🏴Part 14

27 1 0
                                    

Hari senin seperti biasanya melaksanakan kegiatan upacara bendera di Lapangan utama SMA Dermana yang begitu luas sehingga dapat menampung ribuan orang.
Semua berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing karena agar tidak ada yang melanggar aturan sekolah untuk tidak mengikuti upacara bendera.

"Ziaaa" teriak seorang gadis yang tak lain ialah celsi.

"Hmm" balas zia.

"Tungguin aku" pinta nya.

"Lo lama cel, keburu kita telat upacara" Seru Zia.

Celsi pun menghampiri zia dengan nafas terengah engah karena sehabis ia berlari mengejar zia. Karena hari ini Acha tidak sekolah jadi mereka hanya berdua.

Ziana dan celsi pun berjalan menuju lapangan utama untuk mengikuti upacara yang bentar lagi akan di mulai.

Ziana baris di paling belakang dengan celsi dan juga di depan mereka terdapat zena dan nadin yang berbaris. Zena melirik ke arah ziana namun ziana hanya cuek tak merespon.

"Ih kok zia ngeselin sih" gumam zena dalam hati sambil memanyunkan bibirnya kesal.

Lamanya upacara bendera akhirnya usai, para murid pun membubarkan diri menuju kelas nya masing-masing.

Zia dan celsi pun berjalan menuju arah kelas.

"Zi bentar ya tali sepatu aku lepas" ucap celsi lalu berjongkok membenarkan tari sepatunya yang lepas.

Lalu tak lama selyn dan anggota black moon girl lainnya lewat dan berpapasan dengan zia yang menuju celsi membenarkan sepatu. Selyn melihat zia yang cuek dan biasa saja ke mereka tapi selyn tau bahwa zia sedang berpura-pura tidak mengenal mereka.

"Dah selesai" ucap celsi berdiri setelah membenarkan tali sepatunya, namun ia tak sengaja menyenggol seseorang dibelakangnya yang tak lain itu Alina dan temannya yaitu kayla, sintia, amara, dan geyna.

"Maaf aku gak sengaja" ucap celsi meminta maaf pada Alina yang tak sengaja ia senggol saat ia mundur setelah membenarkan sepatunya.

"Makanya lo kalo punya mata liat dong jangan mundur kayak orang buta" Cetus Alina dan mendorong bahu Celsi tapi langsung zia tangkap.

"Hey biasa aja dong gak usah kasar lo" Ujar Zia pada Alina.

"Lo gak usah ikut campur urusan gue bangsat, temen lo ini salah nyenggol gue" Seru Alina tak terima.

"Dia udah minta maaf gak sengaja, lo aja yang ribet selalu di perpanjang" Seru Zia membela celsi.

"Udah kak gak usah debat, aku minta maaf ya tadi gak sengaja sumpah" Ucap Celsi pada Alina.

"Minta maaf? Lo gak liat tadi lo sempet nginjek sepatu gue hah? Sepatu mahal gue nih" Cetus Alina.

"Iya kak aku minta maaf" Seru Celsi.

"Gak segampang itu dong, lo harus bersihin sepatu gue pake tangan lo sendiri" Titah Alina pada celsi.

"Heh iblis jahanam lo punya otak kan? Kotor juga kagak sepatu lo, seenaknya lo nyuruh nyuruh temen gue hah? Lo kali yang buta gak liat tuh sepatu kotor kagak hah?" ucap zia kesal dengan sikap Alina yang seenaknya.

"Oh apa lo yang mau bersihin sepatu gue? Kan lo pahlawan" Cetus Alina lalu tertawa bersama temannya.

"Najis banget gue bersihin sepatu iblis jahanam kayak lo" Celetuk zia.

"Ya udah cepat lo bersihin sepatu gue" Titah Alina pada celsi.

Celsi hanya terdiam dan melirik ke arah zia.

"Gue beliin sepatu baru kalo lo mau, jadi lo gak usah ganggu temen gue dan ga usah perpanjang masalah yang gak jelas ini" Ujar zia.

"Oh mau jadi sok kaya lo? Sepatu gue dari london dan mahal" Ucap Alina menyombongkan.

MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang