03.

3.4K 397 67
                                    

"Cathrina pulang bersama saya."

Mendengar perkataan dari guru muda, Derimmy hanya mengangguk paham. Ia memakai helm, dan segera melaju pergi dari parkiran sekolah.

"Lo lagi, lo lagi. Mau nya apa sih?!" Cathrina membuang nafasnya kasar, dan menatap guru muda dengan tajam.

Melihat tingkah muridnya, guru muda merasa gemas padanya. "Gemes banget sih kamu." Guru muda menangkup wajah Cathrina, dan mengusap kedua pipinya dengan lembut.

"Apasih?!" Cathrina menyingkirkan kedua tangan guru muda dari pipinya. "Gausah nyentuh - nyentuh gue." Lanjutnya, Cathrina memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak ingin melihat wajah guru muda di depannya ini.

"Saya mau nganterin kamu ke rumah loh, niat saya baik." Tidak sempat membalas, guru muda sudah menarik tangan kanan Cathrina untuk menuju ke arah mobilnya yang sedang terparkir.

Sesampainya di depan mobil, guru muda membukakan pintu untuk Cathrina agar duduk disebelahnya. "Gue mau di belakang." Cathrina masih saja keras kepala. Mungkin karena saat ini dia sedang datang bulan?

"Di depan saja, Cathrina." Guru muda mengisyaratkan kepadanya untuk segera masuk ke dalam mobil. "Gue bilang mau di bela-" Lelah dengan balasan dari Cathrina, guru muda akhirnya memeluk pinggangnya dengan erat. "Saya bilang, di depan." Tegasnya. Merasa takut dengan tatapan tajam dari sang guru muda, Cathrina hanya bisa pasrah, dan masuk ke dalam mobil.

Selesai dengan Cathrina, guru muda segera memasuki pintu supir mobilnya. Ia menyalakan mesin, dan pergi melaju keluar dari area sekolah.

Didalam perjalanan, Cathrina sibuk memainkan ponselnya. Tidak peduli dengan guru muda yang selalu memberikan beberapa pertanyaan padanya.

"Kamu suka mie ayam?"

"Iya."

"Kamu suka nasi goreng?"

"Iya."

"Kamu suka kerupuk?"

"Iya."

"Kamu suka saya?"

"Iy-"

Mendengar pertanyaan terakhir, Cathrina yang sibuk melihat ponselnya, kini beralih menatap guru muda dengan tatapan sinis. "Gajelas semua tau ga sih pertanyaan lo?" Guru muda melirik Cathrina, sekilas. "Kamu suka saya kan? Jujur aja." Guru muda mengangkat kedua alisnya, naik dan turun.

"Kepedean lo, fokus nyetir." Cathrina kembali sibuk memainkan ponselnya. Guru muda hanya terkekeh mendengar jawaban dari Cathrina, dan kembali fokus menyetir untuk menuju rumahnya.

Saat sampai di depan rumah, Cathrina membuka pintu mobil, dan segera menuju gerbang rumahnya. Namun, disaat ingin membuka gerbang, Cathrina melihat pintu rumahnya dikunci dari luar. "Bunda sama papah kemana?" Gumamnya.

Melihat Cathrina yang belum memasuki rumahnya, guru muda keluar dari mobil, dan menghampirinya.

"Kenapa belum masuk?" Cathrina berbalik ke belakang, dan menunjuk kepada pintu rumah yang terkunci. "Liat, pintu nya dikunci, gimana gue mau masuk?" Guru muda melihat ke arah pintu rumahnya yang terkunci, dan kembali menatap Cathrina. "Ke rumah saya aja, mau?" Cathrina menggelengkan kepalanya. "Engga, gue nunggu disini aja."

Teacher's Pet. ( Orine ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang