Eps 3

827 97 5
                                    

"Shani ayo bangun sayang sudah sore". Panggil lembut Venus.

Perlahan Shani mulai terusik dan membuka matanya.

"Yuk bangun". Ucap Venus.

Shani mulai menetralkan penglihatanya, ia Mengerjab-ngerjab kan matanya lalu menatap Venus kaget.

"Loh kok kaget, ini bunda, ada apa kamu sakit ?". Tanya Venus kawatir.

"Gw kenapa, pala gw sakit bet anying, aaakkk kok gw di sini, papah mana".

"Shani hey kok diam ?".

"A- a iya".

"Mandi ya terus kita makan". Ucap Venus lalu Shani mengangguk.

Selepas kepergian Venus Shani memegangi kepalanya yang masih agak sakit.

"Aaasss- aawww". Ringis gracia lalu beberapa ingatan muncul dikepalanya.

"Jangan takut ini tidak akan sakit, percaya sama kaka". Mata Shani terbuka lebar, segera mencari sesuatu namun tak kunjung menemukannya.

"HP di mana woy! Anjir lah urgent ini bangke!, mana sih aarrkkk!, girilan dibutuhun malah gak nongol!, HP LO DIMANA WOYYY!". Shani terus grasak-grusuk mencari HP miliknya hingga dia melewati kaca.

Dia terdiam lalu kembali menatap kaca di dalam kamarnya. Shani meletakkan tangannya di kedua pipinya dan menatap kaca itu serius.

"AAAAAKKKKK LO SIAPAAAA!!!". teriak Shani  berlari naik ke atas kasur dan bersembunyi di balik selimut.

BRAKK

Venus membuka paksa pintu kamar Shani lalu menghampiri Shani yang tengah bersembunyi di balik selimut.

"Shani kamu kenapa hey". Panggil Venus kawatir lalu menyibak selimut yang menutupi putrinya.

Shani menatap Venus aneh dan terdiam.

"Shani hey kenapa sayang, ini bunda".ucap Venus menyadarkan Shani.

"I-ini beneran, g- gw gak mimpi kan, kok bisa, g- gw".

"Shani!". Teriak Venus karena Shani tiba-tiba pingsan, dengan kawatir Venus menghubungi dokter.

Tidak lama sang dokter datang dan selesai memeriksa keadaan Shani.

"Bagaimana dokter keadaan putri saya ?". Tanya Venus kawatir.

"Putri ibu baik-baik saja, itu hanya efek kecapean saja".

"Benarkah ?".

"Iya ibu nanti saya buatkan resep, kalau begitu saya permisi".

"Mari dokter saya antar ke depan".

"Sayang bunda anter dokter dulu ya".ucap Venus pada Shani yang sudah sadar.

"Gw harus cepet ketemu dia!". Batin Shani.

Sementara itu di rumah lainya.

Gracia menatap dirinya di cermin dan tersenyum.

"Ternyata berhasil". Gumamnya.

"Gre".

Tok

Tok

Tok

Ceklek

"Eh kenapa nih anak papah". Ucap algantara menghampiri putrinya.

Gracia tersenyum lalu memeluk algantara.

"Aku rindu". Ucapnya.

Algantara tersenyum dan membalas pelukan sang putri. "Kenapa hem, gak biasanya anak papah kek gini, apa ada yang menganggu kamu ?". Tanya algantara.

Nayanika & niskala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang