𓆩09𓆪

512 33 2
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Happy Reading☽༓・*˚⁺‧͙

Di pagi minggu, kali ini alice sedang bersantai di ruang tamu, hanya menonton film horor dan cemilan yg selalu berada  di pangkuannya.

"Serius?, katanya filmnya seram, ini kok gak, gak asik anjir" Keluh alice, menatap tv yang ukurannya cukup besar dihadapannya.

"Yuhuuu!, apakah ada orang!!" Teriak seseorang. Alice menatap malas ke arah seseorang tersebut, siapa lagi kalau bukan bagas dribble.

"Gak ada!, ngapain sih lo pada kesini, ganggu suasana tau gak!" Ketus alice.

"Kan kami ini tamu VIP yak!, jadi kami bebas dong keluar masuk, iye kan?" Canda bagas.

"Eeleh, tamu VIP bapak lo, itu namanya lo gak punya rumah oon!" Cibir alice sinis.

"Udah gak apa-apa, abang udah izinin" Lerai alvian. Bagas menatap alice mengejek, dan dibalas dengusan oleh sang empu.

"Berantakan amat anjir!, lo makan tu jangan buang sampahnya sembarangan!, kita ini kan tamu!" Ketus bagas.

"Iya, iya, sipaling bersih, ampun ketua" Ujar alice malas.

"Lo bersihin kek" Sinis bagas.

"Malas, gua kan anak dari pemilik ni rumah kan?, jadi biasanya, prinsip bapak gua, orang asing yang masuk rumah ini, adalah orang yang mau ngedaftar jadi art di sini, jadi lo boleh langsung kerja kok, bersihin ya om, inces mau pergi dulu, bayy!!" Cibir alice dan pergi dari sana.

"Anak bang*at!, ALICE!!" Raung bagas.

"SEBUT NAMA KU 3 KALI KAWAN!, MANGKA ENGKAU MENDAPATKAN BONUS!!"  Teriak alice.

"Gila" Batin mereka.

_____

"Gua mau kemana ya?" Batin alice heran, saat ini alice berjalan tidak tentu arah, mau pakai motor?, heh!, sampai saat ini, motor yang ia ingin tidak jadi di beli, kenapa?, itulah dia gak tau.

"Ck, Motor gak jadi dibeli, pak yanto sakit, ian sibuk sama temannya, besti pada sibuk semua, kayak pengacara aja mereka 'penganguran banyak acara' " Decak alice.

"Aaaaa!, anjir lah, pahit banget hidup gua, udah gitu gua gak guna masuk kedunia novel gak jelas ini, masa kematian ibu nih pemilik tubuh gak gua cari-cari, kan anjir emang, udah gua dikasih hidup lagi, malah gak balas budi, hobinya foya foya doang lagi!" Kesal alice.

"Kok gua kesal sama diri gua sendiri ya?, tolol bet deh" Lirih alice.

"Alice?" Panggil seseorang. Alice menoleh ke asal suara, ternyata revan yang berada tepat dibelakangnya,
mungkin badan  mereka tinggal sesenti lagi bakal bersentuhan.

Alice terpaksa menatap revan yang lebih tinggi darinya.

"Eh, evan, kenapa?" Ujar alice basa basi.

"Kamu ngapain disini?" Tanya revan.

"Aku?, oh aku lagi jalan² aja, kamu juga ngapain kesini?" Ucap alice.

"Mau, Eeee, jalan² juga" Jawab revan ragu. Alice menatap revan heran.

"Owh gitu, mau jalan sama?" Ujar alice. Revan hanya menggaguk sebagai jawaban.

"Kamu udah makan?" Tanya revan.

"Udah kok, tapi kepengen nasi goreng deh" Jawab alice.

"Ayok kita beli nasi goreng" Ajak revan.

"Enggak deh,  ke taman aja ya evan?" Ujar alice, revan hanya menggaguk sebagai jawaban, lalu menggandeng tangan alice.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang