Jeongwoo memasuki rumah dengan langkah pelan, matanya mengedar keseluruh sudut rumah. Tidak ada siapapun, apakah para suaminya belum pulang?
" M-mereka belum pulang kan?" Tanya Jeongwoo pada dirinya sendiri
Cukup lama dia berdiri didepan pintu sampai akhirnya setelah memenangkan diri Jeongwoo berjalan menuju kamar Haruto, kakinya berhenti tepat didepan pintu, ia tersentak saat seseorang membuka pintu dengan kasar dari dalam. Tatapan mereka bertemu, Jantung Jeongwoo kembali berdegup kencang
"K-kak Jihoon?"
"Aku pikir kau lupa rumah, mampir kemana dulu baru pulang?"
"A-aku....aku..."
"Masuk!"
Jeongwoo menatap kearah dalam kamar, dimana para suaminya sudah ada didalam masih dengan pakaian formal, hanya saja kini mereka terlihat lebih berantakan
"Akhh!"
Jeongwoo tersentak, ia meringis kencang saat tangannya dicengkram kuat oleh Jihoon dan ditarik masuk kedalam hingga Jeongwoo terjatuh tepat didepan kaki Hyunsuk
"Jeongwoo-"
Tangan Haruto ditahan Junkyu saat ia ingin membantu Jeongwoo
"Bangun"
Melihat Jihoon mendekat Jeongwoo buru-buru berdiri dan beranjak untuk bersembunyi dibelakang tubuh Haruto, tapi belum sampai pada Haruto tangannya ditarik kembali oleh Jihoon hingga terjatuh disofa yang Hyunsuk duduki, untungnya Jeongwoo tidak jatuh dipangkuan Hyunsuk
" Kau masih mencintai Mark?"
Jeongwoo tak menjawab, dia terus menunduk sembari kedua tangannya memeluk lengan Hyunsuk
" JAWAB/TIDAK!!"
Jawaban Jeongwoo yang cepat membuat Jihoon yang tadinya marah sampai membentaknya kini tertawa puas
"Terus kenapa masih berhubungan dengannya?!" Tanya Jaehyuk yang entah sejak kapan berdiri dibelakangnya, pipinya dicengkram kuat dan didongakan hingga matanya bertemu tatap dengan mata tajam Jaehyuk
"A-aku tidak-"
"Sudah ku katakan semalam bukan, jangan memikirkan hal lain selain kami. Apa perkataan ku semalam kurang jelas?"
"A-aku hanya i-ingin tahu"
Tangannya kembali ditarik, kini pelakunya bukan Jihoon lagi tapi Junkyu. Jeongwoo terus menggeleng ribut sambil memeluk erat lengan suami sulungnya
"Kak udah, kita bisa ngomongin ini baik-baik"
Haruto diam saat perkataannya dibalas tatapan tajam dari para saudaranya, lemah...itu kata yang mungkin cocok untuk mendeskripsikan Haruto saat ini
" Bicara baik-baik tidak mengubah apapun kan? Istri kita ini sangat pembangkang. Perlu hukuman untuk membuatnya paham"
"Enggak, aku gak mau"
Dengan sekali tarikan Junkyu berhasil ngelepasin pelukan Jeongwoo dari tangan Hyunsuk, ditariknya Jeongwoo menuju ranjang yang ada dikamar Haruto
Bruk
"Kau penasaran akan banyak hal kan?"
Jeongwoo tak mampu menjawab lagi, karena saat ini dia sudah menangis ketakutan. Tatapan Junkyu seakan ingin membunuhnya
" Kau akan dapat jawabannya setelah memberikan kami hadiah"
Jeongwoo panik saat kedua tangannya diikat dengan tali yang entah Junkyu dapat dari mana, sepertinya mereka sudah mempersiapkan semuanya sebelum Jeongwoo pulang