Chapter 10 : Gadis Kecil

410 49 3
                                    

"Ra, saya ada urusan sebentar di ICU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, saya ada urusan sebentar di ICU. Kamu duluan ke cafetaria saja, nanti saya susul."

Dara yang berjalan di samping Aliona hanya mengangguk sembari tersenyum. Wanita itu tidak tahu dan tidak ingin tahu urusan apa yang dimiliki bos besarnya itu di ICU.

Aliona turun di lantai 5, tempat ruang ICU berada. Wanita itu melihat ke sekitar, belum tampak sosok yang memiliki janji temu dengannya siang ini.

Aliona menghela napas, wanita itu duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan ICU. Kursi berkapasitas 4 baris yang hanya diisi oleh seorang gadis kecil berusia sekitar 10 tahun di bagian ujung kursi, membuat dua sisi bagian tengah kursi tersebut kosong.

Gadis itu hanya diam. Tidak memegang ponsel atau apapun. Di lehernya, tergantung kartu yang bertuliskan "penunggu pasien."

Ada rasa ingin bertanya dalam diri Aliona, tetapi wanita itu mengurungkan niatnya. Dia tidak ingin mengganggu siapapun di tempat ini, termasuk gadis kecil di ujung kursi yang dia tempati.

Aliona yang memilih mengalihkan perhatiannya ke arah ponsel tiba-tiba terdiam saat mendengar suara perut yang sepertinya belum terisi makanan.

Bukan, itu bukan suara perutnya, tapi suara perut gadis kecil di ujung kursi yang sekarang sedang mengusap perutnya.

"Hei, kamu nunggu siapa?" Aliona memberanikan diri untuk menyapa gadis kecil di ujung kursi.

Gadis itu menoleh. Wajahnya tampak sayu, rambutnya di kepang satu dengan bagian atasnya yang sudah tidak rapi.

"Ibu." Jawabnya singkat seraya tersenyum.

Aliona melihat lagi ke sekitar, semenjak dia duduk di kursi itu hampir 10 menit, tidak ada satupun orang dewasa yang menghampiri gadis kecil itu.

"Kamu sama siapa? Sama ayah kamu?" Lagi Aliona coba bertanya.

Gadis itu menggeleng. "Sendirian tante. Ayah sudah meninggal 3 tahun yang lalu."

Jantung Aliona seketika terasa berhenti berdetak saat mendengar jawaban gadis itu. Belum lagi dengan senyuman yang terlukis di wajah cantiknya, membuat rasa iba dalam diri Aliona memuncak.

"Sudah berapa hari ibu dirawat dek?"

"7 hari tante."

Aliona mengangguk. Ingin rasanya bertanya lebih jauh kemana keluarga gadis ini, tetapi lagi-lagi suara perut gadis itu mengusik naluri keibuannya.

"Kamu sudah makan siang?"

Gadis itu menggeleng. "Uang saya tinggal empat puluh ribu tante, kalau uang ini saya buat beli makan, nanti gak bisa beli pampers untuk ibu."

DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang