10.

2.5K 257 48
                                    

"Kenalin, gue Alana Gavriel. Pacar murid kesayangan lo."

Kata - kata tersebut sudah terulang beberapa kali dipikiran seseorang yang sedang duduk di tepi danau. Sore hari, menikmati matahari yang akan tergantikan oleh bulan.

"Kapan gue bisa hidup dengan bahagia di dunia ini? Semua yang gue mau, gabakal bisa terwujud."

Tidak lain, dan tidak bukan, itu adalah sang guru muda yang sedang menggerutu tidak jelas disana.

Setelah Alana mengajaknya berkenalan, guru muda tidak membalas jabatan tangannya. Ia berlari menjauh darisana dengan perasaan kecewa. Mengapa Cathrina tidak memberitahu dari awal soal ini? Mengapa harus pada saat dia sedang sakit? Entahlah, hanya Cathrina lah yang tahu jawaban dari semua pertanyaan itu.

Kesendirian memang hal yang bisa menenangkan hati sang guru muda saat ini. Tapi, sepertinya kesendirian tersebut tidak bertahan lama..

Motor berwarna hitam pekat, kali ini terlihat sedang terparkir di sebelah kanan sang guru muda. Tidak terlalu dekat, dan tidak terlalu jauh.

Seseorang tersebut membawa sebuah bekal kecil, lengkap dengan 1 gelas botol minuman.

"Lo disini udah berapa lama? Lo baru sembuh, gausah aneh - aneh." Orang tersebut duduk tepat di samping kanan sang guru muda. Ia menaruh botol minuman, membuka bekal kecil yang telah ia bawa, dan memberikannya kepada sang guru muda.

"Makan dulu, gue tau lo belum makan kan?" Guru muda hanya melirik sekilas bekal kecil tersebut. Lalu kembali menatap indahnya matahari yang akan tenggelam. "Lo aja yang makan, gue ga mood." Guru muda menepis pelan bekal kecil tersebut.

Menyerah? Tentu tidak. Orang tersebut kali ini mengambil sebuah sendok kecil yang ia simpan di tas nya. Kemudian, dirinya mengambil sedikit suapan yang akan ia berikan kepada sang guru muda. "Makan, kali ini aja nurut sama gue." Guru muda kembali melirik kepada nya. Sorotan mata yang tajam, tentu saja berhasil membuat sang guru muda takut. Tidak bisa menolak, akhirnya sang guru muda dengan senang hati menerima suapan tersebut.

"Kok lo tau gue disini?"

"Apa yang gue gatau soal lo?"

•••

"Gue ga yakin soal ini, gue takut dia kepikiran."

Saat ini, sekumpulan teman Cathrina sedang duduk di luar gedung rumah sakit. Lengkap dengan pasangan mereka masing - masing. Derimmy bersama Regina, Callista bersama Ellarian, Nachia bersama Nalaisha, dan Cahrina bersama Alana.

"Ga yakin gimana? Lo mau guru muda itu suka sama lo? Dia udah jujur sama gue, kalo dia suka sama lo. Gue ga setuju soal itu. Lo sama dia beda status kalo di sekolah. Lo murid, dia guru. Beda 3 tahun, Cath. Gabisa, gue ga izinin lo sama dia." Nalaisha mengeluarkan pendapatnya. Nachia yang berada di samping nya, menatapnya dengan heran. "Kakak ga restuin hubungan kakakku? Kakak jahat." Nachia beranjak dari tempat yang ia duduki, dan berlari jauh darisana, meninggalkan Nalaisha yang bingung terhadap tingkahnya.

"Malah diem, susulin sono. Susah dibujuk nya tuh bocah." Nalaisha mengikuti saran dari Derimmy. Ia beranjak dari tempat yang ia duduki, dan berlari mengejar kemana arah Nachia pergi.

Cathrina sedikit lega karena kepergian Nalaisha. Karena, Nalaisha adalah salah satu teman dekat yang selalu posesif sekaligus peduli terhadap apapun kondisi dirinya. Bahkan, ketika Cathrina sedih tanpa adanya alasan. Nalaisha selalu panik, apa yang ia alami? Siapa yang membuatnya menangis? Apa alasannya? Hampir semua pertanyaan itu telah Nalaisha lontarkan kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teacher's Pet. ( Orine ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang