Bagian 13 [Parents in law?]

965 46 1
                                    

"baiklah ayo makan!" Seru Louis saat makanan selesai disajikan para pelayan kerajaan

Mulai dari makanan pembuka dan penutup semua terhidangkan di atas meja panjang itu, Alvian duduk tepat disamping kanan William dan Louis bersebelahan dengan Edvard

Semua yang berada di meja makan mulai menyantap hidangan dengan lahap, suapan pertama, suapan ke dua hingga suapan terakhir

William menyelesaikan makanannya lebih dulu kemudian mengelap mulut nya dengan kain

William menatap Alvian yang sedang menyantap makanan dipiring milik nya "Alvian?" Panggil William

Alvian langsung menoleh dan menatap William "mn?"

William tersenyum menatap gemas wajah mungil Alvian yang mulutnya penuh dengan makanan itu

"Setelah kamu menghabiskan makanan mu, aku ingin mengajak mu ke suatu tempat" ucap William

Alvian mengangguk "mn!" ^^

William menunggu Alvian menyelesaikan makanan nya "jangan makan dengan cepat.. kunyah dengan baik, aku tidak buru-buru" ucap William

Louis mengangkat satu alisnya "mau kemana ka?" Tanya nya

William beralih menatap Louis "kamu tidak perlu tau"

Mendengar penuturan William, Louis menjadi kesal 'padahal cuma nanya' batin nya

"Aku sudah selesai" ucap Alvian

William menoleh menatap Alvian "bisakah kita pergi sekarang?" Tanya William

"Tentu!" Seru Alvian

William bangkit dari duduk nya dan menghampiri Alvian kemudian mengulur tangannya untuk digandeng oleh Alvian

Alvian menyambut uluran tangan itu dan menggenggamnya, setelahnya William menuntun Alvian pergi

Louis menatap kepergian mereka dengan memasang wajah kesal, Edvard menyadarinya dan terkekeh "lihat lah wajah mu saat ini, hahaha"

Louis menoleh dan menatap Edvard disamping nya dengan tatapan menikam, Edvard yang sadar pun akhirnya berhenti terkekeh

"Hah~ sudahlah.. daripada memikirkan mereka lebih baik kamu memberikan jawaban mu pada ku? Mh?" Ucap Edvard

Louis tersenyum paksa "aku sudah malas dengan mu bay!" Setelah mengatakannya Louis langsung bangkit dan pergi meninggalkan Edvard sendiri

"Eh? Hei!..." Seru Edvard



William membawa Alvian kebelakang istana, meskipun Alvian suka bermain kebelakang kerajaan namun tempat ini.. Alvian belum pernah kemari

"Kita sudah sampai" ucap William

Alvian menatap kedepan dan mendapati dua batu nisan besar dihadapannya "ini?"

"Mereka adalah orang tua ku, aku ingin kamu mengenal mereka dan aku juga ingin mereka kenal dengan mu" kelas William

Alvian menoleh dan menatap wajah William yang menatap kosong kedepan

Seolah mengerti Alvian langsung melepas genggaman tangan nya dan berjalan mendekati batu nisan kedua orang tua William kemudian duduk

William terkejut dan dengan cepat menghampiri Alvian "Alvian jangan duduk disana itu kotor"

Alvian menoleh menatap William "tidak.. aku baik-baik saja"

Alvian menepuk tempat kosong disebelahnya "kemarilah" lanjut nya

William duduk disebelah Alvian dan terus menatap nya seolah bingung dengan sikap nya yang tiba-tiba

Alvian menghiraukan ekpresi bingung William dan beralih menatap kedepan batu nisan itu

"...ah, aku... namaku Alvian, aku hanyalah seorang rakyat jelata tadinya, maaf karna tidak bilang kepada kalian terlebih dahulu sebelum menikahi putra pertama kalian, dengan latar belakang ku aku harap kalian bisa menerima ku, saat ini aku sedang mengandung anak pertama Willy, ini adalah cucu kalian aku harap kalian bisa menerimanya juga..."

Alvian beralih menatap William yang masih setia menatapnya "aku... Aku mencintai putra pertama kalian, aku berjanji tidak akan menyakiti hatinya dan terus berada disamping nya" lanjut Alvian

Alvian kembali menatap kedepan "tolong restui hubungan kami..., Aya- ah.. apakah aku boleh memanggil kalian ayah dan ibu?.."

William dengan secara tiba-tiba langsung menarik Alvian kedalam pelukan nya dan memeluk nya erat, Alvian sempat terkejut namun akhirnya dirinya membalas pelukan itu

William melonggarkan pelukannya, kemudian tangannya bergerak menangkup wajah Alvian "kamu boleh memanggil mereka ayah dan ibu.. kita sudah menikah, aku yakin mereka akan menerima mu dan anak kita.. aku yaki mereka merestui hubungan kita jangan mengatakan apa-apa lagi kamu membuat ku merasa sedih" ucap william, buliran bening mulai keluar dari kedua mata William

Alvian tersenyum "baiklah.. sekarang berhenti menangis"

Alvian mengusap buliran bening yang turun dari mata William dengan tangannya kemudian terkekeh

William menatap bingung "ada apa..?"

"Tidak ada.., aku hanya merasa sepertinya ini pertama kalinya aku melihat mu menangis ^^" ucap Alvian

William tersadar dan langsung mengusap pipinya dan merapihkan pakaian nya mencoba bersikap normal, namun itu malah membuat Alvian semakin terhibur hingga tertawa cukup kencang

William menatap Alvian yang tertawa dan tersenyum 'aku bahagia melihatmu bahagia' batinnya

Perlahan tawa itu memudar dan berubah menjadi wajah masam, William bingung "ada apa?"

Alvian menatap William "aku jadi meridukan ibuku.." ucap Alvian sedih

William menangkup pipi kanan Alvian "apa kamu ingat dimana ibumu dikebumikan?"

Alvian mengangguk "mn"

"Maukah kamu mengantar ku kesana?" Tanya William

"Iya!" Seru Alvian

"Namun..." Lanjut Alvian

William masih menatap Alvian "Mh?"

"Tempat nya ada di negri Therondia jauh dan banyak kenangan buruk disana" jelas Alvian

William berfikir sejenak ".. bagaimana jika memindahkan makam ibumu dan menempatkannya disamping makam kedua orang tua ku?" Tanya William

Alvian langsung bersemangat "bisakah?"

"Tentu saja" ucap William

"Setelah itu kamu harus mengenalkan ku pada ibumu" lanjut William

"Baiklah willy" ^^

Bersambung...

"Pregnant with your child" ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang