CHAPTER 4

413 22 1
                                    

*ENJOY READING*


Satu minggu sudah ketiga kakak-beradik perempuan itu bersekolah di SD Harapan Nusantara 48, mereka-pun dengan cepat beradaptasi dan sudah mendapatkan banyak teman di sekolahnya. Ya walaupun ada beberapa murid-murid yang juga tidak suka dengan mereka, toh tidak di ambil pusing oleh ketiga kakak-beradik ini. Mereka berpikir ini sekolahan punya Opah-nya, jadi kalau ada yang sampai mengganggu mereka, dengan cepat mereka akan melaporkannya kepada Auntie Veranda-nya yang juga bertindak sebagai Kepala Sekolah sekaligus Ketua Yayasan.

Namun sekarang hari sabtu yang menandakan sekolah libur, jadi ketiga putri Jojo dan Shanju ini memang berniat untuk bangun siang.

Sementara di meja makan terdapat empat orang dewasa yang akan melakukan kegiatan sarapannya bersama.

"Bang, hari ini Abang sama Kakak ada kegiatan apa?" tanya Jojo kepada Dion dan Zara.

"Hhmmm...gak ada yang urgent sih. Kenapa emangnya Jo?" balas Dion kepada adiknya itu.

Sesaat Jojo memandangi istrinya untuk sekali lagi meminta tanda persetujuan, dan Shanju yang merasa di pandangi oleh Jojo cepat mengangguk tanda menyetujui nya.

"Aku sama Shanju sudah sepakat, demi kebaikan anak-anak kita mau mereka di bekali ilmu bela diri Bang. Ini sifatnya untuk mereka berjaga-jaga saja, mau gak Abang sama Kakak melatih mereka?" ungkap Jojo menjawab pertanyaan Dion tadi.

[Pasutri tersebut sudah berdiskusi untuk melatih ketiga putrinya ilmu beladiri, hal ini hanya untuk berjaga-jaga saja dalam artian boleh digunakan jika anak-anaknya tersebut dalam kondisi terdesak. Mengingat sebuah dendam lama yang masih mengincar keluarga mereka, dan mereka setuju tidak ada orang yang tepat selain Kakak-kakak angkat mereka yang dapat melatih anak-anaknya ilmu beladiri.]

Mendengar pertanyaan dari adik angkatnya itu, Dion dan Zara saling memandang dan Zara yang kali ini bertanya untuk meyakinkan "Kamu yakin dek?"

"Yakin kak, supaya mereka bisa membela dirinya kalau dalam keadaan terjepit. Kan kita tidak bisa setiap saat mengawasi mereka, dan Shanju yakin dendam dari masa lalu tersebut masih menghantui kita." Kali ini Shanju yang membalas pertanyaan Zara tersebut.

"Baik kalau begitu, kita mau melatih anak-anak beladiri" balas Zara kembali.

Kemudian Shanju beranjak dari kursinya menuju ke atas untuk membangunkan ketiga putrinya itu, sesampainya di atas Shanju langsung menuju kamar yang letaknya paling ujung yakni kamar anak sulungnya Shani.

Tok...

Tok...

Tok...

Di rasa tidak ada jawaban, Shanju mencoba untuk membuka pintu kamar anak sulungnya tersebut...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLEECKER FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang