya." Ucap Jaehyun dalam hati.

"Mingyu, bagaimana dengan Lee Taeyong? Apa kau sudah menemukan nya?"

"Tuan maaf. Data nya sangat sulit untuk terlacak. Info terakhir yang ku dapat memang ia telah memasuki Korea Selatan 5 tahun yang lalu. Namun, data setelahnya menghilang."

"Cukup usaha mu untuk menyelidikinya. Apakah kau bisa menyelidiki orang tua dari Mark Lee?"

"Maksud tuan? Mark Lee seorang idol yang sedang naik daun?"

"Ya."

"Kebetulan ada Jun di kantor. Mari kita check akta kelahiran nya." Jun adalah IT manager yang bekerja di kantor Jaehyun. Ia bisa mengakses arsip-arsip penting milik negara.

Jaehyun menunggu dengan cemas kabar dari Mingyu. Memang Jaehyun sebelumnya tidak mendaftarkan Mark sebagai anak yang sah. Tapi, bukankah syarat menjadi idol harus memiliki akta kelahiran? Semoga orang tua yang tercatat adalah orang yang Jaehyun cari selama ini.

"Tuan, saya telah menemukan data nya. Disini tertulis jika ayah dari Mark Lee adalah Johnny Seo dan ibunya....."

"Siapa ibunya? Kenapa kau diam Mingyu?"

"Tuan, bagaimana kau tau mengenai Mark Lee?"

"Apa maksud mu?"

"Ibu nya adalah Taeyong Lee."


~MISFIT, Just a Friend to You~


Last Day Concert Part 2 - Jakarta, Indonesia

"Jeno, kau masih kuat?" Tanya Louis yang melihat gerak-gerik Jeno yang nampak aneh serta feromon nya sudah tak bisa terbendung walaupun sudah minum pill supressant.

"Aku bisa bertahan hingga dua hari kedepan." Ucap Jeno yang masih mengontrol nafasnya.

"Kau yakin?" Tanya Louis yang meragukan Jeno.

"Yakin Sunbaenim. Oh dan satu lagi, aku ingin extend hotel selama tiga hari setelah konser. Ku rasa aku akan menghabiskan masa rut ku di Indonesia."

"Baiklah, cukup berbahaya juga jika kau tak terkendali saat perjalanan pulang. Aku akan meminta Jongkook untuk menemanimu."

Jongkook adalah salah satu bodyguard band.

"Tak usah. Aku ingin sendiri."

"Jeno, tak ada kata sendirian. Kau adalah seorang idol. Bagaimana jika hal-hal yang tak di inginkan terjadi?" Jungwoo ikut menimpali percakapan Louis dan Jeno.

"Bagaimana jika aku menemani mu, Jen?" Jaemin mulai menjalankan drama yang telah ia susun dengan Jeno sebelumnya.

"Aku juga ingin menemani Jeno hyung, sekalian liburan." Jisung ikut-ikutan dengan Jaemin.
Sungguh Jaemin dan Jeno tidak menduga jika si maknae akan merecoki kegiatan sakral mereka.

"Disini bukan tempat untuk liburan, Sung. Kau harus menjaga Jeno seperti menjaga orang sakit. Apa kau sanggup?" Haechan ikut menimpali.

"Jaemin saja sudah cukup." Ucap Jeno menengahi.

"Ide bagus. Kalian sama-sama alpha dan bisa saling menjaga." Ucap Louis.

Sumpah, Jungwoo ingin menahan tawa nya mendengar ucapan Louis. Alpha apanya? Tapi, ia harus mendukung dua love birds ini.

"Jeno mungkin lebih nyaman didampingi oleh teman terdekat nya nya daripada bodyguard. Kau tau kan jika alpha sedang rut akan melakukan hal yang mmm.... Aku tak usah menjelaskan nya. "

"Jadi, kau tidak menganggapku orang yang paling dekat dengan mu hyung? Wah... Jinja..." Jisung tak menerima kenyataan jika Jeno lebih memilih Jaemin.

Andai ia tau alasan sebenarnya. Sudah dipastikan Jisung akan merinding mendengarnya.

"Haha, aku paham. Jaga diri kalian disini ya. Jisung kau harus pulang. Aku tetap akan meminta Yeonjun mengawasi kalian. Briefing kita sudahi hari ini. Semangat untuk besok dan terima kasih."

"Baik sunbaenim. Terima kasih." Ucap para member dan crew berbarengan.

Mark dan Haechan saling memandangi Jeno dan Jaemin yang nampak berbunga-bunga. Mereka tau pasti Jaemin dan Jeno telah merencanakan hal ini sebelumnya.

~MISFIT, Just a Friend to You~


Tak terasa jika konser sesi kedua telah berakhir. Semuanya tengah menikmati hari terakhir mereka di Jakarta sebelum pulang. Kecuali Jeno dan Jaemin yang sudah pamit ke kamar hotel.

Jeno dan Jaemin berhubungan seperti biasa. Mereka terlihat lebih dekat dari biasanya. Tak ada yang curiga kecuali Mark, Haechan dan Jungwoo yang telah mengetahui semuanya. Jujur Haechan sangat iri pada Jaemin.
Jaemin sangat tampan dan cantik di waktu bersamaan. Ia juga berasal dari keluarga Nakamoto, perusahaan Jepang terbesar yang berhasil masuk ke Korea Selatan. Lalu, ia juga bisa debut dalam band walaupun hanya seorang omega. Ditambah, Jaemin sekarang memiliki Jeno yang tampan nya luar biasa di luar nalar. Walaupun Mark juga sama tampan nya. Tapi bukankah milik orang lain lebih menggoda? Begitu peribahasa nya.

Tidak seperti Haechan yang kurang good looking dan tidak bisa debut dalam band. Walaupun Haechan sama-sama berasal dari keluarga berada, ia merasa jauh dibawah Jaemin. Tak tau saja Chan, jika Jaemin tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu seperti yang kau dapat dari Mae Ten.

"Hei, kau melamun?" Ucap Mark pada Haechan yang sedang melamun di lounge & bar hotel.

"Ah tidak hyung. Mereka makin serasi ya?"

"Maksudmu the twins?"

"Siapa lagi. Menurutmu, apakah hubungan mereka akan bertahan lama?"

"Entahlah. Aku tak peduli. Selagi tidak mengganggu band, terserah mereka mau bagaimanapun juga." Mark meneguk Cocktail Negroni yang diracik oleh bartender.

"Hyung, aku kadang iri pada Jaemin. Iri dengan semuanya, semua yang ia punya melebihi diriku. Kita sama-sama omega pria dan dari kalangan atas. Tapi, mengapa aku merasa Jaemin sangat unggul? Bahkan ia bisa debut dalam band." Haechan mencurahkan isi hatinya dengan wajah yang sedih.

"St... Tak boleh seperti itu. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing di hidupnya. Jika kau merasa iri, kau harus ingat jika dikelilingi orang-orang yang menyayangimu. Ayahmu, ibumu dan juga aku."
Mark tersenyum sangat hangat untuk menenangkan Haechan.

"Hyung, kau tidak menyukai Jaemin kan?"

"Aku tidak bodoh menyia-nyiakan seseorang yang sudah menemaniku sejak kecil hingga tumbuh menjadi alpha dewasa seperti sekarang. I love you Haechan."

"Terima kasih, hyung."
Pipi Haechan memerah mendengar confession Mark. Ia tak menyangka hal ini akan terjadi. Memang mereka ada dalam sebuah hubungan tanpa status. Tapi, mendengar mark mengatakan cinta membuat hatinya bergetar.

"Bukan itu yang ingin ku dengar."

"Lalu, apa?"

"Apakah kau juga mencintaiku?" Tanya Mark dengan intense.
Untung disana tidak ada orang lain selain satu bartender yang membelakanginya dan pencahayaan yang remang-remang.

"Aku..... Mm... Iya." Haechan salah tingkah dibuatnya.

"Maka, jadilah kekasihku."
Haechan terkejut bukan main. Perlahan pria alpha itu meraih pinggang Haechan dan menyatukan kedua bilah bibir mereka. Ciuman yang manis dan hangat. Haechan tersenyum bisa diperlakukan selembut ini oleh Mark.

"Jadi, bagaimana?" Ucap Mark setelah melepaskan tautan mereka.

"Entah kenapa malam ini aku tidak ingin melepas mu lagi seperti biasanya."

Muah
Muah

Mark menciumi wajah Haechan bertubi-tubi hingga omega itu tertawa geli.

"Apa ini artinya kau menerima ku? Aku tidak bermimpi kan? Haechan? Kau akhirnya menyerah dengan ketakutan mu."

"Nyata nya, aku lebih takut jika kau berpaling ke orang lain."

"Akan ku pastikan itu tak akan terjadi. Terimakasih baby bear."

~MISFIT, Just a Friend to You~


Jeno telah bertahan sekuat tenaga agar tak hilang kendali di menit-menit terakhir konser berlangsung. Untung Jaemin selalu menyemangati nya dan menoleh padanya untuk melakukan eye contact. Secara ajaib, Jeno dapat menahan pre-rut nya sampai konser selesai.

Seperti kesepakatan mereka sebelumnya, Jaemin akan membantu Jeno di masa rut nya dengan perjanjian tidak melakukan Marking, Knotting apalagi mating.

"Apa kau yakin? Kita tak memiliki kondom. Aku takut tidak bisa mengendalikan nya untuk keluar di luar seperti biasa."

Jaemin sebenarnya agak takut menghadapi seorang Alpha yang sedang rut. Namun mau bagaimana lagi, bukankah hubungan ini harus saling menguntungkan? Bukan hanya Jeno saja yang memuaskan nya. Ia juga harus bisa.

"Tak apa, aku akan berusaha tetap sadar selama masa rut-mu. Setelahnya aku akan pergi ke dokter pribadi untuk pasang alat kontrasepsi."

Ucap Jaemin final, walau masih terlihat ketakutan di wajah Jeno.

"Lebih baik kau kembali ke kamar mu. Aku tak tega melihatmu seperti ini."

"Jeno, kita sudah sepakat jika....."

Cup
Cup
Cup

Jeno mencium bibir Jaemin bertubi-tubi agar omega itu tidak mengomeli nya.

"Sebelumnya kita sama-sama dalam masa kawin dan sangat birahi. Sekarang, aku takut kau akan kewalahan meladeni nafsu ku. Kau dalam keadaan sepenuhnya sadar Jaemin."

"Aku kuat, aku bukan omega lemah."

"Kau yakin?"

"Sangat yakin. Apa kau yakin akan menolak ku?"

Jaemin perlahan membuka kancing kemeja nya dan menampilkan dada putih mulus dengan puting merah muda menggoda. Jeno menggeleng dan melihat wajah sayu Jaemin. Lebih tenang dari sebelumnya yang nampak ketakutan.

"Jangan menyesal."

~To be Continued~

MISFIT "Just a Friend to You" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang