Teman Jevan

257 40 12
                                    


Jevan memandangi sarapan dan makanan yang ada di dalam kotak bekal cukup lama.

"A" pemuda itu merintih kesakitan karena jitakan dari ibunya. "Mama ih" cemberut, Jevan mulai mengambil roti bakar yang memang disiapkan oleh ibunya.

"Kenapa ngeliatin makanannya gitu banget" Donna mengangkat sebelah alisnya melihat Jevan yang biasanya makan dengan tenang malah telihat tidak bernafsu makan "gak suka menu makan siangnya?"

"Enggak" Jevan menggelengkan kepalanya, pemuda itu tampak berpikir keras untuk mencoba mengatakan apa yang ada di kepalanya "lain kali makan siang Jevan bisa dibikin lebih asin gak?"

Pertanyaan Jevan sontak membuat Javier yang sejak tadi mengabaikan percakapan antara kembaran dan ibunya itu langsung bersuara "Masakan mama kan udah sering asin"

"Javier mulutnya" Mama Donna yang merasa geregetan dengan sahutan putranya itu langsung mencubit pipi Javier.

"Ih, kan bener" Javier menjawab dengan nada menjengkelkan.

"Mau mama cubit lagi?" pertanyaan Donna hanya disambut dengan cengiran Javier.

Tidak sulit menemukan tempat salah satu teman sekelas Jevan bersembunyi selama jam makan siang di sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak sulit menemukan tempat salah satu teman sekelas Jevan bersembunyi selama jam makan siang di sekolahnya.

Seseorang yang membawa satu kotak penuh nasi, Jevan berpikir jika ada lauk yang tersembunyi dibalik putihnya nasi di dalam kotak bekal itu. Tapi nampaknya memang hanya ada nasi di salam kotak makan siang itu, berbanding terbalik dengan kotak makan siang Jevan yang dipenuhi lauk dan juga sayur.

Jevan yang hari ini membawa bekal dari ibunya, sesuai permintaannya kemarin. Donna membuat bekal Jevan lebih asin daripada biasanya.

"hai" Jevan duduk di samping teman sekelasnya itu sambil membuka kotak bekalnya.

Teman sekelas Jevan, pemuda dengan kisaran umur yang sama dengan Jevan itu bernama Miko.

"Jevan" Miko bergumam pelan saat melihat Jevan membuka kotak bekal yang terlihat ditata begitu cantik, meneguk ludahnya kasar Miko menyadari perbedaan besar antara bekal mereka berdua.

"Gue perlu sembunyi juga" Jevan bergumam pelan, sambil memakan satu potong ayam goreng bawang dengan ekspresi cuek. Tapi sedetik setelahnya Jevan langsung menutup matanya ketika ia merasakan rasa asin yang menjalar di mulutnya, Jevan langsung menyendok banyak nasi di kotak bekalnya untuk menyamarkan rasa asin yang ada.

"Lo kenapa?" Miko yang menyadari perubahan ekspresi Jevan bertanya, Jevan adalah siswa terkenal di sekolah mereka karena selalu mendapatkan nilai tinggi dan juga tampan.

Jevan hanya diam dan memberikan satu potong ayam goreng bawang diatas nasi di kotak bekal milik Miko.

"makan" Jevan menyuruh Miko memakan makanan asin yang dibuat ibunya.

Miko menyuap potongan ayam itu, dan ia langsung menyadari alasan dari perubahan ekspresi Jevan. Sama halnya dengan yang dilakukan Jevan, Miko juga mengambil nasi untuk menetralisir rasa asin dari ayam goreng bawang tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang