Shani adik-adiknya telah sampai di SMA Gandhi 48 setelah memarkirkan mobil mereka langsung pergi ke ruang kepala sekolah,saat shani dan adik-adiknya sedang berjalan di sekitaran lapangan basket tiba-tiba ada bola yang melambung ke arah mereka lebih tepatnya ke arah Shani, shani pun terjatuh pingsan saat bola itu mengenai kepalanya dengan sangat keras.
"CI" Panik adik-adiknya
"maaf saya tidak sengaja" Ucap seseorang menghampiri Shani dan adik-adiknya
"Chika" Gumam Grenan
Orang itu adalah chika, ia tidak sengaja melempar bola ke arah Shani karena keseimbangannya saat memantulkan bola tidak seimbang
Chika yang baru sadar yang ia lukai ada Cici dari bos nya pun terkejut, chika takut jika dirinya akan dipecat dari pekerjaannya karena itulah satu-satunya tempat ia mencari uang
"Maaf bos jinan, saya ga sengaja" Ucap Chika menunduk
"Nan,ayo bawa ci shani ke rumah sakit" Ucap Cindy
Jinan pun langsung menggendong shani menuju mobil untuk pergi ke rumah sakit diikuti yang lain sedangkan chika ia hanya bisa menghela nafas pasrah jika ia akan dimarahi saat berkerja, bukan hanya itu chika juga khawatir dengan kondisi shani takutnya ada yang parah walaupun hanya terkena bola
"Udah chik gpp" Ucap Zee
"Saya takut dia kenapa-napa" Ucap Chika
"Tapi gw malah khawatir sama lo Chik" Ucap Adel
"Memangnya ada apa?" Tanya Chika
"Loh, lo ga tau apa kalau itu ci shani sama adek adeknya pemilik sekolah ini" Jawab Adel membuat chika terkejut
"Sebenarnya punya papahnya tapi karena udah meninggal jadi ci shani yang urus" Lanjutnya
Chika hanya membalas dengan helaan nafas setelahnya ia berlari menuju kelas untuk mengambil tas dan kunci motornya, chika akan menyusul shani dan yang lain, chika tau pasti mereka akan pergi ke Rumah Sakit Pelita karena itu lah rumah sakit yang terkenal dan dekat
Chika langsung menaiki motornya saat sampai di parkiran tanpa mengganti baju olahraganya terlebih dahulu, ia melajukan motornya dengan kecepatan cukup tinggi ia tidak masalah jika akan mendapatkan amarah dari guru karena bolos yang penting chika bisa memastikan bahwa Shani tidak apa-apa dan ia akan meminta maaf lagi
10 menit berlalu akhirnya chika sampai di rumah sakit, chika langsung masuk ke dalam tanpa bertanya kepada suster ia langsung menemukan keberadaan Jinan yang duduk di kursi luar ruangan
"P-permisi" Gugup Chika berdiri di samping Jinan
"Chika?, kenapa kamu ke sini?" Tanya Jinan menatap Chika
"S-saya ingin meminta maaf dan ingin mengetahui kondisi-" Jawab Chika terdiam karena ia lupa nama seseorang yang ia lukai tadi
"Shani, kamu bisa panggil ci Shani" Ucap Jinan yang mengetahui bahwa Chika bingung
"Ci shani udah gapapa kok chika, ci shani juga udah sadar" Ucap lanjutnya
"Syukurlah" Batin Chika lega
"A-apa saya boleh menemui ci s-shani untuk meminta maaf langsung?" Tanya Chika sopan
"Silahkan, kamu masuk aja" Jawab Jinan
"Makasih kak bos" Ucap Chika
"Panggil kak jinan aja" Ucap Jinan di angguki Chika
"Saya permisi masuk kak" Ucap Chika lalu masuk ke dalam ruangan Shani diperiksa
Ceklek
Pintu terbuka membuat orang yang berada di dalam langsung menatapnya, sungguh takut yang chika rasakan saat mata mereka tertuju padanya