Chapter 5

869 56 0
                                    

Tidak memenuhi standar ketampanan Korea

Hal yang sangat muak bagi Haechan untuk didengar. Tapi bakatnya sebagai seorang penyanyi membuat Haechan masuk line up debut band Misfit 4 tahun yang lalu. Pria berusia 22 tahun tersebut dulunya merupakan seorang trainee di Entertainment. Haechan sudah direncanakan debut sebagai vokalis dan keyboardist band yang awalnya beranggotakan lima orang. Namun, jati dirinya sebagai omega menghalangi Haechan untuk menjadi idol.

Band misfit di konsepkan untuk para pria Alpha dengan aura dominan yang membuat orang di luar sana tergila-gila. Takdir tidak mengizinkan Haechan menjadi seorang idol rupanya. Ia mencoba untuk menerima kenyataan dan bekerja sebagai manager band tersebut bersama Jungwoo yang memang merupakan anak salah satu petinggi agensi.

Kembali saat kejadian sebulan lalu di Tokyo. Haechan meremat bajunya sendiri saat menghampiri Jeno dan Jaemin yang ternyata sedang melakukan hal tak senonoh disana. Bukan itu masalahnya, kenyataan jika Jaemin seorang omega membuat hatinya hancur. Jaemin selama ini menipunya, menipu anggota band, menipu agensi dan menipu seluruh penggemar. Lebih buruknya lagi, Haechan sakit hati menelan kenyataan jika pria omega itu saja bisa menjadi idol, kenapa Haechan tidak?

Haechan diam-diam merekam kejadian yang menghancurkan harga diri Jaemin itu. Lalu, ia mengunci private pool dan meminta Mark maupun Jisung untuk tidak mendekati area yang ia beri alasan sedang under maintenance. Harus ia apakan video ini? Apa yang harus Haechan lakukan? Membongkarnya pada media? Lalu menghancurkan Misfit yang baru saja bersinar di masa karier nya. Menghancurkan Mark, orang yang ia sayang begitu saja? Haechan menggeleng. Lain kali ia akan pikirkan apa yang harus ia lakukan.


~MISFIT, Just a Friend to You~


Plak

Jaemin refleks menampar pipi Jeno setelah mendengar ajakan si alpha dominan tersebut.

"Aku bukan omega yang bisa diajak seperti itu." Ucap Jaemin penuh emosi dan tak terima. Apa-apaan rekan nya ini? Apakah Jeni mengajaknya berhubungan seperti film Friend with Benefit?

"Jaemin, maksudku...." Omongan Jeno terpotong begitu saja.

"Aku tidak bisa." Jaemin beranjak dari unit Jeno dengan wajah mengeras.

"Tunggu." Dengan terpaksa Jeno mengeluarkan alpha tone nya agar Jaemin tidak kabur.

Alpha tersebut mengeluarkan feromon nya agar Jaemin lebih tenang. Jaemin benci ketahuan menjadi omega, dengan mudahnya Jeno mengendalikan dirinya seperti ini. Jaemin sudah menyumpahi beberapa kalimat kasar dalam hati untuk Jeno, namun dirinya tak kuasa keluar dari unit padahal tinggal beberapa langkah lagi tangan itu bisa meraih knop pintu.

"Jaemin, salah kah jika aku ingin melindungimu?" Tanya Jeni dengan lembut. Ia benar-benar memperlakukan Jaemin seperti seorang omega yang rapuh saat ini.

Jaemin menggeleng sebagai jawaban nya. Jeno menghampiri omega yang tengah berdiri mematung dan memeluknya dengan lembut. Jaemin tak kuasa menahan debaran di dadanya. Apa-apaan si brengsek ini dengan lancang memeluknya sembarangan? Haruskah Jaemin kembali emosi dan mendorong nya? Tapi, ia tidak bisa. Feromon alpha dominan tersebut membuatnya lebih rileks dan sedikit lemas. Rasanya ingin ia tidur di pelukan Jeno.

Tidak, Jaemin kembali mengumpulkan kesadarannya.

"Kau tersiksa? Aku pun sama. Setelah malam itu kau selalu mengganggu tidurku Jaemin. Melihat mu baik-baik saja dan memelukmu seperti ini membuat hatiku sedikit lega." Jaemin terdiam tanpa membalas perkataan Jeno. Jangan ditanya detak jantung nya sudah sekencang apa sekarang.

"Percayalah, kita akan saling membutuhkan. Aku masih ingin berkarier dalam band. Aku pun menduga jika kau sama. Maka dari itu, ayo saling membantu. Jangan bertindak gegabah. Aku telah berbicara pada Jungwoo Hyung mengenai hal ini." Jeno melepas pelukannya dan memandangi paras rupawan dihadapannya.

Kenyataan jika Jaemin adalah seorang omega membuat Jeno tak bisa memandang teman nya itu sama seperti dulu. Ia patut akui jika Jaemin benar-benar cantik jika dilihat dari jarak sedekat ini.

"Maaf jika tiba-tiba dan terkesan memaksa. Kembali lah ke unit mu untuk memikirkan ini semua. Aku berharap kau tidak menyerahkan tubuhmu pada orang lain, kecuali memang pada orang yang benar-benar kau cintai nantinya." Jeno tersenyum lembut dan membuka kan pintu bagi Jaemin agar omega itu bisa keluar daru unitnya.

Jaemin harus istirahat dan berfikir matang-matang mengenai keputusan kedepan nya. Dokter Taeyong menyarankan Jaemin agar meminta Jeno membantunya. Dengan tidak terduganya Jeno menawarkan diri untuk membantu Jaemin. Jadi, ia harus bagaimana? Bisa kah Jeno yang terkenal brengsek ini ia percaya?


~MISFIT, Just a Friend to You~


Jungwoo memeluk kekasihnya yang tengah menunggu di private lounge seperti biasa. Mereka menumpahkan rindu bersama dan berbincang mengenai kehidupan sehari-hari. Jungwoo tak lupa melaporkan apa yang ia temukan mengenai adik kekasihnya itu.

"Ternyata adik mu itu seorang Omega?"

"Terbongkar juga akhirnya. Bagaimana dengan para member dan agensi?"

"Baru aku dan Haechan yang tau. Menurutmu, apa yang harus ku lakukan selanjutnya mengenai fakta mengejutkan ini?"

"Cukup tutup mulutmu."

"Kau tidak ingin menghancurkan karier nya?"

"Tidak, ayah bisa membunuh mu jika kau ketahuan membongkar rahasia anak kesayangan nya." Jungwoo mengangguk paham. Yuta memang terkenal sangat kejam dan menyeramkan pada orang lain.

"Paman Yuta sangat menyayangi anak haram itu ternyata. Aku tak habis piker." Jungwoo tertawa remeh.

"Aku berharap Jaemin selamanya menjadi entertainer, dengan hal itu ia tidak akan tertarik mengelola perusahaan milik ayahnya. Bukankah itu merupakan keberuntungan untuk ku?" Jungwoo mengangguk menanggapi ucapan Lucas.

"Baik, sekarang aku paham."

"Maka dari itu, awasi bocah itu untuk ku."


~MISFIT, Just a Friend to You~


Heechul sang produser tengah menonton anggota band yang sedang latihan. Ia merasakan emosi Jaemin yang tak menentu hingga permainan bass nya beberapa kali tertangkap keluar jalur.

"Stop!" Para anggota band menghentikan permainan nya. Mereka terdiam menunggu komentar pedas dari kakek-kakek yang sangat cerewet dan kritis ini.

"Mark, jangan terlalu banyak improvisasi. Kau merusak lagu. Jisung, perhatikan ekspresi wajahmu. Jangan datar seperti orang kebingungan. Jeno, perhatikan power mu. Durasi konser kita 3 jam. Jika power mu meledak-ledak seperti itu baru 30 menit akan cepat kelelahan. Dan yang paling parah untuk hari ini, Jaemin. Apa kau perlu menjalani masa trainee lagi agar tidak miss dan salah jalur? Aku tak peduli ada masalah apa kau di luar sana. Be a professional dan fokus pada lagu mu."

"Baik PD-Nim." Ucap mereka secara bersamaan.

"Jisung dan Mark, latihan sinkronisasi kedua gitar kalian di studio sebelah. Jaemin dan Jeno, atur tempo kalian. Aku akan kembali 30 menit lagi. Jika kalian tidak ada perubahan, latihan ku perpanjang dua jam." Heechul keluar didampingi oleh Haechan. Omega tersebut hanya bisa menyemangati para member di group chat.

"Ayo Sung!" Ajak Mark dengan wajah kesal nya. Jisung mengangguk dan mereka pun pindah ke studio yang lebih kecil.

Tersisa Jeno dan Jaemin di dalam studio utama. Keadaannya begitu canggung dan hening. Tidak sesantai biasanya. Mungkin karena mereka sudah tidak memandang diri masing-masing sama seperti dulu lagi.
Jeno paham betul jika Jaemin tengah bermasalah dengan dirinya sendiri. Dengan jati dirinya sebagai omega hingga mengganggu kegiatan band nya.

"Apa yang mengganggu pikiran mu?" Tanya Jeno berusaha memecah keheningan yang ada.

"Bukan urusan mu." Ucap Jaemin dengan ketus.

"Jaemin, apa harus aku mengeluarkan alpha tone agar kau patuh?" Jaemin melotot dan menggeleng, ia sangat tidak suka dikendalikan.

"Kemarikan tangan mu." Jaemin menurut dan Jeno segera meraih kedua tangan yang ternyata lebih kecil darinya itu.

Ia mengelus tangan Jaemin dan menggenggam nya. Jeno memperhatikan jika tangan Jaemin penuh luka lecet dan permukaan nya kasar. Wajar bagi seorang bassist memiliki tangan yang tidak indah. Jeno mengecup kedua tangan itu dan tersenyum pada Jaemin hingga mata sipit nya terlihat segaris. Jaemin terkejut dan berusaha menarik tangan nya. Namun Jeno menatap Jaemin dengan memohon. Akhirnya ia diam dan patuh pada alpha dominan dihadapannya ini.

"Lupakan dulu semuanya. Hari ini cukup ingat dirimu sebagai Alpha Jaemin sang bassist band Misfit dan aku Alpha Jeno adalah partner terbaikmu. Bagaimana? Ready for our collaboration?" Wajah mengeras Jaemin sedikit luluh mendengar penuturan kata Jeno. Ternyata, memiliki alpha membuatnya setenang ini. Tunggu, apakah Jeno Alpha nya?

~To be Continued~

MISFIT "Just a Friend to You" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang