Bab 5 - Kedatangan Dedek

650 64 4
                                    

Tik tik tik

Ruangan itu penuh dengan suara ketikan, hingga suara bell terdengar sangat jelas dan menggema diseluruh ruangan. Seluruh pegawai keluar dari ruangan itu, kecuali satu orang yang masih berada dalam ruangan.

Cklek

Terbukanya pintu tidak mengalihkan perhatian Mako, ia masih mengetik dengan lihai dan tenang.

"Ko, lihat Jaki ga" pertanyaan itu semakin lama mendekati Mako, lalu berhenti sambil melihat komputer Makoto.

"Kantin, dah pergi lu" usir Makoto, ia tadi sudah sangat tenang mengerjakan pekerjaannya. Makoto memang tipe orang yang lebih menyukai suasana yang tenang.

"Dih ngusir, yaudah makasih" Krow beranjak darisana, meninggalkan ruangan itu dan hanya tersisa Makoto. Masih suara ketikan itu yang menggema diruangan tersebut.

Hingga tiba-tiba ada dering ponsel yang mengalihkan atensi Makoto, ia mengangkatnya dengan semangat lalu menyapanya.

"Halo dek, kenapa?" ucap Mako sedikit senang, jarang sekali adiknya ini menghubunginya duluan.

"Apakabar kakk, masih kerja?"

"Masih dek, kenapa tuuh" ucap Mako dengan senyumnya yang semakin merekah.

"Hehe, aku boleh ga nginep diapart kakak sama kak Agil?"

Makoto yang mendengar itu hanya terdiam sejenak, tumben sekali adiknya seperti ini?

"Boleh aja dek, kapan?"

"Sore ini, kak"

"Oke, kakak lanjut kerja dulu ya"

"Thankyou kak!"

Telepon itupun diakhiri dengan sang dedek. Mako mengusir perasaan yang masih penasaran karena permintaan tiba-tiba adiknya dan fokus bekerja.

Makoto baru saja pulang, ia melepaskan kaus kakinya, lalu masuk menuju dapur.

"APA-APAAN INI?" teriak Mako terkejut, rahangnya seakan-akan telah terjatuh ke lantai, tentu saja. Kini dapurnya sudah seperti kapal pecah karena kekotorannya.

Kedua orang itu diperintah memojok oleh Mako, menyuruh untuk mengintropeksi diri masing-masing. Sembari Makoto membereskan kekacauan yang telah mereka perbuat.

Makoto menghela nafas, padahal dirinya sudah lelah karena pekerjaannya yang terus menghantamnya, ditambah pekerjaan duo kesayangannya itu. Walaupun mereka telah membuat Mako lelah, tapi ia tidak tega untuk sekedar memarahi mereka.

"Kalian kenapa sih? ada masalah" Makoto menghela nafas kesekian kalinya, tidak habis fikir dengan kedua orang ini.

"Kak Agil duluan..." deg! Agil lemas seketika, ia langsung mengeluarkan pembelaan-pembelaannya. Sedangkan yang melihat kedua orang itu sekali lagi menghela nafas,

Kapan akurnya mereka ini? pikir Mako.

༄ؘ

Gajelas yak? hehe maap yah. Btw aku nambah book lagi “Proses” ship abt GilXu, gatau deh itu gimana hehe. Pendek dikit ga ngaruh lah ya, salam 300 kata ;D

Lily.

Magil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang