Bagian 18 [gugur?]

632 37 0
                                    


By cloudy_



.
.

Waktu berjalan begitu cepat, Edvard dan Louis sudah sah menjadi pasangan

Usia kandungan Louis sudah memasuki bulan ke 7, dan semua berjalan dengan mulus sampai hari dimana Edvard mendapat pesan dari kembaran nya di negrinya

"Gawat" ucap Edvard

Louis memperhatikan dengan khawatir "ada apa?"

Edvard menatap Louis serius "Negri ku sedang tidak baik-baik saja, aku harus kembali untuk membantu kembaran ku"

"Apa? Kalau begitu cepat pergilah, jangan membuang waktu lagii"

Edvard diam dengan tatapan frustasi nya "tapi kamu? Aku tidak bisa meninggal kan mu begitu saja, dan lagi aku belum tau kapan bisa kembali"

Louis memegang punggung lengan kanan Edvard "aku akan baik-baik saja ada Alvian dan Kaka, kamu harus berjanji untuk kembali"

Edvard "tapi-"

"Jangan mengatakan apa-apa lagi, Edvard kamu adalah seorang raja dan negri mu tidak baik-baik saja apa kamu akan membiarkannya dan terus melemparkan tanggung jawab mu pada kembaran mu?" Tanya Louis

"Tidak, maaf kan aku"

"Kalau begitu pergilah"

"Baiklah, aku akan pamit pada Kaka mu dan tuan Alvian" ucap Edvard

"Tidak perlu, aku akan mengatakannya pada mereka.. cepatlah rakyat mu membutuhkan mu" bujuk Louis

Edvard terlihat berfikir sejenak "baiklah"

Edvard membuka portal antara dua dunia "Aku pamit"

"Mn, cepatlah kembali"

"Aku akan" Edvard masuk kedalam cahaya putih dan portal menutup

Louis terdiam namun selang beberapa waktu seseorang mengetuk pintu kamarnya "ka Louis ini aku Alvian"

"Masuk"

Alvian masuk kedalam membawa bayi yang digendong nya "sedang apa? Dimana tuan Edvard?"

Kata-kata itu membuat Louis berkaca-kaca, dan itu membuat Alvian panik "ada apa?" Dengan cepat Alvian menghampiri Louis yang duduk di ranjang

"Alvian Edvard kembali ke negri nya karna ada masalah yang harus membuatnya turun tangan, aku tidak tau Malasah apa tapi dari ekspresi nya dia serius. Aku takut terjadi apa-apa padanya" buliran bening jatuh dari pipi Louis

Alvian menjadi khawatir "apa tuan Edvard baru saja pergi? Kapan kembali?"

Louis menggeleng "aku tidak tau"

Alvian terlihat berfikir "apa kita tidak bisa mengirimkan bantuan?"

"Alvian hanya dia yang bisa membuka portal" ucap Louis

Alvian termenung namun akhirnya meyakinkan Louis bahwa semua akan baik-baik saja, dan Edvard pasti akan kembali hanya menunggu waktu

Namun ini sudah sebulan lebih dan belum ada kabar dari Edvard, bahkan kandungan Louis tinggal menunggu hari

Alvian selalu menghibur Louis agar dirinya tidak stress, sindy sesekali ikut karna harus menggendong baby Arles saat Alvian menghibur Louis

William juga kadang mengajak adiknya jalan-jalan agar tak terlalu terpikirkan oleh Edvard namun tetap saja saat malam tiba isi pikiran Louis hanya dipenuhi oleh Edvard

Malam itu saat Louis sedang istirahat dikamar tiba-tiba saja perutnya sakit, Louis meringis kesakitan dan berteriak meminta tolong

Penjaga yang bertugas segera masuk dan memeriksa "to-tolong aku"

Penjaga tersebut langsung dengan bergegas mencari William, dan mereka bergegas kembali bersama Alvian yang membawa tabib kerajaan

Diranjang Louis terus meringis kesakitan "Kaka... Sakit"

William mendekati adiknya yang sedang diperiksa, dia memegang tangan adiknya dan berusaha menyalurkan energi positif

Louis benar-benar tidak tahan dan akhirnya pingsan, Alvian khawatir dan William panik

"Ada apa ini?" Tanya William pada tabib

"Maaf tuan, jantung bayi nya melemah mungkin karna ibunya stress atau kurang istirahat, alangkah baik nya jika tuan Louis tidak memikirkan banyak hal dan beristirahat, setelah ini saya akan merawat nya sampai tuan Louis sadar.. saya juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan bayi nya karna kemungkinan keguguran bisa saja terjadi" ucap tabib

Alvian menutup mulutnya karna syok, William mengepalkan tangannya dan melihat Louis dengan sedih

"Tuan William.. sebaiknya temukan sumber tuan Louis menjadi stress karna banyak pikiran" ucap tabib kerajaan

William terlihat berfikir 'bagaimana cara ku menghubungi edvard' batinnya

William membawa Alvian pergi dari kamar Louis menuju kamar mereka untuk membicarakan masalah ini

"Willy? Bagaimana ini .." ucap Alvian khawatir

William berjalan mondar mandir layaknya setrika dan berfikir keras "sayang bagaimana cara nya menghubungi edvard? Apa yang harus dilakukan?" William menjadi frustasi

Alvian menggeleng "aku tidak tau, aku tidak berguna"

Ucapan Alvian berhasil membuat William berhenti dan menatapnya "sayang? Apa yang kamu katakan? Jangan mengatakan itu lagi"

Alvian menunduk "maaf"

William mendekat pada Alvian dan memeluknya "tidak ada yang bisa kita lakukan selain hanya berharap Edvard cepat kembali, dia adalah ayah bayinya seharusnya dia bisa merasakan keberadaan bayinya yang terancam"

Alvian mengangguk dalam pelukan mereka, 'Edvard cepatlah kembali kalau ingin pasangan dan anak mu baik-baik saja' batin william

Bersambung...

"Pregnant with your child" ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang