Bagian 11 [pernikahan]

851 55 1
                                    

By_cloudy



.
.

"Kedua pasangan silahkan memasangkan cincin satu sama lain"

Di altar pernikahan William memasang cincin pernikahan mereka dijari manis Alvian, begitu juga Alvian pada william mereka saling bersitatap satu sama lain menyalurkan perasaan bahagia yang tidak bisa dijelaskan

Alvian tidak pernah menyangka hidupnya akan sebaik ini setelah semua penderitaan yang dirinya alami


William menatap mata Alvian dengan perasaan dan dalam, perlahan mendekat kan wajahnya pada wajah Alvian hingga bibirnya mendarat di bibir plump Alvian

Semua tamu bersorak gembira, bahkan Louis saat ini meloncat loncat kegirangan membuat Edvard terkekeh melihat kelakuannya

"selamat kepada kedua pasangan sudah sah menjadi pasangan sehidup semati"

William memegang lengan kiri Alvian kemudian keduanya menatap semua tamu dengan senyum bahagia






"Sekarang kamar mu disini.." ucap William

Alvian terduduk di kasur dalam kamar pengantin yang merupakan kamar William merasa gugup dengan suasana saat ini

"I iya tuan" balas William

William menyadari Alvian gugup dan berjalan mendekatinya kemudian duduk disamping nya "kita sudah menikah.. panggilan tuan tidak pantas untuk ku"

"... Lalu ingin ku panggil apa?" Tanya Alvian

"Mh... Buat lah nama panggilan untuk ku, aku akan menyukainya" jawab William

Alvian berfikir sejenak "bagaimana dengan Willy?"

William menatap wajah Alvian dengan senyum mengembang "nama yang bagus"

Alvian ikut tersenyum mendengar ucapan William, perlahan senyuman manis Alvian luntur membuat William menjadi heran

"Ada apa?" Tanya William

Alvian menunduk dan memainkan jarinya "... Tuan kalung permata biru pemberian mu.. aku menghilangkannya maafkan aku, padahal itu adalah hadiah pertama yang kamu berikan pada ku" ucap Alvian

William tersenyum dan meraih dagu Alvian mengangkatnya keatas hingga Alvian menatap wajahnya "tidak apa"

"Tapi tuan"

"Tunggu sebentar" William beranjak dari kasur menuju meja, menarik laci dan mengambil sesuatu

Alvian menatap gerak gerik William yang membuatnya menjadi penasaran

William berjalan kembali pada Alvian "berbaliklah" ucapnya

Alvian menurut dan berbalik membelakangi William, tiba-tiba saja William memasangkan kalung pada leher polos Alvian

Alvian terkejut dan spontan memegang kalung itu "tuan ini?"

Selesai mengalungkannya William memeluk Alvian dari belakang dan menempatkan wajahnya di pundak sebelah kana Alvian

"Aku menemukannya saat mencari mu, itu tidak hilang jangan meminta maaf" ucap William

Alvian memandangi permata biru pada kalung itu dan tersenyum "terimakasih tuan"

"Mn.." William tiba-tiba mendekatkan bibir nya ditelinga Alvian dan berbisik

"Bukankah kamu sudah membuat nama panggilan yang bagus untuk ku? Gunakan itu jangan memanggilku tuan lagi biasakan mh?"

Telinga Alvian memerah hanya dengan bisikan William "m mn baik w Willy"

Perlahan tangan William menerobos masuk ke dalam baju alvian membuat Alvian malu namun dirinya hanya bisa pasrah

William kembali berbisik "malam ini.. aku ingin kamu mendesah nama ku"

Jantung Alvian tidak aman! Alvian semakin gugup hingga diam tidak bersuara, badannya terasa kaku

William menarik dagu Alvian untuk menengok kearahnya dan dengan cepat melumat bibir Alvian

"Mhhng mwah ah hah mmn"

William membalik tubuh Alvian menggenggam pergelangan tangan kanan Alvian dengan erat menindihi nya diatas kasur dan tidak berhenti mencium bibirnya

Hingga Alvian memukul dada bidang William yang membuatnya melepaskan tautan mereka

"Hah hah ah hahh" Alvian dengan rakus menghirup oksigen di seluruh ruangan

Feromon William dengan cepat menyebar dan menyatu dengan feromon milik Alvian

"Willy.. perutku ...ada bayi" ucap Alvian terbata

William tersenyum lalu mengelus kening Alvian dan mengecup nya "aku akan pelan-pelan"



Bersambung...

"Pregnant with your child" ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang