3

152 24 6
                                    




.•♧*.

London sedang bersedih. Derai hujan tiada hentinya dari matahari keluar dari ufuk nya. Pertrichor tercium di setiap jalan London. Elysia akan berterus terang bahwa ia menyukai suasana ini, dimana hampir semua penduduk berdiam di rumahnya ataupun tempat kerja nya. Tidak banyak orang berjalan kaki hari ini, hanya ada beberapa kereta kuda yang berlalu lalang. Sebab itu, Elysia keluar disaat cuaca sedang suram. Dengan payung hujannya Elysia berjalan mengitari sepanjang jalan London bersama Mattie. 

"Irene akan datang mengancam Inggris..." Di keheningan itu, Elysia bermonolog. Mattie yang berjalan dibelakang nya pun bingung. "Mengancam?"

"Dia membawa dokumen Revolusi Prancis."  Pupil mata Mattie membulat. Pasalnya, dokumen itu menunjukan sisi gelap kerajaan. "Pemerintah akan bergerak cepat mengetahui itu. Mungkin, MI6 akan turun tangan akan hal itu." Timpal Mattie.

"Tidak, Albert pasti mengincar itu. Bayangkan saja, banyak keuntungan jika bisa mendapatkan dokumen itu. Mereka akan meminta pembiaran bergerak pastinya."

"Apa kita harus merebut dokumen itu juga? Itu juga bisa menguntungkan kita kan?"

Langkah kaki Elysia terhenti, lalu berbalik. "Tidak perlu. Kita punya senjata lebih jitu untuk mengancam pemerintahan. Dokumen Malam Berdarah. Harry baru saja mendapatkannya di Swedia." Ia tersenyum, menyingkirkan payung yang melindungi nya dari hujan. "Biarkan aku bermain air hari ini."

♧♧♧

Elysia mengangkat kertas harian yang baru di rilis beberapa jam yang lalu. 

London News.

Ditemukan mayat Irene Adler di sungai 1 hari yang lalu. Terungkap bahwa Irene Adler telah dibunuh. Terdapat luka tusukan di bagian dada kanan dan leher nya. Para saksi mata melihat bahwa sebelum kejadian terjadi Irene Adler sempat membeli roti untuk para gelandangan. Primadona berhati mulia. Semoga kau tenang disana.

"Hebat juga bisa mendapatkan mayat yang persis seperti Irene. Bagaimana kemarin malam Mattie?"

"Sesuai perkiraan. Sherlock mengikuti Irene ketika Irene berjalan ke gereja kosong. Gereja itu mempunyai ruangan bawah tanah. Irene menyebut sumpah nya disana. Siang ini Moriarty akan bernegosiasi dengan pemerintah—Mycroft dan Edgar."

"Ugh, menyebalkan. Harry belum datang dengan dokumen itu. Sial..."

"Tidak menutup kemungkinan bahwa Harry akan datang siang hari ini, Ely..."

"Tapi kau tau sendiri kan betapa ngaret nya Harry? Anak itu benar-benar menyebalkan."

Mattie memasang muka datar. Lagi-lagi majikannya ini menyebut kata-kata yang asing di telinganya. Sejak dulu Mattie sering mendengar kata-kata yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Tapi majikannya ini sering menyebut "bajingan Harry" ketika sedang diganggu oleh adiknya itu. Mattie sering bertanya beberapa kali, pada akhirnya Elysia tidak pernah menjawab pertanyaannya.

Elysia berjalan keluar dari ruang kerjanya. Ia hendak mengunjungi perpustakaan pribadi Madelaine. Sesampainya di ruangan itu, Elysia membuka pintu yang tiga kali lipat lebih besar darinya. Di dana, terlihat pria bersurai blonde dan manik biru nya yang secerah langit sedang menidurkan kepalanya di meja.

 Di dana, terlihat pria bersurai blonde dan manik biru nya yang secerah langit sedang menidurkan kepalanya di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐘𝐄𝐔𝐗 𝐃'𝐀𝐍𝐆𝐄 ; 𝙼𝚘𝚛𝚒𝚊𝚛𝚝𝚢 𝚝𝚑𝚎 𝙿𝚊𝚝𝚛𝚒𝚘𝚝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang