Chapter 2 : Perasaan

585 84 12
                                    

.
.
.

Author Pov

Sesampainya dirumah rasa panas di kelingking Rami tidak juga membaik. Rami mengerang frustasi karena rasa sakit tidak berkesudahan di kelingkingnya. Rami melihat benang merah di kelingking nya menjadi samar tidak sejelas tadi pagi saat disekolah. Rami pikir mungkin karena jarak dirinya dan Ahyeon.

Rami sedang berpikir apa yang menyebabkan jarinya seperti ini.

"Apa karena Ahyeon bersentuhan sama Jay?" Ucap Rami asal karena ia sendiri tidak yakin akan teori itu.

"Shitt panas banget, Ya Tuhan sebentar lagi gue mau les. Gimana mau konsentrasi kalau begini" Rami harus cari cara agar rasa panas di jarinya hilang. Ia mengambil air es dari dapur dan mencelupkan tangannya kesana. Namun nihil, tidak ada perubahan yang dirasakan. Panas masih terasa dan jarinya terasa sangat kaku.

"Ini semua gara-gara nenek di mimpi gue. Kalo ketemu lagi langsung gue masukin kolam buaya sekalian"

Syukurlah saat les nya berlangsung, rasa sakit di kelingking Rami menghilang. Dia tidak memikirkan apa penyebab nya. Karena yang terpenting ia tidak melewatkan jam les miliknya. Rami keluar dari gedung tempat ia les tambahan. Sambil menunggu jemputan dari supirnya, Rami memutuskan mampir ke cafe disebrang jalan.

Ia memesan minuman, dan ia tertarik pada sebuah cake.

"Eum itu cake buah?" Tanya Rami pada pelayan toko yang melayaninya.

"Iya kak, itu best seller. Cake nanas"

"Aaaa sayang sekali, saya alergi nanas" Jawab Rami dengan wajah sendu.

"Kalo begitu saya berikan service ini saja, khusus buat kakak" Karyawan tersebut memberikan sebuah cake strawberry untuk Rami.

"Wah..terima kasih kak"

Rami duduk didekat dinding kaca, melihat jalanan yang ramai dilalui orang-orang.

"Bukannya itu Ahyeon? Kenapa dia sendirian?"

Rami mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana. Setelah selesai, tampak Ahyeon melihat handphonenya dan menoleh kearah Rami.

Rami melambaikan tangan agar Ahyeon mudah menyadari keberadaannya. Ahyeon sedikit kaget namun langsung tersenyum dan menghampiri Rami. Rami tersenyum seperti orang bodoh sambil menunggu Ahyeon.

'Njir, gue ngapain senyum-senyum? Kayak orang kasmaran aja'

"Hai Rami, tumben lu nongkrong disini" Sapa Ahyeon dan langsung duduk di depan Rami.

"Hehehe pengen aja. Lu ngapain sendirian? Cowok lu mana?" Saat mengatakan kata terakhir Rami merasakan nyeri di hatinya. Entah apa yang terjadi pada dirinya sendiri membuat Rami kebingungan.

"Gue tadi habis ketemu temen SMP gue. Terus mau pesen ojol. Taunya lu chat gue" Rami mengangguk-anggukan kepalanya. Tanpa sadar Rami terus melihat kelingking Ahyeon yang tertaut benang takdir mereka.

"Ram, ram. Lu kenapa diem?" Panggil Ahyeon lagi karena Rami nampak melamun.

"Aaah maaf, gue lagi mikirin kadal gue belom dikasih makan, btw nih ada cake strawberry kesukaan lu. Gue dapet gratis tadi dikasih mas kasirnya" Tunjuk Rami ke karyawan cafe tadi dengan dagu. Ahyeon langsung menoleh dan melihatnya.

"Eh ganteng juga, suka lu kali" Komentar Ahyeon ngegodain Rami.

"Asal ya congor lu. Mending lu makan" Omel Rami karena tidak suka candaan Ahyeon. Rami mendorong piring cake tersebut ke dekat Ahyeon. Ahyeon senyum manis dan langsung melahapnya. Setelah suapan pertama mata Ahyeon berbinar karena menyukai rasanya. Rami refleks ikut tersenyum karena Ahyeon sangat lucu.

FATE - RAMYEON & AURORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang