Chapter 16

535 37 2
                                    

🔞🔞🔞

"Jeno... Pelan...." Jaemin memohon agar Jeno tak terlalu keras dalam menggenjotnya.

Mata Jeno sudah memerah menandakan diriya telah dikuasai sang alpha. Seolah tuli, Jeno terus saja memaju mundurkan pinggulnya pada Jaemin yang menungging. Sesi percintaan mereka telah memasuki hari kedua.

Mereka benar-benar non stop melakukan seks kecuali hanya untuk tidur dan makan. Bahkan Jeno sulit dikendalikan dan tidak mau melepas Jaemin dari pelukan nya. Perlakuan nya pada Jaemin dua kali lebih ganas daripada rut sebelumnya bersama Jaemin.

"Omega!!! Shit!!! Lubangmu." Jeno menggeram merasakan lubang Jaemin yang sudah sangat basah karena telah squirt untuk yang ke sekian kalinya.

"Aku mohon.... Sudah... Alpha!!!"
Jeno membalik tubuh Jaemin menjadi terlentang. Merasa putihnya akan sampai, ia mencari posisi yang pas untuk menembakkan sperma nya ke rahim Jaemin.

"Kau sangat nikmat omega."

"Fuck!!"

"Kau mau ku hamili?"

"Buat aku hamil... Master... Isi... Lubang ku dengan... OH MY GOD...."

"Apa? Coba kau ingin apa?" Jeno mencengkram rahang Jaemin.

"Your sperm....."

Lagi dan lagi ia menggempur lubang hangat yang sudah memerah itu dengan penuh nafsu. Jaemin sudah seperti korban penyiksaan jika dilihat dari kacamata orang normal. Namun bagi Jeno penampilan tak berdaya Jaemin membuat birahi nya tak terkendali.

"Ah..." Desah mereka berbarengan setelah mencapai puncaknya.

Jaemin merasakan hangat mengalir ke pusatnya. Jeno berhasil mengeluaran nya diluar sebelum ini. Tapi yang terakhir, Jeno tak tahan dan harus mengeluarkan nya di dalam.

Rut nya telah selesai ditandai dengan alpha yang tertidur pulas setelahnya. Jeno cukup hebat bisa mengontrol tidak melakukan knotting pada Jaemin. Walau akibatnya durasi bermain mereka menjadi sangat lama dibandingkan Jeno jika mengeluarkan knot nya di dalam rahim Jaemin.

"Dasar Alpha, setidaknya bantu aku membersihkan sisa sperma nya!! Sial!!!" Dengan tertatih, Jaemin berusaha berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan cairan Jeno yang berada di dalamnya.

"Aku harus menelepon dokter Taeyong."

Jauh dalam lubuk hatinya, Jaemin takut hamil. Sangat berbeda dari desahan nya tadi yang memohon untuk dihamili oleh Jeno. Percayalah itu hanya fetish nya dalam bercinta.

~Misfit, Just a Friend to You~


"Kau yakin langsung pulang?" Tanya Jeno yang tengah berdiri menunggu giliran untuk keluar pesawat.

"Iya, ayah telah menunggu ku."

"Hug me?" Jeno merentangkan tangannya.

"Jeno, ini tempat umum." Jaemin melotot melihat tingkah partnernya itu.

"Maaf, aku sampai lupa." Jeno mengurungkan niat nya dan jalan mendahului Jaemin.

Dan mereka pulang dengan terpisah bersama bodyguard masing-masing.

~Misfit, Just a Friend to You~


Yuta telah menunggu di salah satu restoran hotel bintang lima. Ia telah menyewa satu restoran untuk menjadi tempatnya dan keluarga makan siang.

"Ayah!!!" Jaemin datang sedikit berlari dan memeluk ayahnya.

"Nana sayang." Yuta membalas pelukan itu tak lama Jaemin melepasnya untuk menyapa orang lain yang sudah menunggu.

"Hai Dokter Taeyong."

"Hallo Jaemin, apa kabar?"

"Aku baik. Bagaimana dengan mu, dokter?"

"Seperti yang kau lihat "

"Wajahmu terlihat lebih muda setelah memutuskan untuk menikah dengan ayah." Jaemin menggoda calon ibu tirinya.

"Jangan di goda, calon ibu mu jadi malu kan." Ucap Yuta yang melihat Taeyong tersipu malu.

"Yuta, aku tidak apa-apa."

"Anak mu akan kesini kan?"

"Iya, masih dalam perjalanan."
Tak lama kemudian, seorang pelayan mengantar seorang pria yang baru saja datang.

"Nah, itu dia. Mark!!!" Taeyong berteriak menyambut Mark.

"Bubu, kenapa ada Jaemin disini?"
Bukannya menyapa terlebih dahulu, fokusnya menjadi pada Jaemin yang tengah duduk di sebelah Yuta.

"Ayah, Mark hyung siapanya dokter Taeyong?" Tanya Jaemin yang ikut kebingungan.

"Ayah?" Mark bertanya-tanya arti panggilan ayah. Ia harap dugaan nya salah.

"Mark, perkenalkan dia Nana. Anak om Yuta." Bak tersambar petir, ternyata adik imut yang selama ini ia pertanyakan adalah Jaemin.

"Bubu, ini tak lucu sama sekali." Bisik Mark pada Taeyong.

"Kau tenang dulu ya nak. Dengarkan penjelasan Yuta."

"Kalian pasti terkejut kan mengetahui fakta ini? Benar Mark. Aku ini pemilik Nakamoto group. Dan dia dalah Jaemin, anak ku. Aku dan Taeyong berencana menikah dua minggu lagi di hotel ini."

"Ayah, walaupun aku sangat terkejut. Aku akan mendukung keputusan ayah."

"Bagaimana dengan mu, sayang?" Tanya Taeyong pada anaknya yang sedari tadi memasang wajah tak bersahabat.

"Wow, dunia ini seperti lelucon. Aku tidak melarang kalian untuk menikah. Hanya saja rekan satu band ku akan menjadi adik tiri ku. Aku sangat terkejut dengan kenyataan ini."

"Maafkan bubu, Mark."

"Bubu tidak salah. Pertanyaan ku mengapa bubu tiba-tiba memutuskan untuk menikah lagi? Padahal dulu kau sangat menolak jika ku jodoh-jodohkan dengan om Yuta."

"Taeyong, kau harus menceritakan yang sebenarnya." Tegur Yuta pada Taeyong yang melamun kebingungan.

"Aku tak bisa..."

"Bolehkah aku yang bercerita pada anak-anak? Lahi pula kita sebentar lagi akan menjadi keluarga." Yuta izin terlebih dahulu pada Taeyong dan di balas anggukan oleh omega itu.

"Mark, ayah kandungmu masih hidup dan ia mengetahui jika Taeyong telah kembali ke Korea. Bubu mu tak ingin hak asuh mu diambil olehnya dan yang terburuknya adalah kau akan dilukai oleh keluarga ayahmu."

"Bubu, aku sudah besar. Aku bisa menjaga diriku."

"Kau tau siapa ayahmu? Dia dan keluarganya adalah orang yang sangat berbahaya."

"Siapa dia? Aku akan mengizinkan kalian menikah jika bubu menceritakan semua rahasianya padaku."

"Taeyong, kau yang berhak menjawab."

Mata Taeyong sudah memerah menahan tangis. Dengan suara seraknya, Taeyong menjawab pertanyaan Mark.

"Ayahmu.... Calon Perdana Menteri Jung Jaehyun."

Jaemin langsung menjatuhkan ponsel yang tengah ia genggam saking terkejutnya. Siapa tadi? Ia tak salah dengar? Berarti Mark dan Jeno?
"Akan ku bunuh bajingan itu jika kita bertemu lagi." Ucap Mark dengan emosi.

"Mark, kau cukup tau. Jangan berhubungan setitik pun dengan nya. Dengan aku menikahi ibumu, tak akan ada yang berani dengan keluarga Nakamoto." Tegur Yuta pada Mark yang emosi.

Bisa-bisa nya ia ditelantarkan hanya berdua dengan sang bubu dan hidup berdua di Kanada dengan pas-pasan. Sedangkan pria itu menikah lagi dan memiliki seorang anak omega. Pria itu pun sangat menyayangi dan memanjakan omega itu. Dalam lubuk hatinya, ia tak terima. Dunia ini sangat tidak adil bagi Mark.

~Misfit, Just a Friend to You~


Jaemin pulang ke apartemen dengan wajah kusut. Ia menyambungkan seluruh benang merah yang datang bertubi-tubi di kehidupannya. Jeno adalah anak rahasia dari Jung Jaehyun. Ia tidak mengetahui siapa ibunya. Sedangkan Mark adalah anak dari dokter Taeyong dan ayahnya Jung Jaehyun. Bisa jadi kan Ibu Jeno adalah dokter Taeyong? Walau tidak ada kemiripan sedikit pun karena Jeno wajahnya lebih mirip dengan si politikus.

Omega itu tak langsung pulang ke unit nya. Ia mengunjungi unit Jeno dulu sekedar memberi bingkisan teh herbal racikan dari Taeyong. Ia rasa Jeno lebih berhak mendapatkan nya.

"Jaemin, kau tidak menginap?" Tanya Jeno sambil menarik Jaemin untuk duduk di sofa.

"Tidak. Oh ya aku hanya mengangantarkan ini untukmu."
Jeno menaikan alisnya melihat Jaemin membawa bingkisan teh herbal.

"Teh herbal?"

"Lebih tepatnya untuk mengontrol hormon mu saat rut/heat."

"Terima kasih. Tak biasanya kau memberikan yang seperti ini." Jeno menerima nya dan menaruh bingkisan itu di meja.

"Ini dari orang special."

"Siapa? Kekasihmu?" Jeno langsung merubah nada bertanya nya. Mungkin ia sedang cemburu.

"Tidak.... Dia calon ibu tiriku. Sebenarnya itu bingkisan untuk ku."

"Mengapa kau memberikan nya padaku?"

"Tak tau. Aku hanya ingin kau yang menerima bingkisan itu."

"Bagaimana kalau kita bagi dua?"

"Taruh disini saja. Aku akan kesini jika sedang ingin?"

Jeno mengangguk dan memperhatikan raut wajah Jaemin yang aneh sedari tadi.

"Kau ada masalah?"

"Mmm... Tidak."

"Kenapa wajahmu murung begitu?"
"Aku hanya lelah."

"Butuh pelukan?"
Jaemin mengangguk dan memeluk Jeno dengan mata terpejam di atas sofa. Jeno mengelus-elus rambut sang omega hingga ia mendengkur halus karena tertidur.

"Sleep well, my omega." Jeno mengecup pucuk rambut Jaemin dan menidurkan nya di sofa.

Ia melebarkan sofa itu menjadi sofa bed dan menyelimuti dirinya bersama Jaemin untuk sekedar tidur berpelukan.

~Misfit, Just a Friend to You~


Yuta baru saja tiba di hotel miliknya. Ia memang ada kunjungan seminggu sekali untuk menginap di hotel-hotel yang ia miliki di Korea / Jepang. Kebetulan hari ini ia ada kunjungan ke hotel yang berada di Osaka.
Sekretaris Moon menghampiri Yuta untuk memberi tau jika orang yang ia cari kebetulan sedang menginap di hotel ini untuk mengikuti Asian Tournament Golf. Yuta tersenyum paham dan menghampiri orang tersebut saat dirinya tengah menikmati breakfast sendirian.

"Selamat pagi tuan Jung Jaehyun, boleh aku ikut bergabung disini?" Tanya Yuta dengan elegan nya pada calon Perdana Menteri dihadapannya.

"Astaga Tuan Nakamoto, silahkan duduk." Jaehyun cukup terkejut bertemu dengan pengusaha hebat dihadapannya setelah beberapa tahun berlalu.

"Tuan Jung Jaehyun, sudah lama kita tidak bertemu. Kau nampak masih sangat muda." Puji Yuta sebagai bahan basa-basi.

"Terima kasih atas pujian nya. Tak menyangka kita bisa bertemu disini." Jaehyun tersenyum menanggali pujian Yuta.

"Bagaimana dengan sarapan nya? Apa sesuai selera?"

"Makanan nya sangat enak di banding hotel sebelah. Pelayanan nya pun sangat baik. Tak heran hotel ini masuk jajaran 5 hotel terbaik di Osaka." Jaehyun mengetahuinya dari sang asisten sebelum memilih tempat untuknya stay selama beberapa hari di Osaka.

"Terima kasih atas feedback nya. Kebetulan kau menginap di hotel milik ku. Aku ingin mengundang ke acara pernikahan kedua ku." Acara makan Jaehyun sempat terhenti karena terkejut mendengar ucapan Yuta.

"Kau menikah lagi?" Tanya Jaehyun memastikan.

"Iya. Maaf tidak bisa memberi kartu undangan karena acaranya sangat private. Hanya orang-orang tertentu sepertimu yang bisa datang."

"Suatu kehormatan bagiku di undang pada acara ini. Kapan acaranya?"

"Seminggu dari sekarang. Di hotel The Great Palace Seoul jam 7 malam. Aku akan menjemput para tamu undangan VIP sepertimu."

"Ah tak usah, aku akan datang bersama asisten ku."

"Baiklah, aku tak bisa lama-lama disini karena harus pulang ke Seoul mengurus pernikahan ku."

"Sampai berjumpa, Tuan Nakamoto."

"Tentu, ku tunggu kehadiranmu."

-untuk menyaksikan bertapa hancurnya dirimu melihat Taeyong menjadi milik ku (batin Yuta)

~To be Continued~

MISFIT "Just a Friend to You" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang