"Unggh.."
Baru saja Mako membuka matanya, indra-nya langsung disambut oleh tubuh yang menindihnya,
"Sore sayangku, kamu belum makan nih"
Pakaian Agil dan Mako lengkap, semuanya sudah diurus oleh Agil selama Mako kelelahan. Walau tetap saja bawahnya masih terasa sakit.
"Hauss" Mako merengek, tenggorokannya benar-benar kering sekarang, rasa yang tak nyaman
"Iyaa, ayo turun. Bisa jalan ga? Apa mau kugendong?"
Mako merentangkan tangannya, membuat Agil terkekeh, ia menggendong tubuh putih mulus itu turun menuju dapur.
Agil menurunkan Mako disofa depan televisi, membiarkan Mako santai dengan tontonannya sementara dirinya menyiapkan makanan. Pada saat-saat seperti inilah Agil biasanya menjadi suami dominanable.
Agil duduk disebelah Mako, "Sayang, aaa" lalu memasang posisi tangannya dengan gaya pesawat dihadapan mulut Mako, menyuap sang kekasih,
"Eumm, enak, udah lama aku ga ngerasain masakan kamu"
Agil tersenyum, membelai surai Mako dengan lembut lalu lanjut menyuapinya.
Suapan demi suapan, akhirnya piring itu bersih tanpa sisa nasi dan ikan sedikitpun. Agil beranjak dan kembali kedapur untuk mencuci piringnya,
"Sayaangg" teriakan yang menggema dari oknum Agil yang berasal dari dapur,
"Iyaaa? kenapaa?" Mako juga mengikuti nada Agil, sembari matanya tertuju pada televisi.
"Mau camilan?" balas Agil lagi dengan nada yang sama, sepertinya tetangga merekapun bisa mengetahui perbincangan mereka saat ini,
"Mauuu" kata yang mengakhiri perbincangan itu, Mako masih dengan santainya menonton televisi.
Ditaruhnya snack yang banyak diatas meja, beberapa dipegang untuk disantap, mereka menikmati serial Netflix bersama, dengan posisi Agil yang memeluk pinggang Mako dan menaruh kepalanya dibahu Mako, arah yang menghadap pada televisi dengan sesekali menikmati makanan yang berada ditangan Mako.
. . .
Drrtt, drrtt
Dengan sigap Agil mengambil ponselnya, takut mengganggu suara serial yang ditontonnya bersama sang kekasih, lalu menjawab panggilan itu,
"Halo? Siapa?" setidaknya itu adalah kata pertama yang diucapkan Agil saat menjawab panggilan itu, Mako tidak terlalu terganggu dan masih menatap televisinya.
"Oalah, kamu toh. Kenapaa?" Barulah Mako melirik Agil, nadanya yang akrab membuat Mako penasaran siapa yang memanggilnya,
"Iya iya, aman aja. Nanti lagi ya"
Agil mengakhiri teleponnya, menaruh ponselnya lalu kembali keposisi awal,
"Siapa, Gil?"
"Ada, temen"
Mako mengernyit, sedikit curiga tapi disisi lain ia percaya pada pasangannya. Ditengah-tengah serial itu sedang berlangsung, Mako menyadari bahwa Agil sedikit berisik dalam artian grasak-grusuk disebelahnya,
"Kenapa, Gil?" tegur Mako, sekejap Agil berhenti berisik, lalu fokus menatap kedepan
Mako tentu merasa aneh, tetapi ia singkirkan kecurigaannya pada kekasihnya itu.
"Sayang, boleh ngga aku keluar sebentar?"
"Kemana?"
"Ke supermarket, tadi aku lihat gula abis"
"Oalah yaudah, hati-hati ya"
"Oke sayang" Agil mencium pipi Mako, lalu pergi menuju pintu keluar rumah,
Mako masih melanjutkan tontonnya, ia rasa tidak ada yang salah, lagipula Agil membeli gula sebagai salah satu bahan untuk membuat kopi dan kebutuhan rumah, kan? Hal itu ia butuhkan bila bekerja lembur ataupun Mako untuk membuat kue.
Sudah hampir satu jam sejak Agil pergi, Mako sedikit heran, bukannya ke supermarket hanya membutuhkan waktu 15 menit? Tapi ini sudah hampir satu jam.
Mako meraih ponselnya, mencari kontak yang bernama Agil dengan emoticon cinta disebelahnya, menekan simbol panggilan suara.
Tidak dijawab, Mako sudah mengulang berkali-kali dan hasilnya nihil.
Tapi tidak lama, terdengar suara pintu rumahnya terbuka, Mako berdiri dan menghampiri pintu rumahnya itu.
Mako dapat melihat kekasihnya itu menenteng sebuah plastik bening yang terlihat isinya adalah gula, dan Mako mengambil plastik itu lembut,
"Kamu lama banget? aku telepon juga ga angkat"
"Iya sayang, tiba-tiba ada urusan dikantor, terus juga akukan dijalan kamu teleponnya"
"Kirain apaan, yaudah ayo makan bareng, laperr"
Agil terkekeh pelan, "Iya-iya, ayo makan"
༄ؘ
Halooo! up baru nihh, enjoy yaa~
—Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magil
Romance"I love you," - M "And i love you more" - A - Disc : Arti bunga mawar merah melambangkan romantisme, cinta, keindahan, dan keberanian. Enjoy!