Nayanika & Niskala [End]

eps 10

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya shani sadar. "awsss".

"shan, shani pelan-pelan". Oniel membantu shani untuk duduk.

"ak-aku di mana ?".

"lo di rumah kok, kepalanya masih sakit ?".

"hem, dia kenapa ?". Tanya shani menunjuk bunglon yang masih tertidur.

"ceritanya panjang, udah mending lu istirahat dulu deh, besok gue ceritain".

"aku mau sekarang nan, o-oniel tadi-".

"iya iya, ssttt jangan banyak gerak dulu, gue ngeri sama kepala lu".

"cepet nan!".

"iya shani". Oniel akhirnya menceritakan semua yang terjadi, mulai dari gracia, siapa bunglon yang sedang tidur itu dan perubahan mendadak dari oniel.

(skip selesai cerita)

"nah jadi gitu shan".

"terus bagaimana cara untuk mengembalikan oniel seperti semula dan cara membebaskan adik gracia ?".

"gue juga gak tau shan, kita tunggu sampe dia sadar aja, kayaknya bakal lama, jadi sementara kita nunggu putri cahaya sadar gue bakal jagain lo".

"iya jinan, terima kasih, maaf sudah merepotkan".

"gak sama sekali shan, gue suka kok apalagi lo kakak sahabat gue, jadi santai aja, oh iya tante mana ?, kok tumben belum balik ?".

"iya juga ya, sebentar aku telfon dulu".

"hallo bunda di mana ?".

"bunda di rumah sakit sayang, ayah kamu sakit".

"APA ?!, kok bisa ?, ayah di rumah sakit mana ?".

"di rumah sakit hidaya".

"shani ke sana sekarang bunda".

"hati-hati sayang".

Tut tut tut

"siapa yang sakit shan ?".

"a-ayah alga, ayok nan". Ucap shani panik.

"iya, tapi luka lo- ?".

"aku tidak apa-apa nan, ayok ke rumah sakit".

"iya shan, iya".

Akhirnya jinan mengalah dan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan meninggalkan bunglon itu di rumah.

*****

kini sudah satu minggu dan sang bunglon atau putri cahaya belum juga sadar, shani, venus, alga dan jinan pun semakin panik.

note
(setelah alga sadar shani dan jinan sudah memberitahu semua yang terjadi dan venus pun akhirnya memberanikan diri untuk menemui alga dan menjelaskan semua tentang masa lalu mereka dan soal gracia palsu, setelah kekalahan nya melawan sang putri cahaya, dia menghilang).

"bunda, bagaimana ini ?, dia belum juga sadar". tunjuk shani pada sang bunglon.

"sabar sayang". Ucap venus menenangkan shani.

"kenapa tidak mencoba berkomunikasi dengan ayahmu ve". Ucap alga setia menatap lurus ke depan.

"iya bunda, ayok". Suruh shani.

"shan–".

"bunda pliss, shani rasa ini saatnya bunda memakai kekuatan bunda".

"tapi–".

"ayo ve, ini demi gracia, gracia anak kamu juga bukan ?".

"mas–".

"bunda, nayanika mohon, kalau saja kekuatan naya masih ada, biar naya yang akan melakukannya".