By_clody
•
•
•
.
."Alvian.. sudah membaik?" Tanya Louis yang sekarang berada dikamar Alvian untuk melihat kemajuan pada Alvian
Alvian tersenyum "sudah ka, bagaimana dengan mu?" Alvian melirik luka dilengan Louis
"Sudah sembuh.., tinggal lepas perban saja" ucap Louis
Disela pembicaraan mereka William datang membawa semangkuk bubur putih, Alvian dan Louis secara bersamaan menengok pada William
William berjalan mendekati Alvian dan duduk disebelah nya "makanlah dulu"
"Terimakasih tuan" Alvian mengambil mangkuk bubur yang diberikan William dan mulai memakannya
Louis tersenyum melihat interaksi keduanya
"Karna keadaan Louis dan dirimu sudah berangsur membaik, setelah 3 hari ini kita akan melaksanakan pernikahan resmi" ucap William secara tiba-tiba membuat Alvian tersedak
William dengan cepat memberi segelas air putih pada Alvian yang langsung Alvian terima dan minum secara rakus
Louis khawatir "apa tidak terlalu cepat ka?"
"Tidak.. lebih cepat lebih baik" ucap William
Louis menatap Alvian dan menunggu jawaban nya, walau bagaimanapun semua keputusan dari kedua belah pihak
William juga menunggu jawaban Alvian "tuan.. aku ah, apa benar kita akan menikah aku"
"Kamu tidak percaya, kamu meragukan ku?" Tanya William
Alvian dengan cepat menggeleng "bukan begitu aku hanya-"
"Percayalah pada ku" ucap William
"B baiklah"
William tersenyum mendengar nya begitu juga Louis yang merasa senang Karan sebentar lagi Kaka nya akan menikah apalagi menikah dengan orang yang sangat Louis anggap keluarga
Suasana menjadi hangat hingga Louis bertanya keberadaan Edvard "ka? Dimana Edvard?"
William melirik adiknya itu "dia sedang bersama prajurit ku mencari keberadaan ayah Alvian
Alvian terbelalak "u untuk apa tuan?" Tanya Alvian
"Memberinya sedikit pembelajaran" jelas William
Alvian menggeleng "tidak.. jangan menyakitinya"
"Aku tidak akan.. hanya mengobrol sedikit dan memberinya hukuman yang pantas" ucap William
Alvian tetap saja merasa cemas, akhirnya Louis meyakinkan Alvian hingga Alvian yakin dengan perkataan William
Pintu kamar Alvian dibuka semua menoleh, Edvard masuk kedalam "Sudah ketemu" ucap Edvard sembari berjalan menghampiri ketiganya
Alvian langsung berdiri dari duduknya "ayah?"
Edvard mengangguk, Alvian hendak berlari dan pergi keluar namun tangannya dipegang oleh William "tunggu disini, biar aku bertemu dan berbicara terlebih dahulu dengannya" ucap William
"Tapi-"
"Jangan membantah" tegas William
Louis meminta Alvian untuk mendekat padanya dan menunggu, William menatap Edvard "bawa aku padanya"
William dan Edvard pergi keluar meninggalkan Alvian dan Louis
***
William berjalan dipimpin Edvard menuju aula singgasana miliknya, dari kejauhan seorang pria berumur menatap kedatangan William dan Edvard
Sesampainya William menatap tajam pada pria berumur yang ternyata ayah Alvian
"T tuan"
"Diam, kamu tidak ada hak untuk berbicara kecuali aku mengizinkannya" ucap William
Reff terdiam dan menunduk tidak berani untuk menatap William
"Tau kenapa kamu disini?" Tanya William
Reff menggeleng "t tidak tuan"
William berjalan dan duduk di singgasana nya "walau bagaimanapun kamu adalah ayah dari calon pasangan ku, aku tidak akan terlalu kasar padamu. Hanya saja melihat perlakuan mu pada Alvian kamu harus mendapat hukuman yang sepadan"
Reff tertegun dan mengangkat wajahnya menatap William "A Alvian?"
"Ya.."
"D dimana Alvian?" Tanya Reff
William mengepalkan tangannya "masih berani bertanya? Tidak tau malu"
Reff kembali menunduk ketakutan, tiba-tiba saja Alvian datang dan berlari ke arah reff namun tangannya di tahan oleh William "tuan aku-"
William menatap Alvian "Jangan berani"
Dengan nafas yang Terengah-engah Louis menyusul Alvian "Hah hah, maaf ka aku tidak berhasil membuat Alvian tetap berada dikamar nya, dia bersikeras"
Mendengar suara Alvian, Reff langsung mengangkat wajahnya kembali dan menatap anak semata wayangnya kini berada di belakang William
"Alvian.." panggil reff
William semakin marah dan langsung memutuskan hukuman tanpa basa basi lagi "penjarakan dia di penjara bawah tanah hingga akhir hayatnya"
Reff tersentak begitu juga Alvian "tuan?!"
Pengawal yang berada di aula langsung menyeret Reff ke penjara bawah tanah, selama Reff dibawa pergi dirinya berteriak memanggil nama Alvian membuat Alvian tak tega
Alvian lagi-lagi ingin menghampiri ayahnya itu, namun bentakan William mengurungkan niat nya
Alvian mulai angkat bicara "tuan dia ayah ku tolong jangan penjarakan dia tuan"
"Ayah? Dia tidak pantas disebut ayah.. kamu tidak ingat perlakuannya pada mu Alvian?" Tanya William
"Tapi tuan-"
"Alvian!" Bentak William lagi
Louis dan Edvard menjadi khawatir terhadap keduanya, Alvian mulai terisak.. buliran bening turun dari mata indahnya mengalir ke pipi hingga terjatuh ke lantai dasar
William terdiam dan merasa bersalah sehingga langsung menarik Alvian kedalam pelukannya "ini yang terbaik.. aku akan mengizinkan mu bertemu dengannya jika kamu mau, tapi dia tidak boleh keluar dari penjara" ucap William sembari memeluk erat Alvian yang menangis didalam pelukan nya
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
"Pregnant with your child" ✅
Romansmenceritakan tentang kerajaan modern yang dipimpin oleh raja William yang dikenal tegas dan perkasa namun baik pada rakyatnya, suatu hari raja William datang ke perjamuan antar kerajaan dan bertemu dengan seseorang yang menarik perhatiannya.. WARNIN...