𓆩05𓆪

766 51 3
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Happy Reading☽༓・*˚⁺‧͙

Sekarang kelas alice sedang jam kos, tidak menyiakan waktu mereka, ada yang main game/hp, baca buku/novel, nobar, ghibah bagi yang cewek, maupun turu. Tapi kadang ada yang memilih ke kantin.

Seperti alice dkk, mereka memilih menuju ke kantin, katanya sih bosan di kelas, lebih baik kantin.

"Siapa yang pesan nih" Ujar grey,

"Biar bunda yang pesan, kalian mau apa, tapi bayar pake uang sendiri ya" Tawar lena/lily.

"Lemon tea, sama nasgor, jangan lupa air aqua" - grey.

"Jus jeruk, bola-bola coklat, nasgor, mochi rasa coklat, ohya, susu kotak, rasa coklat"- alice.

" Yakin bisa habis?, banyak loh itu" Tanya lena heran. Alice hanya menggaguk sebagai jawaban.

"Okey kalau begitu, tunggu ya!" Ucap lena lalu pergi dari sana.

"Lo gak apa-apa jadi ayah grey?" Tanya alice polos, grey hanya menggaguk pasrah.

"Kalau pun gua nolak, tu anak marah sama gua, ngambek sebulan" Keluh grey, lalu menatap ke arah lena berada.
Alice yang melihat grey menatap lena, melebarkan matanya.

"Lo homo!" Tuduh alice berdiri dari duduknya dan menatap grey tak percaya.

"Sialan lo!, gua gak homo, cuman, heran aja gitu, ini juga usulan lo tau, lo yang pertama bilang ayah sama bunda tolol!" Kesal grey.

"Owh, kirain homo tadi, lo juga napa natap lena kayak gitu amat, gua kan jadi Shock" Ucap alice dengan cengengesan.

"Gua hanya kasihan liatnya, walaupun dia bahagia di sekolah, bukan berarti dia bahagia di rumahnya, bukan gua ngumbarin masalah keluarga lena, tapi gua prihatin, lo juga harus tau masalah keluarga lena" Jelas grey, menatap gerak gerik lena di ujung sana.

"Iya, kita ini sahabat jadi wajar kita harus tau keadaan sahabat kita sendiri, lena gak sendiri aja, masih ada kita di sampingnya, walaupun dia ngeselin, tapi gua suka sifatnya yang suka nolong orang itu" Ungkap alice.

"Haha, dia orangnya emang gitu, mangkanya gua suka berteman dengannya, terlebih lo, karena gua paling dewasa disini, jadi gua harus ngelindungin lo berdua, apapun keadaannya" Ucap grey tulus.

"Makanan datang!, ayo di makan anak bunda biar tumbuh jadi anak yang kuat, ayah juga makan, biar nanti malam staminanya ada buat kita main kuda-kudaan!" Teriak lena tanpa beban.

"LENA!" Teriak alice dan grey, lena hanya cengegesan.

-  -  -

Sekarang alice berada di mall, sendiri, oh tentu tidak, dia bersama abangnya, Alvian, tapi yang ia herankan, tumben cacing alaska mau ikut bersamanya.

"Lo mau beli apa sih?, lama amat!" Ketus alaska, bersekap dada.

"Ck, siapa suruh elo ikut, gua kan mau pergi berdua doang sama ian, bukan sama alaskaki kaya lo" Sinis alice berkacak pinggang.

"Lo!, ck, susah gua kalau adu mulut sama lo yang mulutnya lemes" Dengusnya.

"Gua kok dilawan, kalau gua debat capres, pasti gua yang menang" Banga alice, menepuk dadanya banga

"Udah, kagak malu apa diliat orang" Sahut alvian mulai jengah.

"Lo mau beli apa dek?, bentar lagi ayah pulang sama abang" Ujar alvian.

"Gua mau beli baju, kalau kalian capek, duduk aja di cafe sono, gua bisa sendiri"  Ucap alice menujukan cafe yang berada di dekat mereka.

"Oke, bagus kalau gitu" Ucap alaska dan pergi dari sana.

TRANSMIGRASI ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang